Menurut Djojosumarto 2004 berdasarkan cara kerja atau efek keracunannya pestisida dapat digolongkan sebagai berikut: racun lambung racun
perut adalah racun yang membunuh sasarannya bila pestisida tersebut masuk ke dalam organ pencernaan dan diserap oleh dinding saluran pencernaan, racun
kontak adalah racun pestisida yang masuk ke dalam tubuh sasarannya lewat kulit, racun pernapasan adalah racun pestisida yang bekerja lewat saluran pernapasan.
Sasaran akan teracuni bila menghirup pestisida tersebut.
4.3 Prosedur penggunaan pestisida
Persyaratan dan prosedur penggunaan pestisida di lapangan menurut Kementerian Pertanian 2011 adalah sebagai berikut:
1. Siapkan pestisida yang akan digunakan harus terdaftar, kondisi fisiknya harus memenuhi syarat layak pakai serta sesuai dengan jenis dan
keperluannya. 2. Siapkan dan gunakan perlengkapan Alat Pelindung Diri APD yaitu topi,
kacamata, masker, celana panjang, baju lengan panjang, sarung tangan, dan sepatu bot.
3. Periksa alat aplikasi dan bagian-bagiannya untuk mengetahui apakah ada kebocoran atau keadaan lain yang dapat mengganggu pelaksanaan aplikasi
pestisida. Jangan menggunakan alat semprot yang bocor. Kencangkan sambungan-sambungan yang sering terjadi kebocoran.
4. Campurkan pestisida yang akan diaplikasikan. Sebaiknya jangan langsung memasukkan pestisida ke dalam tangki. Siapkan ember dan isi air secukupnya
terlebih dahulu, kemudian tuangkan pestisida sesuai dengan takaran-takaran
Universitas Sumatera Utara
yang dikehendaki dan aduk hingga merata. Kemudian larutan tersebut dimasukkan kedalam tangki dan tambahkan air secukupnya.
5. Pestisida siap untuk diaplikasikandisemprotkan. Selama pelaksanaan aplikasi dilapangan, jangan berjalan berlawanan dengan arah datangnya angin dan
tidak melalui area yang telah diaplikasi pestisida. Aplikasi sebaiknya dilakukan pada waktu pagi hari atau sore hari. Selama aplikasi pestisida, tidak
dibenarkan makan, minum, atau merokok. 6. Satu orang petanioperator pestisida hendaknya tidak melakukan aplikasi
penyemprotan pestisida terus menerus lebih dari 4 empat jam dalam sehari, untuk mencegah timbulnya efek yang tidak diinginkan.
7. Operatorpetani yang melakukan aplikasi pestisida hendaknya telah berusia dewasa, sehat, tidak ada bagian yang luka, dan dalam keadaan tidak lapar.
8. Sisa campuran pestisida atau larutan semprot tidak dibiarkan disimpan terus di dalam tangki, karena lama-kelamaan akan menyebabkan tangki berkarat
atau rusak. Sebaiknya sisa tersebut disemprotkan kembali pada tanaman sampai habis. Jangan membuang sisa cairan semprot di sembarang tempat
karena akan menyebabkan pencemaran lingkungan. 9. Setelah selesai aplikasi, area yang telah diaplikasi dipasang tanda peringatan
bahaya. 10. Cuci tangki yang telah kosong dan peralatan lainnya sebersih mungkin
sebelum disimpan. Air bekas cucian tidak mencemari saluran air, kolam ikan, sumur, sumber air dan lingkungan perairan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
11. Simpan peralatan semprot yang telah dicuci terpisah dari dapur, tempat makanan, kamar mandi, dan kamar tidur serta jauhkan dari jangkauan orang
yang tidak berkepentingan terutama anak-anak. 12. Musnahkan bakar kantong wadah bekas pestisida atau dengan cara
menguburnya ke dalam tanah di tempat yang aman.
13. Setelah selesai bekerja dengan pestisida, segera mandi dengan sabun dan air bersih.
5. Keracunan Akibat Penggunaan Pestisida 5.1