kelangsungan hidup perusahaan, sehingga opini audit going concern lebih mudah didapat Januarti dan Fitrianasari, 2008.
Sutedja 2010 mengatakan bahwa rasio likuiditas tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern dikarenakan perusahaan
yang memiliki rasio likuiditas yang rendah akan semakin dipantau kemampuan pihak manajemennya dalam melanjutkan usaha oleh
debtholder dan regulator karena perusahaan tersebut memiliki tingkat
risiko yang tinggi. Dengan adanya monitoring tersebut maka perusahaan akan berusaha menyelesaikan kesulitan keuangannya.
6. Ukuran Perusahaan dan Opini Audit Going Concern
Machfoedz 1994 dalam Suwito dan Herawaty 2005 menyatakan bahwa ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan
besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Pada dasarnya ukuran perusahaan
hanya terbagi dalam 3 kategori yaitu perusahaan besar large firm, perusahaan menengah medium-size dan perusahaan kecil small firm.
Auditor akan lebih sering mengeluarkan opini going concern bagi perusahaan yang lebih kecil, dengan alasan bahwa perusahaan besar akan
lebih mudah mengatasi masalah keuangan karena memiliki jajaran manajemen yang lebih baik sehingga pihak kreditor akan lebih bisa
percaya untuk memberikan kredit kepada perusahaan besar, kondisi ini
diperhatikan auditor untuk menunda memberikan opini going concern Mutchler, 1986 dalam Setyowati, 2009.
7. Reputasi Audit dan Opini Audit Going Concern
Kantor Akuntan Publik menjaga reputasinya dengan cara memiliki tim auditor yang berkualitas, karena pendapat atas suatu laporan keuangan
akan lebih bermanfaat bagi pengguna untuk pengambilan keputusan ekonomi jika pendapat tersebut diberikan oleh auditor yang berkualitas
Setyowati, 2009. De Angelo 1981 dalam Setyowati 2009 menyatakan bahwa
kantor akuntan publik besar melakukan audit lebih baik karena mereka mempunyai reputasi yang lebih baik dibandingkan pada kantor akuntan
publik skala kecil. Disamping itu, kantor akuntan publik yang lebih besar mempunyai sumber daya manusia yang lebih banyak sehingga mereka bisa
memperoleh karyawan yang lebih trampil. Kantor akuntan publik besar juga lebih cenderung untuk mengungkapkan masalah-masalah yang ada
karena mereka lebih kuat menghadapi resiko proses pengadilan. Oleh sebab itu kantor akuntan publik besar akan lebih berani memberikan opini
going concern jika memang ditemukan adanya masalah pada perusahaan
yang diaudit Mutchler et al. dalam Januarti 2009. American Institute of Certified Public Accountant AICPA
menggolongkan kantor akuntan kedalam kantor akuntan besar dan kantor akuntan kecil Setyowati, 2009. Kantor akuntan publik besar yang