Corporate Social Responsibility CSR
16
2. Rasio Manajemen Aset Asset Management Ratios
Rasio manajemen aset adalah rasio yang mengukur seberapa efektif sebuah perusahaan mengatur asetnya. Rasio manajemen aset terdiri dari:
a Rasio Perputaran Persediaan Inventory Turnover =
b Jumlah Hari Penjualan Belum Tertagih =
c Rasio Perputaran Aset Tetap Fixed Assets Turnover Ratio
= d
Rasio Perputaran Total Aset Total Asset Turnover =
3. Rasio Manajemen Utang Leverage
Rasio manajemen utangleverage menunjukkan proporsi atau penggunaan utang untuk membiayai investasinya. Rasio leverage menurut
Brigham 2013 : a
Total Utang terhadap Total Aset Debt Ratio = b
Rasio Kelipatan Pembayaran Bunga = c
Rasio Cakupan EBITDA =
4. Rasio Profitabilitas
Rasio keuangan banyak jumlahnya dan setiap rasio memiliki kegunaan masing-masing. Rasio keuangan dapat mempengaruhi perilaku
17
investor dan calon investor. Jika investor ingin melihat seberapa besar perusahaan menghasilkan return atas investasi yang akan mereka tanamkan,
yang akan dilihat pertama kali adalah rasio profitabilitas Anindito, 2012. Rasio profitabilitas mengukur efektivitas manajemen secara
keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi.
Semakin baik
menggambarkan kemampuan
tingginya perolehan
keuntungan perusahaan. Menurut Brigham 2013, rasio profitabilitas secara umum ada empat, yaitu:
a Pengembalian atas Total Aset Return on Assets=
b Pengembalian atas Ekuitas Biasa Return On Equity =
c Kemampuan Dasar untuk Menghasilkan Laba BEP =
d Margin Laba atas Pejualan Profit Margin on Sales =
Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROA dan ROE. ROA merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan bagi perusahaan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki perusahaan. ROA merupakan rasio yang digunakan untuk melihat kinerja
manajer di dalam mengelola perusahaan, dan bagaimana manajer dapat menggunakan aset semaksimal mungkin unuk menghasilkan laba
perusahaan semaksimal mungkin. Kinerja perusahaan dinilai baik apabila nilai ROA meningkat, yang berarti perusahaan semakin efisien dalam
memanfaatkan aktiva yang dimiliki untuk memperoleh laba sehingga