Kerangka Berfikir Hipotesis LANDASAN TEORI

secara psikologis diremehkan. Kekerasan secara fisik, seperti didorong, dipukul, dan ditempeleng lebih umum di kalangan remaja pria. Dan itu semua berhubungan dengan konsep diri remaja tersebut. Di mana kebanyakan memiliki konsep diri yang negatif, yaitu tidak dapat mengakui kelemahan yang ada dalam dirinya. Itu juga dipengaruhi oleh keluarga dan lingkungan sekitar yang selalu mendukung mereka melakukan itu semua. Dengan melihat konsep diri seseorang melalui tingkah lakunya, maka kita dapat mengetahui bahwa orang yang memiliki konsep diri yang negatif cenderung memiliki rasa tidak percaya diri, tidak berani mencoba hal – hal yang baru, tidak berani mencoba hal yang menantang, takut gagal, takut sukses, merasa diri bodoh, rendah diri, merasa diri tidak berharga, merasa tidak layak untuk sukses, pesimis, dan masih banyak perilaku lainnya. Sebaliknya orang yang konsep dirinya positif akan selalu optimis, berani mencoba hal – hal baru, berani sukses, berani gagal, percaya diri, antusias, merasa diri berharga, berani menetapkan tujuan hidup, bersikap dan berfikir positif, dan dapat menjadi seorang pemimpin yang handal. Gunawan, 2005 dalam Siti Homsiah, 2009

2.5 Kerangka Berfikir

Masa remaja adalah tahapan yang penting dalam rentang kehidupan manusia karena pada masa ini dikenal antara lain sebagai masa dimana individu melakukan pencarian identitas diri. Pencarian identitas diri tersebut diambil dari lingkungan sekitarnya. Baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif, akan terlihat pada perilaku kesehariannya. Pengaruh positif berupa pengalaman yang positif contohnya seseorang yang dapat menerima penilaian tentang dirinya dari orang lain, menyadari kekurangan dan kelebihan yang dimiliki dan mampu memperbaiki dirinya saat dinilai kurang baik dari lingkungannya. Pengalaman positif tersebut menghasilkan perilaku yang positif sehingga terbentuklah konsep diri yang positif pula. Oleh karena itu, seseorang yang memiliki konsep diri positif kecenderungan untuk berperilaku negatifnya rendah. Sedangkan pengaruh negatif berasal dari pengalaman negatif seseorang dimana pandangan dirinya terlalu teratur, hal ini bisa terjadi karena individu dididik terlalu keras oleh keluarganya sehingga membuat individu tertekan dengan keadaan tersebut. Singkatnya, individu yang selalu mengalami keadaan negatif akan timbul dalam dirinya konsep diri yang negatif pula sehingga menghasilkan perilaku yang negatif seperti bullying. Tabel 2.1 Pengalaman : - Keluarga - Teman sebaya - Lingkungan masyarakat Pengaruh positif Pengaruh negatif Konsep Diri Negatif Konsep Diri Positif Kecenderungan berperilaku Bullying rendah Kecenderungan berperilaku Bullying tinggi

2.6 Hipotesis

Berdasarkan kerangka berfikir di atas, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut : H 1 : “Ada hubungan negatif yang signifikan antara konsep diri dengan kecenderungan berperilaku bullying siswa SMAN 70 Jakarta”. Ho : “Tidak ada hubungan negatif yang signifiksan antara konsep diri dengan kecenderungan berperilaku bullying siswa SMAN 70 Jakarta”.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian 3.1.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang informasinya atau datanya dikelola dengan statistik. Dengan kata lain, data yang didapat dari hasil kuesioner diolah secara statistik dengan menggunakan skala kategori.

3.1.2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode korelasional, yaitu menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi Sevilla, 1993. Jadi, metode korelasional mencari hubungan di antara variabel – variabel yang diteliti. Iqbal Hasan, 2002, dalam hal ini hubungan konsep diri dengan kecenderungan bullying siswa SMAN 70 Jakarta.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu karakteristik yang mempunyai dua atau lebih nilai atau sifat yang satu sama lain terpisah Sevilla, 1993. Variabel terbagi dua macam, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut : 1. Variabel bebas : konsep diri