rumah sakit tidak memberikan dokumen rekam medis DRM yang merupakan hak pasien.
45
Bila dilihat dari kasus yang ada di atas, maka sudah seharusnya konsumen pasien mendapatkan perlindungan hukum. Apabila berbicara tentang perlindungan
hukum, maka hal itu berarti tidak terlepas pada masalah tanggung jawab. Perlindungan hukum
46
atas hak-hak konsumen di Indonesia, sebenarnya telah diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, Kitab
Undang-undang Hukum Perdata dan untuk konsumen jasa pelayanan kesehatan juga diatur dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, permasalahan dalam penelitian ini, dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah tanggung jawab rumah sakit terhadap pasien dalam pelayanan jasa
kesehatan di rumah sakit?
45
Titiana Adinda, http:www.mail- archive.comtamanbintangyahoogroups.commsg06467.html, diakses pada tanggal 1 Juni 2009.
46
Hukum perlindungan konsumen merupakan bagian dari hukum konsumen yang memuat asas-asas atau kaidah bersifat mengatur, dan juga mengandung sifat yang melindungi kepentingan
konsumen. Adapun hukum konsumen diartikan sebagai keseluruhan asas-asas dan kaidah hukum yang mengatur hubungan dan masalah antar berbagai pihak satu sama lain yang berkaitan dengan barang
dan jasa konsumen, di dalam pergaulan hidup. Lihat A.Z.Nasution, Konsumen dan Hukum : Tinjauan Sosial, Ekonomi dan Hukum Pada Perlindungan Konsumen Indonesia Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, 1995, hal.61-64. Bandingkan dengan pengertian hukum konsumen yang meliputi keseluruhan aspek hukum yang terdapat kepentingan pihak konsumen di dalamnya. Jadi intinya bukan
pada kaidah yang harus ”mengatur” atau ”memaksa”. Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia Jakarta : Grasindo, 2000, hal.9-10 .
Natalita Solagracia Situmorang : Pertanggungjawaban Rumah Sakit Terhadap Pasien Dalam Jasa Pelayanan Kesehatan Menurut Undang-Undang Perlindungan Konsumen, 2009
2. Apa saja alternatif penyelesaian sengketa yang terjadi antara pasien konsumen
dengan pihak rumah sakit?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui tanggung jawab rumah sakit dalam pelayanan jasa kesehatan di rumah sakit.
2. Untuk mengetahui alternatif penyelesaian sengketa yang terjadi antara pasien
konsumen dengan pihak rumah sakit.
D. Manfaat Penelitian
Diharapkan kegunaan yang dapat diperoleh dari penelitian ini, baik bersifat teoritis maupun praktis sebagai berikut :
1. Bersifat teoritis
Diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya hukum perlindungan konsumen dan hukum kesehatan.
2. Bersifat praktis
Secara praktis penelitian ini ditujukan kepada kalangan praktisi, dalam hal ini Pemerintah sebagai regulator yang berperan dalam membuat peraturan yang
terkait dengan perlindungan konsumen di rumah sakit. Selain itu penelitian ini
ditujukan kepada pelaku usaha yaitu rumah sakit agar dapat memahami tentang makna pelayanan bagi pasien.
Penelitian ini juga sedapat mungkin dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, suatu peraturan yang baik adalah peraturan yang tidak saja memenuhi
persyaratan-persyaratan formal sebagai suatu peraturan, tetapi juga menimbulkan rasa keadilan dan kepatuhan serta dilaksanakanditegakkan dalam kenyataannya.
E. Keaslian Penelitian