d. Evaluasi Evaluasi dalam produk yang peneliti buat juga dalam bentuk
pertanyaan – pertanyaan pilihan ganda. Evaluasi ini hampir sama dengan kuis yang peneliti buat. Untuk mengetahui jawaban yang benar
atau salah peneliti menggunakan hyperlink. Berikut adalah tampilan slide
evaluasi multimedia interaktif yang dibuat oleh peneliti:
a. 21 Juli 1947 b. 18 Desember 1947
c. 18 Desember 1948 d. 21 Juli 1948
Gambar 4.5 Tampilan Slide Evaluasi dalam Produk Multimedia Interaktif
C. Data Uji Coba Dan Revisi Produk
1. Data Validasi Ahli Materi a. Deskripsi Data Validasi Ahli Materi
Validasi materi ini dilakukan oleh pendidik mata pelajaran Ilmu Pendidikan Sosial IPS kelas V yaitu Sr. Agnes Dinihari, FCJ. S.Pd.
Selain beliau mengajar mata pelajaran IPS beliau juga wali murid kelas IV. Validasi oleh ahli materi bertujuan untuk mengetahui kualitas
materi pelajaran
yang akan
diajarkan dengan
produk yang
dikembangkan oleh peneliti. Validasi ini dilakukan pada tanggal 22 Mei 2012. Berikut ini adalah data yang diperoleh dari validasi oleh ahli
materi : Tabel 4.2 Data Validasi oleh Ahli Materi
No Aspek yang dinilai
Skala Penilaian Komentar
1 2
3 4
5
1 Standar
kompetensi, kompetensi
dasar, dan indikator dalam media
pembelajaran yang
dikembangkan sesuai
dengan sasaran
pembelajaran yang
terdapat dalam
kurikulum. √
2 Materi yang
dikemas dalam
media sesuai
dengan alokasi waktu. √
3 Pemilihan materi dalam
media pembelajaran
menarik dan
sesuai dengan
taraf perkembangan
peserta didik.
√
4 Media
pembelajaran yang
dikembangkan mempermudah
pemahaman materi
pembelajaran. √
5 Sumber
belajar yang
terdapat dalam
media pembalajaran
yang dikembangkan sesuai.
√
6 Kegiatan belajar yang
terdapat dalam
media pembelajaran
yang dikembangkan
sesuai dengan
sasaran pembelajar.
√
7 Media
pembelajaran yang
dikembangkan memungkinkan
siswa √
No Aspek yang dinilai
Skala Penilaian Komentar
1 2
3 4
5
belajar sesuai
kelompok diskusi. 8
Penggunaan bahasa
mudah dipahami sesuai dengan
perkembangan kognitif siswa.
√
9 Kesesuaian soal dengan
materi √
10 Kebenaran
isikonsep sesuai
dengan materi
yang disajikan √
Jumlah
9 4
30
Total Skor
43
Rata-rata Skor 4,3
Berikut ini adalah perhitungan konversi nilai skala lima berdasarkan PAP:
X
i
= 1
5 + 1 = 3 2
Sb
i
= 1
5 −1 = 0,67 6
Sangat Baik = x 3 + 1,80 . 0,67
= x
3 + 1,21 =
x 4,21
Baik = 3 + 0,60 . 0,67 x ≤3 + 1,80 . 0,67
= 3 + 0,40
x ≤3 + 1,21 =
3,40 x ≤4,21
Cukup Baik = 3 − 0,60 . 0,67 x ≤3 + 0,60 . 0,67
= 3 − 0,40
x ≤3 + 0,40 =
2,60 x ≤3,40
Kurang Baik = 3 − 1,80 . 0,67 x ≤3 − 0,60 . 0,67
= 3 − 1,21
x ≤3 − 0,40 =
1,79 x ≤2,60
Sangat Kurang Baik = x ≤3 − 1,80 . 0,67
= x ≤
3 − 1,21 =
x ≤ 1,79
Tabel 4.3 Kriteria Penilaian Produk Multimedia
Kriteria Skor
Sangat Baik x
4,21 Baik
3,40 x ≤4,21 Cukup Baik
2,60 x ≤3,40 Kurang Baik
1,79 x ≤2,60 Sangat Kurang Baik
x ≤ 1,79
Berdasarkan perhitungan di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil validasi oleh ahli materi adalah 4,3 dan termasuk dalam kategori
“sangat baik”.
b. Revisi Produk Revisi produk dimaksudkan agar ada perbaikan pada produk yang
dikembangkan oleh peneliti, sehingga produk menjadi lebih baik dan tepat. Ahli materi memberikan saran agar produk yang dikembangkan
oleh peneliti menjadi lebih baik maka gambar tokoh dan peristiwa
diperbanyak supaya lebih menarik lagi. Ahli materi juga meminta peneliti untuk lebih memperhatikan penggunaan huruf kapital, karena
ini akan menjadi contoh bagi siswa. Berikut dalah tampilan Slide sebelum dan sesudah direvisi:
Peristiwa 10 November Terjadi di Surabaya tanggal
10 november 1945. Tanggal 25 oktober 1945
pasukan sekutu dibawah komando Brigadir Jendral
A.W.S. Mallaby mendarat di Surabaya.
28 oktober 1945 rakyat menyerang pos-pos sekutu
di kota Surabaya. Tewasnya Jendral Mallaby
membuat sekutu mengeluarkan
ultimatum .
Perang terjadi pada batas waktu yang ditetapkan
sekutu. Pasukan sekuta berjumlah
10.000-15.000 tentara. Pihak sekutu mengerahkan
meriam-meriam, kapal penjelajah Sussek dan kapal
laut lain serta pesawat tempur angkatan udara kerajaan
inggris, RAF
Royal Air Force
Pertempuran ini dipimpin oleh Bung Tomo.
Pertempuran berakhir pada awal bulan desember, dan
tanggal 10 November dijadikan hari pahlawan.
LANJUT
Gambar 4.6 Slide 8 Materi Sebelum Revisi
Peristiwa 10 November Terjadi di Surabaya tanggal
10 November 1945. Tanggal 25 Oktober 1945
pasukan sekutu dibawah komando Brigadir Jendral
A.W.S. Mallaby mendarat di Surabaya.
28 Oktober 1945 rakyat menyerang pos-pos sekutu
di kota Surabaya. Tewasnya Jendral Mallaby
membuat sekutu mengeluarkan
ultimatum .
Perang terjadi pada batas waktu yang ditetapkan
sekutu. Pasukan sekuta berjumlah
10.000-15.000 tentara. Pihak sekutu mengerahkan
meriam-meriam, kapal penjelajah Sussek dan kapal
laut lain serta pesawat tempur angkatan udara kerajaan
Inggris, RAF
Royal Air Force
Pertempuran ini dipimpin oleh Bung Tomo.
Pertempuran berakhir pada awal bulan desember, dan
tanggal 10 November dijadikan hari pahlawan.
LANJUT
Gambar 4.7 Slide 8 Sesudah Revisi
Terjadi tanggal 21 November 1945 di
Ambarawa. Pada pertempuran ini
menewaskan Letnan Kolonel Isdiman sebagai
Komandan Resimen Banyumas.
Hal ini menyebabkan Panglima Divisi Banyumas
Kolonel Sudirman turun ke medan perang.
Pertempuran Ambarawa
Pada tanggal 12 Desember 1945 kembali terjadi
pertempuran yang berlangsung selama 4 hari
dan berhasil mengusir pasukan sekutu dari
Ambarawa.
Gambar 4.8 Slide 11 Sebelum Revisi
Terjadi tanggal 21 November 1945 di
Ambarawa. Pada pertempuran ini
menewaskan Letnan Kolonel Isdiman sebagai
Komandan Resimen Banyumas.
Hal ini menyebabkan Panglima Divisi Banyumas
Kolonel Sudirman turun ke medan perang.
Pertempuran Ambarawa
Pada tanggal 12 Desember 1945 kembali terjadi
pertempuran yang berlangsung selama 4 hari
dan berhasil mengusir pasukan sekutu dari
Ambarawa.
LANJUT
Gambar 4.9 Slide 11 Sesudah Revisi
Pertempuran Medan Area
Mr. Teuku Mohammad Hassan sebagai gubernur sumatra
utara menyampaikan kemerdekaan RI pada tanggal
21 agustus 1945 karena daerah ini terlambat menerima berita
kemerdekaan.
13 september 1945 Achmad Tahir memelopori
terbentuknya Barisan Pemuda Indonesia.
4 0ktober 1945 BPI mengambil alih kekuasaan dan senjata
dari tangan jepang. 9 oktober 1945 pasukan sekutu
tiba di Medan, sebelumnya sekelompok Komando Belanda
yang dipimpin oleh Westerling telah tiba lebih dulu.
Melihat hal ini pemuda disana membentuk Tentara
Keamanan Rakyat TKR. 13 oktober 1945 terjadilah
pertempuran yang dikenal dengan nama Pertempuran
Medan Area. Pada tanggal 10 November
1945 terjadi perang besar- besaran di Medan untuk
mengusir pasukan sekutu dari Medan.
Gambar 4.10 Slide 12 Sebelum Revisi
Pertempuran M edan Area
Mr. Teuku Mohammad Hassan sebagai gubernur sumatra
utara menyampaikan kemerdekaan RI pada tanggal
21 Agustus 1945 karena daerah ini terlambat menerima berita
kemerdekaan.
13 September 1945 Achmad Tahir memelopori
terbentuknya Barisan Pemuda Indonesia.
4 0ktober 1945 BPI mengambil alih kekuasaan dan senjata
dari tangan Jepang. 9 Oktober 1945 pasukan sekutu
tiba di Medan, sebelumnya sekelompok Komando Belanda
yang dipimpin oleh Westerling telah tiba lebih dulu.
Melihat hal ini pemuda disana membentuk Tentara
Keamanan Rakyat TKR. 13 Oktober 1945 terjadilah
pertempuran yang dikenal dengan nama
Pertempuran Medan Area
. Pada tanggal 10 November
1945 terjadi perang besar- besaran di Medan untuk
mengusir pasukan sekutu dari Medan.
LANJUT
Gambar 4.11 Slide 12 Setelah Revisi
Agresi Militer Belanda
1.
Agresi Militer Belanda I. Pada tanggal 21 Juli 1947
di Yogyakarta. Pada tanggal 4 Agustus
1947 Agresi Militer Belanda I dianggap resmi berakhir
oleh PBB. Pada tanggal 8 Desember
1947 Indonesia-Belanda berunding di kapal USS
Renville milik AS. 17 januari 1948 kedua
belah pihak menandatangani
per j anj ia n
Re nvi ll e .
Delagasi Indonesia Mr. Amir Sjarifuddin dan delagasi
belanda R. Abdulkadir Widjojoadmodjo.
Gambar 4.12 Slide 13 Sebelum Revisi
Agresi Militer Belanda
1.
Agresi Militer Belanda I. Pada tanggal 21 Juli 1947
di Yogyakarta. 17 Januari 1948 kedua
belah pihak menandatangani
P erjanjian
Pada tanggal 4 Agustus e nv ille
. 1947 dianggap resmi
berakhir oleh PBB. Pada tanggal 8 Desember
1947 Indonesia-Belanda berunding di kapal USS
Renville milik AS. Delagasi Indonesia Mr. Amir
Sjarifuddin dan delagasi belanda R. Abdulkadir
Widjojoadmodjo.
LANJUT
Gambar 4.13 Slide 13 Setelah Revisi
Agresi Militer Belanda
1.
Agresi Militer Belanda II 18 Desember 1948 Belanda
menyatakan tidak terikat lagi dengan perjanjian
renville, yang menandakan belanda melancarkan agresi
militernya yang ke-2. Belanda menawan presiden
dan wakil presiden Indonesia,pemerintah
menugaskan Menteri Kemakmuran, Mr.
Sjarifuddin Prawiranegara membentuk Pemerintahan
Darurat Republik Indonesia PDRI di bukittinggi
Sumatra Barat. Belanda Mengumumkan
bahwa Republik Indonesia telah tidak ada yang
membuat bangsa Indonesia marah.
Tanggal 1 Maret 1949 melancarkan serangan yang
dikenal dengan nama serangan umum 1 maret.
Setelah serangan ini dan tekanan politik dari negara-
negara lain yang tergabung dalam PBB akhirnya
Belanda mau mengakui kedaulatan Indonesia.
Kembali
Gambar 4.14 Slide 15 Sebelum Revisi
Agresi Militer Belanda
1.
Agresi Militer Belanda II 18 Desember 1948 Belanda
menyatakan tidak terikat lagi dengan perjanjian renville,
yang menandakan Belanda melancarkan agresi
militernya yang ke-2. Belanda menawan presiden
dan wakil presiden Indonesia,pemerintah
menugaskan Menteri Kemakmuran, Mr.
Sjarifuddin Prawiranegara membentuk Pemerintahan
Darurat Republik Indonesia PDRI di Bukittinggi
Sumatra Barat.
Kembali
Belanda Mengumumkan bahwa Republik Indonesia
telah tidak ada yang membuat bangsa Indonesia
marah. Tanggal 1 Maret 1949
melancarkan serangan yang dikenal dengan nama
Serangan Umum 1 Maret. Setelah serangan ini dan
tekanan politik dari negara- negara lain yang tergabung
dalam PBB akhirnya Belanda mau mengakui
kedaulatan Indonesia.
Gambar 4.15 Slide 15 Setelah Revisi 2. Data Validasi Ahli Media
a. Deskripsi Data Validasi Ahli Media 1 Data Ahli Media I
Ahli media I dalam validasi produk multimedia interaktif ini adalah Dosen Universitas Sanata Dharma yaitu Ibu Ag.
Kustulasari, S.Pd., M.A. Tujuan dari validasi media ini untuk mengetahui apa saja yang perlu diperbaiki untuk menjadikan
produk multimedia yang dikembangkan peneliti menjadi lebih baik dan lebih menarik sebelum diujicobakan. Berikut ini adalah data
hasil validasi produk oleh ahli media I: Tabel 4.4 Data Validasi oleh Ahli Media I
No Aspek yang
dinilai Skala Penilaian
Kriteria 1
2 3
4 5
1 Ketepatan
pemilihan warna background.
√ Baik
2 Keserasian
warna tulisan
dengan background
. √
Cukup 3
Katepatan pemilihan
audio,visual. √
Kurang 4
Kejelasan gambar, video.
√ Kurang
5 Konsistensi
tombol. √
Cukup 6
Ketepatan pemilihan warna
tombol. √
Cukup 7
Ketepatan pemilihan warna
teks. √
Cukup 8
Ketepatan pemilihan
jenis dan
ukuran huruf.
√ Cukup
9 Tata
letak layout
√ Cukup
10 Kesesuaian soal
dengan materi √
Baik 11
Penyajian materi dengan
media tidak berlebihan.
√ Cukup
12 Kata-kata
atau √
Cukup
No Aspek yang
dinilai Skala Penilaian
Kriteria 1
2 3
4 5
gambar ringkas
‘ to the point’
13 Penyajian materi
menggunakan lebih
dari satu
media. √
Cukup 14
Penyajian materi 2
media, yaitu
kata-kata dan
gambar animasi secara
berdampingan tidak terpisah
√
Baik
15 Tata
letak gambar
tidak mengganggu
teks yang
ditampillkan. √
Baik 16
Kemudahan penggunaan
media oleh
semua pihak. √
Cukup 17
Penyajian bahasa yang baku dan
mudah dipahami.
√ Sangat
Baik 18
Penyajian slide
dapat menarik
perhatian siswa. √
Cukup 19
Penyajian slide
melibatkan siswa untuk aktif.
√ Cukup
20 Penyajian media
pembelajaran membuat
kegiatan pembelajaran
menyenangkan. √
Sangat Baik
21 Kemudahan
berinteraksi dengan media.
√ Baik
22 Kejelasan
petunjuk penggunaan.
√ Cukup
23 Kemudahan
penggunaan √
Baik
No Aspek yang
dinilai Skala Penilaian
Kriteria 1
2 3
4 5
tombol. 24
Kecepatan animasi.
√ Baik
25 Pengaturan
animasi. √
Cukup 26
Efisiensi teks. √
Cukup 27
Efisiensi penggunaan
slide. √
Baik 28
Tingkat interaktifitas
siswa dengan
media. √
Baik 29
Kesesuaian tombol
dengan kegunaan.
√ Baik
30 Kelancaran
jalannya media. √
Baik Jumlah
4 45
44 10
Total Skor
103
Rata-rata Skor
3,43 Baik
Dari tabel hasil validasi oleh ahli media I di atas diketahui bahwa produk yang dikembangkan oleh peneliti termasuk dalam
kriteria “baik” dengan skor rata-rata sebesar 3,43.
2 Data Ahli Media II Ahli media II dalam validasi produk multimedia interaktif
ini adalah Bapak Setya Tri Nugraha, S.Pd., M.Pd. Beliau adalah dosen dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
PBSID di Universitas Sanata Dharma. Beliau menjadi ahli media II karena beliau dosen yang
mengajar salah satu mata kuliah
tentang multimedia. Berikut adalah hasil dari validasi produk ahli media II :
Tabel 4.5 Data Validasi oleh Ahli Media II
No Aspek yang
dinilai Skala Penilaian
Kriteria 1
2 3
4 5
1 Ketepatan
pemilihan warna background.
√ Baik
2 Keserasian
warna tulisan
dengan background
. √
Baik 3
Katepatan pemilihan
audio,visual. √
Baik 4
Kejelasan gambar, video.
√ Baik
5 Konsistensi
tombol. √
Cukup 6
Ketepatan pemilihan warna
tombol. √
Sangat Baik
7 Ketepatan
pemilihan warna teks.
√ Baik
8 Ketepatan
pemilihan jenis
dan ukuran
huruf. √
Cukup 9
Tata letak
layout √
Baik 10
Kesesuaian soal dengan materi
√ Sangat
Baik 11
Penyajian materi dengan
media tidak berlebihan.
√ Sangat
Baik 12
Kata-kata atau
gambar ringkas
‘ to the point’
√ Cukup
13 Penyajian materi
menggunakan lebih
dari satu
media. √
Baik
No Aspek yang
dinilai Skala Penilaian
Kriteria 1
2 3
4 5
14 Penyajian materi
2 media,
yaitu kata-kata
dan gambar animasi
secara berdampingan
tidak terpisah √
Cukup
15 Tata
letak gambar
tidak mengganggu
teks yang
ditampillkan. √
Baik 16
Kemudahan penggunaan
media oleh
semua pihak. √
Sangat Baik
17 Penyajian bahasa
yang baku dan mudah
dipahami. √
Cukup 18
Penyajian slide
dapat menarik
perhatian siswa. √
Cukup 19
Penyajian slide
melibatkan siswa untuk aktif.
√ Cukup
20 Penyajian media
pembelajaran membuat
kegiatan pembelajaran
menyenangkan. √
Baik
21 Kemudahan
berinteraksi dengan media.
√ Baik
22 Kejelasan
petunjuk penggunaan.
√ Cukup
23 Kemudahan
penggunaan tombol.
√ Cukup
24 Kecepatan
animasi. √
Baik 25
Pengaturan animasi.
√ Baik
26 Efisiensi teks.
√ Cukup
No Aspek yang
dinilai Skala Penilaian
Kriteria 1
2 3
4 5
27 Efisiensi
penggunaan slide.
√ Cukup
28 Tingkat
interaktifitas siswa
dengan media.
√ Kurang
29 Kesesuaian
tombol dengan
kegunaan. √
Cukup 30
Kelancaran jalannya media.
√ Kurang
Jumlah
4 36
48 20
Rata-rata Skor
108
Rata-rata Skor 3,6
Baik
Dengan Tabel hasil validasi oleh ahli media II di atas, menunjukan bahwa produk multimedia yang dikembangkan oleh
peneliti termasuk dalam kriteria “baik” dengan skor rata – rata
sebesar 3,6. b. Revisi Produk
1 Revisi Produk dari Ahli Media I Berdasarkan hasil validasi ahli media I yang memberi saran
bahwa “sebaiknya petunjuk atau perintah untuk menuju slide
berikutnya diperjelas serta link video yang tidak bisa diputar”, maka peneliti merevisi produk sesuai saran yang diberikan ahli media I.
Berikut adalah revisi produk berdasarkan saran dari ahli media I:
MATERI PEMBELAJARAN
Setelah indonesia memproklamasikan
kemerdekaan. Peristiwa-peristiwa di daerah
dalam mempertahankan kemerdekaan.
Belanda tidak mengakui kemerdekaan indonesia.
Perjuangan mempertahankan
kemerdekaan masih terjadi di beberapa daerah.
Peristiwa 10 november di Surabaya.
Bandung lautan api. Pertempuran Ambarawa.
Pertempuran Medan area. Serangan umum 1 maret di
Yogyakarta.
Gambar 4.16 Slide 2 Sebelum Revisi
MATERI PEMBELAJARAN
Setelah Indonesia memproklamasikan
kemerdekaan. Peristiwa-peristiwa di daerah
dalam mempertahankan kemerdekaan.
Belanda tidak mengakui kemerdekaan Indonesia.
Perjuangan mempertahankan
kemerdekaan masih terjadi di beberapa daerah.
Peristiwa 10 November di Surabaya.
Bandung lautan api. Pertempuran Ambarawa.
Pertempuran Medan area. Serangan umum 1 Maret di
Yogyakarta.
LANJUT
Gambar 4.17 Slide 2 Sesudah Revisi
Bandung Lautan Api
Bulan Oktober sekutu tiba di Bandung.
Mereka memberikan Ultimatum kepada rakyat
Indonesia menyerahkan senjata hasil lucutan dari
pasukan jepang. Tanggal 23 maret 1946 kembali
pasukan sekutu mengeluarkan ultimatum yg ke-2 meminta
rakyat Indonesia mengosongkan kota Bandung.
Pemerintah RI di Jakarta memerintahkan agar
ultimatum ke-2 dipatuhi. 24 Maret 1946 Tentara
Republik Indonesia TRI meninggalkan kota
bandung.
Saat meninggalkan daerah Bandung selatan mereka
membakar habis kota Bandung yang sekarang
dikenal dengan Bandung Lautan Api.
Gambar 4.18 Slide 10 Sebelum Revisi
Bandung Lautan Api
Bulan Oktober sekutu tiba di Bandung.
Mereka memberikan ultimatum kepada rakyat
Indonesia menyerahkan senjata hasil lucutan dari
pasukan Jepang. Tanggal 23 Maret 1946 kembali
pasukan sekutu mengeluarkan ultimatum yg ke-2 meminta
rakyat Indonesia mengosongkan kota Bandung.
Pemerintah RI di Jakarta memerintahkan agar
ultimatum ke-2 dipatuhi. 24 Maret 1946 Tentara
Republik Indonesia TRI meninggalkan kota
Bandung.
Saat meninggalkan daerah Bandung selatan mereka
membakar habis kota Bandung yang sekarang
dikenal dengan Bandung Lautan Api.
LANJUT
Gambar 4.19 Slide 10 Sesudah Revisi
Terjadi tanggal 21 November 1945 di
Ambarawa. Pada pertempuran ini
menewaskan Letnan Kolonel Isdiman sebagai
Komandan Resimen Banyumas.
Hal ini menyebabkan Panglima Divisi Banyumas
Kolonel Sudirman turun ke medan perang.
Pertempuran Ambarawa
Pada tanggal 12 Desember 1945 kembali terjadi
pertempuran yang berlangsung selama 4 hari
dan berhasil mengusir pasukan sekutu dari
Ambarawa.
Gambar 4.20 Slide 14 Sebelum Revisi
Terjadi tanggal 21 November 1945 di
Ambarawa. Pada pertempuran ini
menewaskan Letnan Kolonel Isdiman sebagai
Komandan Resimen Banyumas.
Hal ini menyebabkan Panglima Divisi Banyumas
Kolonel Sudirman turun ke medan perang.
Pertempuran Ambarawa
Pada tanggal 12 Desember 1945 kembali terjadi
pertempuran yang berlangsung selama 4 hari
dan berhasil mengusir pasukan sekutu dari
Ambarawa.
LANJUT
Gambar 4.21 Slide 14 Setelah Revisi
Pertempuran Medan Area
Mr. Teuku Mohammad Hassan sebagai gubernur sumatra
utara menyampaikan kemerdekaan RI pada tanggal
21 agustus 1945 karena daerah ini terlambat menerima berita
kemerdekaan.
13 september 1945 Achmad Tahir memelopori
terbentuknya Barisan Pemuda Indonesia.
4 0ktober 1945 BPI mengambil alih kekuasaan dan senjata
dari tangan jepang. 9 oktober 1945 pasukan sekutu
tiba di Medan, sebelumnya sekelompok Komando Belanda
yang dipimpin oleh Westerling telah tiba lebih dulu.
Melihat hal ini pemuda disana membentuk Tentara
Keamanan Rakyat TKR. 13 oktober 1945 terjadilah
pertempuran yang dikenal dengan nama Pertempuran
Medan Area. Pada tanggal 10 November
1945 terjadi perang besar- besaran di Medan untuk
mengusir pasukan sekutu dari Medan.
Gambar 4.22 Slide 15 Sebelum Revisi
Pertempuran Medan Area
Mr. Teuku Mohammad Hassan sebagai gubernur sumatra
utara menyampaikan kemerdekaan RI pada tanggal
21 Agustus 1945 karena daerah ini terlambat menerima berita
kemerdekaan.
13 september 1945 Achmad Tahir memelopori
terbentuknya Barisan Pemuda Indonesia.
4 0ktober 1945 BPI mengambil alih kekuasaan dan senjata
dari tangan Jepang. 9 Oktober 1945 pasukan sekutu
tiba di Medan, sebelumnya sekelompok Komando Belanda
yang dipimpin oleh Westerling telah tiba lebih dulu.
Melihat hal ini pemuda disana membentuk Tentara
Keamanan Rakyat TKR. 13 Oktober 1945 terjadilah
pertempuran yang dikenal dengan nama Pertempuran
Medan Area. Pada tanggal 10 November
1945 terjadi perang besar- besaran di Medan untuk
mengusir pasukan sekutu dari Medan.
LANJUT
Gambar 4.23 Slide 15 Setelah Revisi
Agresi Militer Belanda
1.
Agresi Militer Belanda I. Pada tanggal 21 Juli 1947
17 januari 1948 kedua belah pihak
di Yogyakarta. Pada tanggal 4 Agustus
menandatangani R e nvil l e
. e rja nj ia n
1947 dianggap resmi berakhir oleh PBB.Agresi
Militer Belanda I. Pada tanggal 8 Desember
1947 Indonesia-Belanda berunding di kapal USS
Renville milik AS. Delagasi Indonesia Mr. Amir
Sjarifuddin dan delagasi belanda R. Abdulkadir
Widjojoadmodjo.
Gambar 4.24 Slide 13 Sebelum Revisi
Agresi Militer Belanda
1.
Agresi Militer Belanda I. Pada tanggal 21 Juli 1947
di Yogyakarta. 17 Januari 1948 kedua
belah pihak menandatangani
P erjanjian
Pada tanggal 4 Agustus e nv il l e
. 1947 dianggap resmi
berakhir oleh PBB. Pada tanggal 8 Desember
1947 Indonesia-Belanda berunding di kapal USS
Renville milik AS. Delagasi Indonesia Mr. Amir
Sjarifuddin dan delagasi belanda R. Abdulkadir
Widjojoadmodjo.
LANJUT
Gambar 4.25 Slide 13 Setelah Revisi
videoplayback_13[1].FLV
Gambar 4.26 Jenis Video Sebelum Revisi
videoplayback_13[1].mpg
Gambar 4.27 Jenis Video Setelah Revisi 2 Revisi Produk dari Ahli Media II
Berdasarkan hasil validasi oleh ahli media II yang memberi saran untuk “mengurangi teks dan diganti dengan audio-visual”,
maka peneliti merevisi produk berdasarkan saran tersebut. Namun karena mempertimbangkan saran dari ahli materi akhirnya peneliti
tidak mengganti
teks hanya
menambahkan video
untuk memperjelas materi. Berikut adalah tampilan sebelum dan sesudah
revisi berdasarkan saran dari ahli media II :
Pertempuran Medan Area
Mr. Teuku Mohammad Hassan sebagai gubernur sumatra
utara menyampaikan kemerdekaan RI pada tanggal
21 agustus 1945 karena daerah ini terlambat menerima berita
kemerdekaan.
13 september 1945 Achmad Tahir memelopori
terbentuknya Barisan Pemuda Indonesia.
4 0ktober 1945 BPI mengambil alih kekuasaan dan senjata
dari tangan jepang. 9 oktober 1945 pasukan sekutu
tiba di Medan, sebelumnya sekelompok Komando Belanda
yang dipimpin oleh Westerling telah tiba lebih dulu.
Melihat hal ini pemuda disana membentuk Tentara
Keamanan Rakyat TKR. 13 oktober 1945 terjadilah
pertempuran yang dikenal dengan nama Pertempuran
Medan Area. Pada tanggal 10 November
1945 terjadi perang besar- besaran di Medan untuk
mengusir pasukan sekutu dari Medan.
Gambar 4.28 Slide 12 Sebelum Revisi
Pertempuran Medan Area
Mr. Teuku Mohammad Hassan sebagai gubernur sumatra
utara menyampaikan kemerdekaan RI pada tanggal
21 Agustus 1945 karena daerah ini terlambat menerima berita
kemerdekaan.
13 september 1945 Achmad Tahir memelopori
terbentuknya Barisan Pemuda Indonesia.
4 0ktober 1945 BPI mengambil alih kekuasaan dan senjata
dari tangan Jepang. 9 Oktober 1945 pasukan sekutu
tiba di Medan, sebelumnya sekelompok Komando Belanda
yang dipimpin oleh Westerling telah tiba lebih dulu.
Melihat hal ini pemuda disana membentuk Tentara
Keamanan Rakyat TKR. 13 Oktober 1945 terjadilah
pertempuran yang dikenal dengan nama
Pertempuran Medan Area
. Pada tanggal 10 November
1945 terjadi perang besar- besaran di Medan untuk
mengusir pasukan sekutu dari Medan.
LANJUT
Gambar 4.29 Slide 12 Sesudah Revisi
3. Data Uji Coba Perorangan a. Deskripsi Data Perorangan
Uji coba perorangan ini dilaksanakan tanggal 28 Mei 2012 terhadap empat orang siswa kelas V. Keempat orang ini dipilih secara
acak oleh peneliti. Uji coba dilaksanakan di ruang atau laboratorium komputer sekolah. Berikut ini adalah contoh penilaian pada uji coba
perorangan: Tabel 4.6 Contoh Hasil Penilaian Siswa Pada Uji Coba Perorangan
No Komponen Penilaian
Skor Kriteria
1 Gambar
yang digunakan
menarik. 4
Baik 2
Warna cerah dan menarik 5
Sangat Baik 3
Materi mudah dipahami 5
Sangat Baik 4
Bahasa mudah dipahami 5
Sangat Baik 5
Suara jelas 5
Sangat Baik 6
Teks mudah untuk dibaca 5
Sangat Baik 7
Media yang digunakan dapat menambah pengetahuan
5 Sangat Baik
8 Media mudah digunakan
5 Sangat Baik
9 Tampilan
materi tidak
membosankan 5
Sangat Baik 10
Media melibatkan peserta didik dalam kegiatan belajar
5 Sangat Baik
Jumlah 49
Rata-rata 4,9
Sangat Baik Berikut ini adalah rata-rata skor penilaian pada uji coba perorangan:
Tabel 4.7 Data Penilaian Siswa Pada Uji Coba Perorangan No
Indikator Rerata
Skor Kriteria
1 Gambar yang digunakan menarik.
4,00 Baik
2 Warna cerah dan menarik
4,25 Sangat Baik
3 Materi mudah dipahami
4,25 Sangat Baik
No Indikator
Rerata Skor
Kriteria 4
Bahasa mudah dipahami 4,50
Sangat Baik 5
Suara jelas 3,75
Baik 6
Teks mudah untuk dibaca 4,50
Sangat Baik 7
Media yang
digunakan dapat
menambah pengetahuan 4,25
Sangat Baik 8
Media mudah digunakan 4,00
Baik 9
Tampilan materi
tidak membosankan
4,25 Sangat Baik
10 Media melibatkan peserta didik
dalam kegiatan belajar 4,00
Baik Rata-rata
4,17 Baik
Dari tabel di atas, diketahui bahwa hasil penilaian produk yang dikembangkan oleh peneliti pada uji coba perorangan termasuk dalam
kriteria “baik” dengan skor rata – rata sebesar 4,17.
b. Revisi Produk Pada uji coba perorangan ini siswa memberikan saran kepada
peneliti yakni “agar peneliti menambahkan gambar supaya lebih menarik”. Serta ada beberapa masalah yang sempat terjadi, saat video
diputar suaranya yang dihasilkan sangat keras dan suaranya tidak jelas. Di lain pihak ada komputer yang tidak memiliki aplikasi atau software
pemutar video yang membuat peneliti harus menginstall program tersebut terlebih dahulu. Berikut adalah tampilan slide sebelum dan
sesudah revisi :
Bandung Lautan Api
Bulan Oktober sekutu tiba di Bandung.
Mereka memberikan Ultimatum kepada rakyat
Indonesia menyerahkan senjata hasil lucutan dari
pasukan jepang. Tanggal 23 maret 1946 kembali
pasukan sekutu mengeluarkan ultimatum yg ke-2 meminta
rakyat Indonesia mengosongkan kota Bandung.
Pemerintah RI di Jakarta memerintahkan agar
ultimatum ke-2 dipatuhi. 24 Maret 1946 Tentara
Republik Indonesia TRI meninggalkan kota
bandung.
Saat meninggalkan daerah Bandung selatan mereka
membakar habis kota Bandung yang sekarang
dikenal dengan Bandung Lautan Api.
Gambar 4.30 Slide 10 Sebelum Revisi
Bandung Lautan Api
Bulan Oktober sekutu tiba di Bandung.
Mereka memberikan ultimatum kepada rakyat
Indonesia menyerahkan senjata hasil lucutan dari
pasukan Jepang. Tanggal 23 Maret 1946 kembali
pasukan sekutu mengeluarkan ultimatum yg ke-2 meminta
rakyat Indonesia mengosongkan kota Bandung.
Pemerintah RI di Jakarta memerintahkan agar
ultimatum ke-2 dipatuhi. 24 Maret 1946 Tentara
Republik Indonesia TRI meninggalkan kota
Bandung.
Saat meninggalkan daerah Bandung selatan mereka
membakar habis kota Bandung yang sekarang
dikenal dengan Bandung Lautan Api.
LANJUT
Gambar 4.31 Slide 10 Sesudah Revisi
4. Data Uji Coba Kelompok Kecil a. Deskripsi Data Uji Coba Kelompok Kecil
Uji coba kelompok kecil ini dilakukan tanggal 30 mei 2012 pada delapan siswa yang berbeda dari uji coba perorangan. Uji coba ini
kembali dilaksanakan di laboratorium atau ruang komputer sekolah. Dalam uji coba ini kedelapan siswa dibagi menjadi 4 kelompok. Berikut
ini adalah salah satu penilaian multimedia yang diisi oleh salah satu dari delapan siswa yang mengikuti uji coba kelompok kecil:
Tabel 4.8 Contoh Hasil Penilaian Siswa Saat Uji Coba Kelompok Kecil
No Komponen Penilaian
Skor Kriteria
1 Gambar
yang digunakan
menarik. 4
Baik 2
Warna cerah dan menarik 5
Sangat Baik 3
Materi mudah dipahami 5
Sangat Baik 4
Bahasa mudah dipahami 5
Sangat Baik 5
Suara jelas 4
Baik 6
Teks mudah untuk dibaca 5
Sangat Baik 7
Media yang digunakan dapat menambah pengetahuan
5 Sangat Baik
8 Media mudah digunakan
4 Baik
9 Tampilan
materi tidak
membosankan 4
Baik 10
Media melibatkan peserta didik dalam kegiatan belajar
5 Sangat Baik
Jumlah 46
Rata-rata 4,6
Sangat Baik Berikut ini adalah rata-rata skor penilaian dari uji coba kelompok
kecil yang dilakukan delapan siswa yang mengikuti uji coba kelompok kecil:
Tabel 4.9 Data Penilaian Siswa Pada Uji Coba Kelompok Kecil
No Indikator
Rerata Skor
Kriteria 1
Gambar yang digunakan menarik. 4,50
Sangat Baik 2
Warna cerah dan menarik 4,625
Sangat Baik 3
Materi mudah dipahami 4,50
Sangat Baik 4
Bahasa mudah dipahami 4,00
Baik 5
Suara jelas 4,00
Baik 6
Teks mudah untuk dibaca 4,625
Sangat Baik 7
Media yang
digunakan dapat
menambah pengetahuan 4,50
Sangat Baik 8
Media mudah digunakan 4,625
Sangat Baik 9
Tampilan materi
tidak membosankan
4,625 Sangat Baik
10 Media melibatkan peserta didik
dalam kegiatan belajar 4,875
Sangat Baik Rata-rata
4,49 Sangat Baik
Dari data pada tabel penilaian di atas, diketahui bahwa produk yang
peneliti kembangkan termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan
skor rata – rata sebesar 4,49. b. Revisi Produk
Setelah uji coba kelompok kecil ini dilakukan, siswa tidak memberikan saran kepada peneliti untuk melakukan revisi produk. Saat
uji coba ini dilakukan, kembali faktor suara yang menjadi masalah, ini dikarenakan speaker yang kurang baik kualitasnya. Meskipun tidak ada
saran untuk melakukan revisi peneliti tetap memeriksa kembali produk yang dikembangkan dan melakukan sedikit revisi pada produk tersebut.
Berikut adalah tampilan slide sebelum dan sesudah revisi :
Agresi Militer Belanda
1. Agresi Militer Belanda I.
Pada tanggal 21 Juli 1947 di Yogyakarta.
Pada tanggal 4 Agustus 1947 Agresi Militer Belanda
I dianggap resmi berakhir oleh PBB.
Pada tanggal 8 Desember 1947 Indonesia-Belanda
berunding di kapal USS Renville milik AS.
17 Januari 1948 kedua belah pihak
menandatangani P
erjanjian R e n vil le
. Delagasi Indonesia Mr. Amir
Sjarifuddin dan delagasi belanda R. Abdulkadir
Widjojoadmodjo.
LANJUT
Gambar 4.32 Slide 13 Sebelum Revisi
Agresi Militer Belanda
1. Agresi Militer Belanda I.
Pada tanggal 21 Juli 1947 di Yogyakarta.
Pada tanggal 4 Agustus 1947 Agresi Militer Belanda
I dianggap resmi berakhir oleh PBB.
Pada tanggal 8 Desember 1947 Indonesia-Belanda
berunding di kapal USS Renville milik AS.
17 Januari 1948 kedua belah pihak
menandatangani P
erjanjian Renvi l le
. Delagasi Indonesia Mr. Amir
Sjarifuddin dan delagasi belanda R. Abdulkadir
Widjojoadmodjo.
LANJUT
Gambar 4.33 Slide 13 Sesudah Revisi
5. Data Uji Coba Lapangan a. Deskripsi Data Uji Coba Lapangan
Uji coba lapangan ini dilaksanakan pada tanggal 31 Mei 2012 di laboratorium atau ruang komputer SD Kanisius Sengkan. Uji coba
dilaksanakan selama 2 jam pertemuan. Berikut adalah contoh hasil penilaian yang dilakukan oleh salah satu siswa pada saat uji coba
lapangan : Tabel 4.10 Contoh Hasil Penilaian Siswa PadaUji Coba Lapangan
No Komponen Penilaian
Skor Kriteria
1 Gambar
yang digunakan
menarik. 5
Sangat Baik 2
Warna cerah dan menarik 5
Sangat Baik 3
Materi mudah dipahami 5
Sangat Baik 4
Bahasa mudah dipahami 5
Sangat Baik 5
Suara jelas 5
Sangat Baik 6
Teks mudah untuk dibaca 5
Sangat Baik 7
Media yang digunakan dapat menambah pengetahuan
5 Sangat Baik
8 Media mudah digunakan
5 Sangat Baik
9 Tampilan
materi tidak
membosankan 5
Sangat Baik 10
Media melibatkan peserta didik dalam kegiatan belajar
5 Sangat Baik
Jumlah 50
Rata-rata 5
Sangat Baik Berikut ini adalah rata-rata skor penilaian dari keseluruhan
siswa pada uji coba lapangan :
Tabel 4.11 Data Penilaian Siswa Pada Uji Coba Lapangan
No Indikator
Rerata Skor
Kriteria 1
Gambar yang
digunakan menarik.
4,21 Sangat Baik
2 Warna cerah dan menarik
3,83 Baik
3 Materi mudah dipahami
4,67 Sangat Baik
4 Bahasa mudah dipahami
4,62 Sangat Baik
5 Suara jelas
3,25 Cukup Baik
6 Teks mudah untuk dibaca
4,54 Sangat Baik
7 Media
yang digunakan
dapat menambah pengetahuan
4,79 Sangat Baik
8 Media mudah digunakan
4,42 Sangat Baik
9 Tampilan
materi tidak
membosankan 4,50
Sangat Baik 10
Media melibatkan peserta didik dalam kegiatan belajar
4,54 Sangat Baik
Jumlah 43.37
Rata – rata 4,34
Sangat Baik Dari tabel rata – rata skor penilaian siswa pada uji coba lapangan,
diketahui bahwa produk yang dikembangkan oleh peneliti termasuk
dalam kriteria “sangat baik” dengan skor rata – rata sebesar 4,34.
b. Revisi Produk Pada saat uji lapangan ini dilakukan, siswa tidak memberi saran
untuk melakukan revisi produk. Namun ada beberapa siswa yang mengatakan bahwa volume video tidak keras dan bahkan tidak
mengeluarkan suara. Hal itu terjadi karena speaker yang memang bermasalah. Setelah uji coba lapangan dilaksanakan, produk yang
dikembangkan oleh peneliti tidak direvisi kembali.
D. Analisis Data