Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap

F. Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul

terhadap Kadar LDL, HDL, dan Rasio Kadar LDLHDL pada Responden Pria Pada penelitian ini dilakukan uji korelasi antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar LDL, HDL, dan rasio kadar LDLHDL responden pria. Uji korelasi yang dilakukan menggunakan uji korelasi Spearman karena data responden pria pada penelitian ini terdistribusi tidak normal.

1. Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap

kadar LDL pada responden pria Hasil uji korelasi Spearman antara lingkar pinggang terhadap kadar LDL menunjukkan korelasi positif sangat lemah. Nilai koefisien korelasi r yang dihasilkan sebesar 0,083, berarti kekuatan korelasi sangat lemah. Hasil nilai signifikansi Sig. 2 tailed pada uji ini sebesar 0,629 menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang tidak bermakna antara kedua variabel yang diuji. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Seidell, Pérusse, Després, dan Bouchard 2001. Hasil penelitian tersebut menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan korelasi sangat lemah r=0,08 dan korelasi yang tidak bermakna p0,05 antara lingkar pinggang terhadap kadar LDL. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian Okafor, Fasanmade, dan Oke 2008. Responden penelitian adalah 192 penyandang diabetes melitus tipe 2 di Nigeria. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa terdapat korelasi positif dengan kekuatan sangat lemah r=0,010 dan korelasi yang tidak bermakna p0,05 antara lingkar pinggang dan kadar LDL. Pada uji korelasi Spearman antara rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar LDL menghasilkan korelasi positif lemah. Nilai koefisien korelasi yang dihasilkan sebesar 0,250, menunjukkan kekuatan korelasi lemah. Nilai signifikansi yang diperoleh p=0,142 menunjukkan korelasi yang tidak bermakna antara kedua variabel yang diuji. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Jung, Lee, dan Shon 2007. Pada penelitian tersebut diperoleh korelasi positif dengan kekuatan lemah r=0,386 dan korelasi bermakna antara rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar LDL p0,001. Hasil penelitian ini juga tidak sesuai dengan penelitian Seidell, et al. 2001 pada 313 responden pria di Kanada. Hasil penelitian tersebut menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan lemah r=0,210 dan korelasi yang bermakna antara rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar LDL p0,0001. Adanya perbedaan hasil ini dapat disebabkan oleh perbedaan range usia, di mana pada penelitian Jung, et al. 2007 pada penyandang diabetes melitus tipe 2 yang berusia lebih dari 65 tahun. Perbedaan hasil ini juga disebabkan karena perbedaan jumlah responden penelitian yang digunakan, yaitu 95 responden pada penelitian Jung, et al. 2007. Pada penelitian Seidell, et al. 2001, responden berusia lebih dari 18 tahun dan jumlah responden yang digunakan lebih banyak dari penelitian ini, yaitu 313 responden pria. Usia sangat mempengaruhi kondisi patologis dan fisiologis seseorang. Hal ini menyebabkan kondisi responden yang berusia di atas 18 tahun dan di atas 65 tahun dengan responden yang berusia di atas 40 tahun berbeda. Tabel XXI. Korelasi LP dan RLPP terhadap Kadar LDL Responden Pria Variabel r p Lingkar Pinggang 0,083 0,629 Rasio Lingkar Pinggang-Panggul 0,250 0,142 Gambar 5. Diagram Sebaran Korelasi LP terhadap Kadar LDL Responden Pria Diagram sebaran korelasi lingkar pinggang terhadap kadar LDL responden pria dapat dilihat pada Gambar 4. Pada diagram tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki lingkar pinggang lebih besar dari 90 cm. Gambar 6. Diagram Sebaran Korelasi RLPP terhadap Kadar LDL Responden Pria Diagram sebaran korelasi rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar LDL responden pria dapat dilihat pada Gambar 5. Pada diagram tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki nilai RLPP≥0,90. Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar LDL responden pria menghasilkan korelasi positif. Hasil korelasi positif dapat dilihat dari garis yang terdapat pada diagram sebaran Gambar 4 dan Gambar 5, yaitu arah garis dari kiri bawah menuju kanan atas. Hal ini berarti apabila lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul semakin besar, maka kadar LDL akan semakin tinggi.

2. Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap