Pasar Tradisional Pengertian Pasar

11 dengan penawaran tersebut haruslah terjadi secara rela sama rela, tidak ada pihak yang merasa terpaksa untuk melakukan transaksi pasar tingkat harga tersebut. 5 Islam mengatur agar persaingan di pasar dilakukan dengan adil. Setiap bentuk yang dapat menimbulkan ketidakadilan dilarang. 6 1. Talaqqi rukban dilarang karena pedagang yang menyongsong di pinggir kota mendapat keuntungan dari ketidaktahuan penjual dari kampong akan harga yang berlaku dikota. Mencegah masuknya pedagang desa ke kota ini entry barrier akan menimbulkan pasar yang tidak kompetitif. 2. Mengurangi timbangan dilarang karena barang dijual dengan harga yang sama untuk jumlah yang lebih sedikit. 3. Menyembunyikan barang cacat dilarang karena penjual mendapatkan harga yang baik untuk kualitas yang buruk. 4. Menukar kurma kering dengan kurma basah dilarang karena takaran kurma basah ketika kering bisa jadi tidak sama dengan kurma kering yang ditukar. 5. Menukar satu takar kurma kualitas bagus dengan dua takar kurma kualitas sedang dilarang karena setiap kualitas kurma mempunyai harga pasarnya. 5 Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu denga jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penya yang kepadamu” QS 4:29 6 Ibid., hlm. 153. 12 6. Transaksi Najasy dilarang karena si penjual menyuruh orang lain memuji barangnya atau menawar dengan harga tinggi agar orang lain tertarik. 7. Ikhtikar dilarang, yaitu mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan menjual lebih sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi. 8. Ghaban faa-hisy besar dilarang yaitu menjual diatas harga pasar.

B. Etika Bisnis Islam

1. Definisi Etika Bisnis Islam

Istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ethos. Kata ethos merupakan kata berbentuk tunggal mempunyai arti: tempat tinggal yang biasa; padang rumput; kandang; kebiasaan; adat; akhlak; watak; perasaan; sikap; cara berpikir. 7 Bentuk jamak kata ethos adalah ta etha. Kata inilah yang menjadi latar belakang bagi terbentuknya istilah etika. Jadi, secara etimologis etika berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. 8 Namun pengertian etimologis itu saja belum cukup untuk memahami istilah etika. Karena itu, kita perlu mencari pengertian etika yang sesungguhnya. Dalam bahasa Indonesia ada yang membedakan antara etik dan etika. Etik berarti kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak atau nilai mengenai benar dan salah yang dianut oleh 7 Sudirman Tebba, Berbisnis dengan Hati Nurani, Bisnis Tasawuf. Yogyakarta: Penerit Scripta Perennia, 2005. Hal. 7. 8 K. Bertens, Etika Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000, hal. 4.