Deiksis Persona TEMUAN PENELITIAN

BAB V TEMUAN PENELITIAN

5.0 Pengantar

Pada bagian bab V berikut terdapat lima buah bagan dengan muatan temuan penelitian. Bagan, secara berurut, memuat temuan dari masing-masing jenis deiksis yang menjadi liputan dalam penelitian ini. Kolom kedua pada setiap bagan berisi temuan penelitian disertai catatan pendukungnya, berupa nomor contoh relevan dan nomor halaman tempat contoh tersebut dapat ditemukan. Kolom ketiga setiap bagan memuat angka yang menginformasikan nomor fokus atau pertanyaan penelitian yang terjawab dengan temuan peneltian yang sebaris dengannya.

5.1 Deiksis Persona

No. Temuan Penelitian Relevansi ke Fokus 1 Pronomina persona dalam bahasa Mandailing penggunaan- nya dipengaruhi oleh faktor kekerabatan yang terdapat antar partisipan tutur Contoh 03, 05, 22, 24, 25 pada sub-bab 4.1. 1,3 Universitas Sumatera Utara 2 Faktor hubungan kekerabatan yang dominan membolehkan pengacuan hanya dengan menggunakan istilah kekerabatan yang sesuai antar partisipan tutur tanpa kehadiran penggunaan pronomina persona di dalamnya Contoh 06, 30 pada sub-bab 4.1. 1,3 3 Sebaliknya, pengacuan antar partisipan dengan mengguna- kan pronomina persona tetap dengan anjuran menyertakan istilah kekerabatan yang sesuai antara partisipan tutur Contoh 04, 05, 24, 25 pada sub-bab 4.1. 1,3 4 Pronomina persona dalam bahasa Mandailing tidak hanya berfungsi sebagai pengacu persona melainkan juga sebagai pemberi informasi tentang aspek sosial-kekerabatan antar partisipan tutur Contoh 20 – 25 pada sub-bab 4.1. 1,3 5 Fungsi inklusifikasi dalam bahasa Mandailing tidak hanya sekedar menyertakan mitra tutur ke pihak penutur melainkan juga sebagai strategi kesantunan dalam bertutur untuk meraih simpati mitra tutur Contoh 10, 12, 13 pada sub-bab 4.1. 1,3 Universitas Sumatera Utara 6 Dalam bahasa Mandailing terdapat bentuk hormat untuk persona kedua dan ketiga tunggal, yaitu, dengan menggunakan bentuk jamaknya untuk menggantikan bentuk tunggalnya Contoh 21 – 25 pada sub-bab 4.1, dan penjelasan pada 4.4.1.2. 1,3 7 Pronomina persona bentuk hormat pengacuannya hanya terhadap partisipan dari luar kelompok keluarga semaga penutur Contoh 23 – 25 pada sub-bab 4.1. 1,3 8 Dalam perbandingan jumlah, bentuk bebas pronomina persona dalam bahasa Mandailing lebih sedikit daripada terikatnya Contoh 31 – 35 pada sub-bab 4.1. 3 9 Dalam bahasa Mandailing tidak ditemukan pembedaan pronomina persona atas gender Contoh 17, 20, 26B, 27 pada sub-bab 4.1. 1,3 10 Dalam bahasa Mandiling ditemukan adanya pembedaan pronomina persona tertentu atas dasar faktor “keibaan”, sehingga dikenal adanya bentuk yang penggunaannya pada suasana “beriba” dan “taniba” Contoh 07, 08 pada sub- 3 Universitas Sumatera Utara bab 4.1. 11 Ekspresi deiksis pada deiksis persona bahasa Mandailing dapat wujud dalam bentuk terikat dari bentuk bebasnya berupa klitika dan non-klitika Contoh 31, 34, dan 35 pada sub-bab 4.1. 2

5.2 Deiksis Tempat