Geografis Kesultanan Kota Pinang

BAB II KONDISI KESULTANAN KOTA PINANG SEBELUM PROKLAMASI RI

2.1 Geografis Kesultanan Kota Pinang

Kesultanan Kota Pinang terletak di daerah Kabupaten Labuhan Batu Selatan sekarang dan juga sebagai ibukota kabupaten Labuhan Batu Selatan yang luasnya 48.240 Ha. Kabupaten Labuhan Batu Selatan terdiri dari 5 Kecamatan yaitu Kecamatan Kota Pinang, Kecamatan Kampung Rakyat, Kecamatan Silangkitang, Kecamatan Sungai Kanan dan Kecamatan Torgamba. Adapun batas-batas Kecamatan Kota Pinang tersebut adalah sebagai berikut: - Sebelah Utara berbatasan dengan daerah kecamatan Kampung Rakyat - Sebelah Timur berbatasan dengan daerah kecamatan Kampung Rakyat - Sebelah Selatan berbatasan dengan daerah kecamatan Torgamba - Sebelah Barat berbatasan dengan daerah kecamatan Silangkitang Daerah kecamatan Kota Pinang memiliki ketinggian 105 meter dari permukaan laut, beriklim sedang dengan rata-rata curah hujan 67 hari selama satu tahun. Permukaan daratan daerah ini terdiri dari permukaan datar sampai berombak sekitar 50, berombak sampai berbukit terdiri dari 45 sedangkan berbukit sampai bergunung adalah sekitar 5. Dengan demikian melihat keadaan permukaan yang seperti ini daerah ini sangat cocok dengan pertanian dan perkebunan kelapa sawit dan karet. Sesuai dengan judul dan tujuan dari penulisan skripsi ini yakni untuk menceritakan keadaan Kota Pinang pada masa Kesultanan hingga berakhirnya, maka perlu diketahui batas-batas wilayah Kota Pinang pada masa Kesultanan Kota Pinang. Universitas Sumatera Utara Adapun batas-batas wilayah Kota Pinang pada masa Kesultanan Kota Pinang adalah sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatasan dengan Kerajaan Bilah - Sebelah Selatan berbatasan dengan Gunung Tua - Sebelah Timur berbatasan dengan Kerajaan Bilah dan Riau - Sebelah Barat berbatasan dengan Gunung Tinggi Daerah ini sangat strategis ditinjau dari jalur lalu lintas yang menghubungkan Dumai, Padang Sidempuan, Rantau Prapat dan Medan. Disamping jalur lalu lintas darat tersebut, sungai juga masih digunakan sebagai jalur lalu lintas air yang menghubungkan Kota Pinang dengan Labuhan Bilik bahkan sampai ke Malaysia. 7 Peranan sungai-sungai yang mengalir di wilayah Kesultanan Kota Pinang bukan hanya sebagai penyubur tanah saja, tetapi juga memegang peranan sebagai sarana transportasi yang menghubungkan antara daerah-daerah di Kesultanan Kota Pinang, demikian pula peranannya dalam bidang perdagangan. Pada mulanya peranan sungai- sungai ini hanyalah sebagai penghubung antara daerah-daerah maupun dengan pusat Kesultanan tapi karena perkembangan zaman maka lama-kelamaan sungai-sungai ini memegang peranan penting pula dalam perdagangan. Sungai sangat berperan di wilayah Kesultanan Kota Pinang yaitu menyebabkan daerah ini sangat subur sehingga terdapat banyak hutan di wilayah ini. Oleh sebab itu daerah ini sangat cocok dengan pertanian dan perkebunan. Sungai-sungai yang mengalir melalui Kota Pinang adalah Sungai Barumun, Sungai Rumbia, Sungai Tasik dan Sungai Sumerkaluang. Universitas Sumatera Utara Sebelum kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia, di Labuhan Batu terdapat beberapa kerajaan yang besar maupun kerajaan-kerajaan yang kecil. Kerajaan yang tergolong besar terdiri dari Kerajaan Bilah, Kerajaan Panai dan Kesultanan Kota Pinang. Kerajaan-kerajaan kecilnya tergabung dalam beberapa konfederasi, berdasarkan konfederasi tersebut kerajaan-kerajaan kecil dapat dikelompokkan ke dalam kekuasaan kerajaan Na IX-X, kerajaan Natolu dan kerajaan Nalapan.

2.2 Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kota Pinang