Laju Pertumbuhan Komoditi Tanaman Bahan Makanan di Kabupaten Kebumen
1. Laju Pertumbuhan Komoditi Tanaman Bahan Makanan di Kabupaten Kebumen
Laju pertumbuhan komoditi tanaman bahan makanan dapat menunjukkan tingkat perkembangan, baik itu peningkatan maupun penurunan dari masing-masing komoditi yang dihasilkan di Kabupaten Kebumen. Komoditi tanaman bahan makanan di Kabupaten Kebumen terdiri dari komoditi tanaman pangan (padi dan palawija), komoditi sayuran dan komoditi buah-buahan. Pada Tabel 20 dijelaskan secara rinci laju pertumbuhan komoditi tanaman pangan (padi dan palawija) di Kabupaten Kebumen.
Tabel 20. Laju Pertumbuhan Komoditi Padi dan Palawija di Kabupaten
Kebumen Tahun 2006-2010 (%)
-5,45 -15,06 18,23 Ketela Rambat
73,30 -17,90 -44,13
37,14 23,05 14,29 Kacang Hijau
100,58 -28,27 -9,22
13,39 -13,79 12,54 Ketela Pohon
-15,14 -31,22 21,30 -21,28 106,56 12,04 Kedelai
57,85 -57,87 30,81
21,57 -29,54 4,56 Padi Sawah dan Gogo
1,22 -1,39 16,99
-0,12
3,38 4,02 Kacang Tanah
5,21 -23,53 22,80
31,30 -21,21 2,91 Sumber: Analisis Data Sekunder, 2010 (Lampiran 9)
commit to user
komoditi padi dan palawija di Kabupaten Kebumen tahun 2006-2010 secara umum mengalami pertumbuhan yang fluktuatif. Secara berturut-turut
komoditi yang memiliki rata-rata laju pertumbuhan tertinggi hingga terendah yaitu jagung, ketela rambat, kacang hijau, ketela pohon, kedelai, padi sawah dan gogo serta kacang tanah.
Pada tahun 2010 laju pertumbuhan komoditi tertinggi ditempati oleh ketela pohon yaitu sebesar 106,56%. Hal ini disebabkan tanaman ketela pohon mengalami peningkatan baik luas panen maupun produksinya, yaitu sebesar 57,10% dan 58,20% dibandingkan tahun 2009. Untuk tanaman padi kenaikan laju pertumbuhan juga disebabkan oleh peningkatan produksi dan luas panen dari tahun 2009 ke 2010. Sedangkan untuk tanaman jagung, ketela rambat, kacang tanah, kedelai dan kacang hijau pada tahun 2010 mengalami penurunan pada luas panen maupun produksinya. Luas panen dan produksi tanaman jagung mengalami penurunan masing-masing 32,72% dan 60,63%, yang disebabkan oleh tidak adanya lagi program kemitraan antara petani dengan pihak investor seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Untuk tanaman kacang tanah, kedelai dan kacang hijau pada tahun 2010 produksinya mengalami penurunan dibandingkan tahun 2009. Hal tersebut disebabkan oleh pengaruh iklim yang kurang mendukung pada beberapa bulan di tahun 2010 (BPS Kabupaten Kebumen, 2010).
Rata-rata laju pertumbuhan komoditi padi dan palawija dapat dilihat pada Gambar 2.
commit to user
Gambar 2. Diagram Rata-rata Laju Pertumbuhan Komoditi Padi dan Palawija di Kabupaten Kebumen Tahun 2006-2010
Selain padi dan palawija, komoditi tanaman bahan makanan yang dihasilkan di Kabupaten Kebumen yaitu komoditi sayur-sayuran. Adapun laju pertumbuhan komoditi sayur-sayuran di Kabupaten Kebumen disajikan pada Tabel 21.
Tabel 21. Laju Pertumbuhan Komoditi Sayur-sayuran di Kabupaten
Kebumen Tahun 2006-2010 (%)
11,96 13140,63 -46,62 2626,89 Tomat
-43,17 232,22 -54,42
937,09 -32,18 207,91 Terung
0 -42,83 3,24 Sumber: Analisis Data Sekunder, 2010 (Lampiran 9)
Tabel 21. menunjukkan bahwa secara umum laju pertumbuhan komoditi sayur-sayuran di Kabupaten Kebumen pada tahun 2006-2010 cenderung fluktuatif. Rata-rata tertinggi laju pertumbuhan komoditi sayur- sayuran selama lima tahun dimiliki oleh bayam. Hal ini disebabkan oleh jumlah produksi dan nilai produksi komoditi bayam yang meningkat signifikan pada tahun 2009 yaitu sebesar 1.067.500 kg dan Rp 10.582,15 juta. Sedangkan rata-rata laju pertumbuhan komoditi terendah dimiliki oleh
commit to user
pada tahun 2010, karena kondisi iklim yang tidak mendukung bagi pertumbuhan tanaman cabe, sehingga menyebabkan produksinya menurun
(BPS Kabupaten Kebumen, 2010). Rata-rata laju pertumbuhan komoditi sayur-sayuran dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Diagram Rata-rata Laju Pertumbuhan Komoditi Sayur-sayuran
di Kabupaten Kebumen Tahun 2006-2010 Kabupaten Kebumen juga mempunyai potensi buah-buahan yang
cukup banyak dan beragam. Adapun laju pertumbuhan komoditi buah- buahan di Kabupaten Kebumen disajikan pada Tabel 22.
commit to user
Kebumen Tahun 2006-2010 (%)
2010 Rata- rata
Semangka
-91,25 2895,08 -33,53
0 24,42 558,95 Duku/ Langsat
865,89
49,04 -74,65
86,61 -74,13 170,55 Salak
4,20 84,69 Jambu Air
42,65 -90,48 19,89 Durian
4,98 7,94 Jambu Biji
-7,13 6,53 Jeruk Siam
4,93 -0,98 Sumber: Analisis Data Sekunder, 2010 (Lampiran 9)
Berdasarkan Tabel 22 dapat diketahui bahwa secara umum laju pertumbuhan komoditi buah-buahan di Kabupaten Kebumen tahun 2006- 2010 mengalami pertumbuhan yang cenderung fluktuatif. Rata-rata laju pertumbuhan tertinggi selama lima tahun dimiliki oleh komoditi semangka yaitu sebesar 558,95% dan terendah ditempati oleh komoditi jeruk siam yaitu sebesar -0,98%. Tingginya rata-rata laju pertumbuhan komoditi semangka disebabkan produksi dan nilai produksi semangka yang meningkat signifikan pada tahun 2007 yaitu sebesar 9.067.400 kg dan Rp 17.454,75 juta. Daerah produsen semangka adalah Kecamatan Mirit, Ambal, dan Buluspesantren. Sedangkan untuk komoditi jeruk siam terjadi penurunan produksi dan nilai produksi pada tahun 2006, sehingga komoditi tersebut memiliki rata-rata laju pertumbuhan terendah selama lima tahun (BPS Kabupaten Kebumen, 2010). Rata-rata laju pertumbuhan komoditi buah-buahan dapat dilihat pada Gambar 4.
commit to user
Gambar 4. Diagram Rata-rata Laju Pertumbuhan Komoditi Buah-buahan di
Kabupaten Kebumen Tahun 2006-2010 Secara keseluruhan komoditi tanaman bahan makanan yang memiliki
rata-rata laju pertumbuhan terbesar diantara komoditi tanaman pangan, sayur-sayuran dan buah-buahan pada tahun 2006-2010 di Kabupaten Kebumen adalah komoditi bayam, yaitu sebesar 2.626,89%. Sedangkan komoditi tanaman bahan makanan yang memiliki rata-rata laju pertumbuhan
terendah pada tahun 2006-2010 di Kabupaten Kebumen adalah jeruk siam yaitu sebesar -0,98%.