II.3.1. Klasifikasi Siaran Televisi
Secara umum siaran televise dibagi menjadi tiga bagian,yaitu: 1.
Siaran Berita Siaran berita harus mengandung unsur – unsur:
a. Aktual, atau masih baru, yang mengandung makna kecepatan
b. Faktual, atau faktakenyataan, yang berarti tidak boleh bohong.
c. Penting dan menarik.
2. Siaran non berita
Siaran non berita diklasifikasikan sebagai berikut: a.
Sandiwara b.
Musik c.
Penerangan Umum d.
Acara – acara yang tidak mempunyai nilai politis dan strategis 3.
Siaran iklan Siaran iklan adalah siaran yang khusus ditujukan untuk promosi suatu
produk,kegiatan masyarakat yang bertujuan untuk memperkenalkan kepada khalayak guna kepentingan komersial.
II.4. Minat Menonton a Pengertian Minat
Menurut Poerwadarminta 1985:650 minat adalah kesukaan dari kecendrungan – kecendrungan yang terarah secara intensif kepada suatu objek yang dianggap penting.
Sedangkan menurut N.As’ad 1991:54 mendefinisikan minat suatu sikap yang membuat seseorang senang terhadap suatu objek, situasi dan ide – ide tertentu.
Menurut Effendy 1988:103 minat adalah kelanjutan perhatian yang merupakan titik tolak timbulnya hasrat untuk melakukan kegiatan yang diharapkan.
Universitas Sumatera Utara
Rhenaldi kasali dalam buku – bukunya manajemen periklanan memberikan defenisi minat sebagai rasa ingin tahu lebih rinci dalam diri seseorang.
Dari defenisi minat diatas,dapat dikatakan bahwa minat adalah sikap yang menimbulkan perhatian,rasa ingin tahu dan hasrat untuk melakukan sesuatu dalam diri
seseorang yang muncul akibat adanya objek tertentu. Mark 1976:69 lebih lanjut mendefenisikan minat sebagai suatu sikap yang dapat
membuata seseorang merasa senang terhadap objek, situasi ataupun ide – ide tertentu, yang biasanya diikiti oleh perasaan senang dan kecendrungan untuk mencari objek yang disenangi
tersebut. Minat seseorang,baik yang bersifat sementara maupun yang bersifat tetap dan berbagai system motivasi dominan, maupun merupakan factor tertentu internal yang benar –
benar mendasari dan mempengaruhi perhatiannya. Dari penjelasan itu dapatlah si tarik kesimpulan bahwa minta adalah suatu keadaan
dalam diri individu yang mampu mengarahkan perhatiannya terhadap objek tertentu yang dianggap penting yang mampu mendorong mereka untuk cenderung mencari objek yang
disenangi tersebut. Adapun ciri – ciri minat yang dapat dilihat dari uraian tersebut di atas adalah:
a. minat timbul dari perasaan senang terhadap suatuu objek
b. setiap orang mempunyai perbedaan di dalam menetukan objek yang
diminatinya c.
minat merangsang seseorang untuk mencari objek yang disenanginya
Menurut Hurloc 1978:1150 minat selalu berkaitan dengan bobot emosional yang akan menentukan seberapa lama minat akan bertahan dan kepuasan yang diperoleh dari
minat tersebut. Jadi dapat dikatakan bahwa minat sangat dipengaruhi oleh perangsang atau stimulus.
Universitas Sumatera Utara
Minat itu sendiri senantiasa terarahkan kepada suatu hal,suatu onjek. Tidak ada minat tanpa objek. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan terbentuk karena interaksi social
seseorang sepanjang perkembangan seseorang tersebut. Interaksi social ini sebagai stimulus dapat menimbulkan minat, tentu haruslah menarik minat manusia cenderung menyukai yang
menarik bagi dirinya dan menguntungkan. Bagaimana agar stimulus tersebut dapat menarik, haruslah melalui proses:
a. Adanya perhatian terhadap stimulus
b. Stimulus dapat dimengerti
c. Stimulus tersebut dapat diterima penerimaan
Ketiga kondisi tersebut adalah hal yang mempengaruhi proses timbulnya minat terhadap stimulus. Tetapi kondisi tersebut belim samapai pada tahap timbulnya minat
terhadap objek. Objek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tayangan SmartDrive di Metro TV.
Berarti disini bagaimana agar timbul minat mengkonsumsi objek setelah dipengaruhi oleh stimulus media massa. Dan apakah stimulus media massa mampu menimbulkan minat
terhadap objek yang dimaksud.
b Pengertian Menonton
Menurut kamus Umum Besar Indonesia 1985:1087, menonton adalah melihat pertunjukkan,gambar hidup dan sebagainya.
Sarji 1991:71, mengatakan bahwa menonton adalah suatu proses yang disadari atau tidak disadari dimana penonton ditempatkan pada alam yang samar yang dihadapkan pada
tumpuan cahaya dan membantu menimbulkan ilusi di atas layar.. Suasana ini menimbulkan emosi, pikiran dan perhatian manusia dipengaruhi oleh tayangan yang ditonton.
Selanjutnya Partowisastro 1983:97, mendefinisikan menonton sebagai perhatian yang spontan dari diri individu, dimana individu itu berada di tengah – tengah kejadian yang
Universitas Sumatera Utara
dilihatnya di layar putih, dan apa yang dilihatnya seolah – olah terjadi di hadapan mata dan bukan bersifat bayangan saja.
Dari beberapa pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa menonton adalah suatu proses dimana individu secara sadar atau tidak sadar merelakan diri untuk dipengaruhi
emodi,pikiran, dan perhatiannya oleh pertunjukkan atau gambar hidip yang dilihatnya.
II.5.Tayangan Otomotif SmartDrive
Tayangan berasal dari kata dasar tayang yang berarti pertunjukkan atau persembahan KBBI , 1990 : 909 . Sedangkan otomotif berasal dari dua kata yaitu oto dan motif. Yang
dimaksud dengan oto adalah kendaraan yang dijalankan dengan motor KBBI , 1990 : 631 , sedangkan motif adalah pola, corak atau juga alasan seseorang melakukan sesuatu KBBI,
1990 : 593 . Tayangan otomotif merupakan suatu pertunjukkan mengenai kendaraan – kendaraan
yang beraneka ragam bentuk serta motif yang dirubah dari keadaan sebenarnya. Dalam tayangan otomotif ini terdapat beberapa indikator yaitu adanya komunikator, pesan yang
disampaikan, gaya bicara komunikator, musik yang dihadirkan, serta tampilan warna – warna yang disajikan. Indikator – indikator tersebut sangat mendukung kesuksesan akan suatu
tayangan. Dengan adanya indikator tersebut, secara tidak langsung dapat menarik minat para komunikan.
Dengan adanya tayangan tersebut,tanpa disadari selain dapat menarik minat menonton khalayak, tayangan otomotif dapat juga menimbulkan beberapa hal yang dapat menarik
khalayak yaitu : adanya nilai kepercayaan credibility khalayak terhadap pesan yang disampaikan, kemudian adanya penyajian konteks - konteks context yng menggambarkan
kejadian – kejadian yang pernah dialami, pesan atau makna content dalam tayangan tersebut mudah dipahami oleh para khalayak, cerita yang disampaikan dapat memberikan
Universitas Sumatera Utara
kejelasan makna clearity , tayangan tersebut dapat diikuti oleh setiap minggunya yang memungkinkan khalayak terus dapat mengikutinya continuity , serta adanya ketetapan
terhadap makna pesan dalam tayangan consistency dan kemampuan pesan terhadap pesan terhadap khalayak capability dan waktu penayangan dan durasi penayangan SmartDrive di
Metro TV Ruslan, 1997.
II.6. Teori S-O-R