skema tertentu. Kedua, konsep sosiologis. Konsep ini lebih melihat pada bagaimana konstruksi sosial atas realitas. Bingkai dipahami sebagai
proses bagaimana seseorang menglasifikasikan, mengorganisasikan, dan menfsirkan pengalaman sosialnya untuk mengerti dirinya dan realitas di
luar dirinya. Dalam pendekatan ini, perangkat framing dapat dibagi ke dalam
empat struktur besar. Pertama, stuktur sintaksis yang berhubungan dengan bagaimana wartawan menyusun peristiwa, opini, kutipan, pengamatan atas
peristiwa ke dalam susunan umum berita. Struktur semantik ini dapat diamati dari berbagai bagan berita lead yang dipakai, latar, headline,
kutipan yang diambil, dan sebagainya. Kedua, struktur skrip yang berhubungan
dengan bagaimana
wartawan mengisahkan
atau menceritakan peristiwa ke dalam bentuk berita. Ketiga, struktur tematik
yang berhubungan dengan bagaimana wartawan mengungkapkan pandangan atas peristiwa ke dalam kalimat atau hubungan antar kalimat
yang membentuk teks secara keseluruhan. Keempat, struktur retoris yang berhubungan dengan bagaimana wartawan menekankan arti tertentu ke
dalam berita, bagaimana wartawan memakai pilihan kata, idiom, grafik, dan gambar yang dipakai bukan hanya mendukung tulisan, melainkan juga
menekankan arti tertentu kepada pembaca.
C. Media Massa
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan
dari sumber
kepada khalayak
menerima dengan
menggunakan alat-alat komunikasi mekanis. Dua fungsi media massa
adalah alat komunikasi dan sarana untuk menyebarkan suatu informasi kepada masyarakat luas. Media massa terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Media massa cetak: buku, majalah, surat kabar atau Koran,
tabloid. 2.
Media massa elektronik: Internet, Radio, Televisi.
Menurut para ahli sejarah, media massa telah ada sejak masa pra sejarah sebelum manusia mengenal tulisan dengan cara melukis di dinding
batu yang terdapat di goa. Abad ke-2 mulai muncul kertas dan terus berkembang sampai menghasilkan buku, Koran, majalah dan tabloid.
Media massa berperan penting dalam kehidupan manusia, karena dengan media massa setiap orang mendapatkan suatu informasi yang terus
berkembang. Memasuki era media massa baru yang dikenal dengan sebutan
internet, para ahli media massa pun membedakan antara internet dengan media massa lainya. Keduanya dibedakan dengan sebutan media massa
lama dan media massa baru.
1. Media Online
Online adalah terhubung, terkoneksi, aktif dan siap untuk beroperasi, dapat berkomunikasi dengan atau dikontrol oleh computer.
Online juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan di mana sebuah device komputer terhubung dengan device lainya melalui jaringan internet.
Online merupakan salah satu bentuk media massa sebagai alat komunikasi massa. Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasi
kan melalui media massa pada sejumlah orang. Media komunikasi yang termasuk media massa yaitu radio, koran ,televisi, serta surat kabar dan
majalah.
34
Sedangkan media Online sendiri adalah sebutan umum untuk bentuk
media yang
berbasis telekomunikasi
dan multimedia
komputerdan internet. Di dalamnya terdapat portal, website situs web, radio-online, TV-Online, dan lainya, dengan karakteristik masing-masing
sesuai dengan fasilitas yang memungkinkan user untuk memanfaatkanya. Salah satu desain media online yang sangat sering diaplikasikan dalam
praktik jurnalistik modern dewasa ini adalah berupa situs berita. Situs berita atau portal informasi sesuai dengan namanya merupakan pintu
gerbang informasi yang memungkinkan seseorang bias mengakses informasi dimana pun dan kapan pun selama mereka terhubung dengan
internet. Selain itu media online juga sangat memungkinkan penggunanya untuk melakukan komunikasi dua arah dengan memberikan tanggapan
secara langsung melalui komentar pembaca atau kolom komentar yang telah disediakan oleh media tersebut.
Dalam sebuah blog dijelaskan bahwa karakteristik yang dimiliki media online adalah sebagai berikut:
1. Kecepatan Aktualisasi Informasi.
Kejadian atau peristiwa yang terjadi di lapangan dapat langsung diunggah kedalam situs media online secara cepat. Periode
34
Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005, h.3.