Liputan Penelitian Klarifikasi Istilah

1.5 Liputan Penelitian

Dalam kajian linguistik dewasa ini dikenal lima jenis deiksis, yang terdiri dari: deiksis persona personal deixis, deiksis tempat spacial deixis, deiksis waktu temporal deixis, deiksis sosial social dexis, dan deiksis wacana discourse deixis Levinson, 1983:54-94, 2006a-b; Cruse, 2004:333-337; Huang, 2007:136-174. Dalam penelitian ini penulis menyertakan semua dari kelima jenis deiksis yang disebutkan di atas sebagai objek penelitian, dengan batasan pada bahasa Mandailing yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari; bukan yang digunakan dalam kegiatan resmi atau formal. Penelitian ini berada pada tataran kata atau frasa, dengan fokus perhatian, bagaimana masing-masing satuan lingual yang ditampilkan tersebut digunakan.

1.6 Klarifikasi Istilah

Dalam kajian ini terdapat sejumlah istilah yang perlu mendapat penjelasan secara konseptual karena istilah-istilah yang dimaksud diperkirakan sering muncul pada bagian tertentu dalam tulisan ini. Selain itu, istilah-istilah yang dimaksud sebagian besar terdiri dari istilah yang berkenaan dengan fokus penelitian. Istilah- istilah itu adalah: acuan, pengacuan, ekspresi deiksis, makna ekspresi deiksis, jenis deiksis, penggunaan deiksis, dan bahasa Mandailing. Acuan Acuan referent dimaknai sebagai sesuatu yang ditunjukkan, baik oleh penutur dengan menggunakan bentuk lingual tertentu maupun oleh bentuk lingual itu sendiri. Universitas Sumatera Utara Pengacuan Pengacuan reference adalah proses penunjukan yang dilakukan oleh penutur dengan menggunakan bentuk lingual tertentu atau oleh bentuk lingual itu sendiri terhadap sesuatu. Ekspresi deiksis Ekspresi deiksis deictic expression adalah ekspresi lingual yang penentuan acuannya dilakukan melalui pemahaman konteks dihasilkannya ekspresi tersebut Termasuk di dalamnya adalah berupa pronomina persona seperti saya, engkau, dia, -ku, -mu, -nya, pronomina demonstratva seperti ini, itu, adverbia, baik yang menyatakan tempat ataupun waktu, seperti di sini, di situ; sekarang, nanti. Makna ekspresi deiksis Makna di sini dimaksudkan meliputi makna semantik dan makna pragmatik suatu ekspresi deiksis. Makna semantik pemerolehannya berasal dari sifat simbolisnya, sedangkan makna pragmatik diperoleh melalui penggunaan ekspresi atau unsur lingual itu oleh penutur pada konteks situasi tutur tertentu. Jenis deiksis Dalam kajian ini, yang dimaksud dengan jenis deiksis kinds of deixis adalah kategori tertentu dalam pembagian deiksis yang didasarkan pada sifat informasi yang terdapat pada setiap ekspresi deiksis. Jika ekspresi deiksis menginformasikan tentang orang, misalnya, maka ekspresi deiksis tersebut dikategorikan ke dalam kelompok deiksis Universitas Sumatera Utara jenis personal. Selanjutnya, disebut deiksis waktu apabila ekspresi deiksis tersebut menginformasikan aspek waktu. Penggunaan deiksis Istilah penggunaan deiksis dalam kajian ini dapat diidentikkan dengan fungsi yang dimiliki ekspresi deiksis dalam konteks sosial berbahasa. Jika fungsi bahasa dapat dimaknai sebagai cara orang menggunakan bahasanya maka penggunaan deiksis adalah, bagaimana ekspresi deiksis digunakan oleh penutur bahasa dalam kehidupan sosialnya. Bahasa Mandailing Dalam mempersepsi bahasa Mandailing, pada pengkajian ini, daerah asal pemakaian bahasa terkait di dalamnya karena asal mula pemakaian suatu bahasa dapat dikatakan berasal dari suatu daerah tertentu. Dengan demikian, bahasa Mandailing yang dimaksudkan dalam penelitian ini, yang sekaligus dijadikan sebagai objek kajian, adalah bahasa Mandailing yang digunakan oleh masyarakat asal daerah Mandailing. Daerah ini meliputi wilayah, mulai dari Simarongit Sihepeng Kecamatan Siabu sampai ke Ranjobatu Kecamatan Muarasipongi, yang memanjang dari Utara ke Selatan; sedangkan sebelah Timur dan Barat berbatasan dengan pegunungan Bukit Barisan. Penjelasan di atas menggariskan ketentuan bahwa bahasa Mandailing yang bersumber dari penutur asal Mandailing di perantauan pun termasuk di dalamnya. Universitas Sumatera Utara 1.7 Sepintas Tentang Mandailing 1.7.1 Letak Geografis