sebanyak 10 orang, dan usia 17 tahun sebanyak 28 orang. Dalam presentase, jumlah responden usia 15 tahun sebanyak 5 , usia 16 tahun sebanyak 25 , dan
usia 17 tahun sebanyak 70 . Dapat dilihat bahwa jumlah terbanyak responden adalah siswa perempuan dan kemudian siswa laki-laki.
4.2 Uji Persyaratan
Uji persyaratan adalah syarat untuk melakukan analisis lebih lanjut dalam mengolah data. Uji persyaratan yang digunakan adalah uji normalitas dan uji
korelasional dengan menggunakan SPSS 16.0. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian
berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui kapasitas sebaran data yang diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang bersangkutan.
Dengan demikian, analisis statistik yang pertama kali harus dilakukan dalam rangka analisis data adalah analisis statistik berupa uji normalitas. Data
yang terdistribusi normal maka perhitungan datanya menggunakan metode statistik parametrik. Uji korelasional adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui
apakah ada hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain.
4.2.1 Uji Normalitas
Analisis statistik pertama yang harus digunakan dalam rangkaian analisis data adalah uji statistik berupa uji normalitas. Adapun uji normalitas yang
pengujian kurang dari 100 Kuncono, 2004. Adapun hipotesis statistiknya adalah: H
o
: Populasi berdistribusi normal. H
1
: Populasi tidak berdistribusi normal. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas dengan
α = 0.05, yaitu:
Jika probabilitas 0.05, maka H
o
diterima. Jika probabilitas 0.05, maka H
o
ditolak. Berdasarkan uji normalitas konsep diri dengan Shapiro Wilk didapat nilai
0.241 yang lebih besar dari α = 0.05, jadi berdasarkan nilai yang didapat maka H
o
diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data konsep diri berdistribusi normal. Berikut ini table uji normalitas skala konsep diri.
Tabel 4.2 Hasil uji normalitas Konsep Diri
Shapiro-Wilk
Statistic Df
Sig.
KONSEP DIRI .965
40 .241
a. Lilliefors Significance Correction
Sedangkan uji normalitas skala bullying dengan Shapiro-wilk dengan nilai 0,675 yang berarti lebih besar daripada nilai
α = 0.05, jadi dapat disimpulkan bahwa skala bullying berdistribusi normal. Berikut ini tabel uji normalitas skala
bullying.
Table 4.3 Hasil uji normalitas Bullying
Shapiro-Wilk
Statistic Df
Sig.
BULLYING .980 40
.675
a. Lilliefors Significance Correction
4.2.2 Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H
a
: Ada hubungan negatif yang signifikan antara konsep diri dengan kecenderungan berperilaku bullying siswa SMAN 70 Jakarta.
H
o
: Tidak ada hubungan negatif yang signifikan antara konsep diri dengan kecenderungan berperilaku bullying siswa SMAN 70 Jakarta.
Pengujian hipotesis perlu dilakukan untuk mengetahui apakah koefisien korelasi yang didapatkan signifikan pada taraf signifikansi yang ditentukan atau
tidak. Dalam melakukan uji hipotesis, cara yang umum dilakukan adalah dengan
membandingkan nilai r tabel dan nilai r hitung yang didapatkan.
H
o
diterima jika r
hitung
r
tabel
Karena nilai r
hitung
yang didapat - 0.058 r
tabel
Sig. 5 ; N 40 = 0.312, maka hipotesis alternatif H
a
yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan kecenderungan berperilaku bullying diterima.
Arah hubungan yang dihasilkan menunjukkan arah yang negatif, yang bermakna bahwa semakin tinggi konsep diri akan diikuti dengan menurunnya
kecenderungan berperilaku bullying.
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian