KEPUASAN PELANGGAN Analisis pengaruh trust in brand, kualitas pelayanan, promosi terhadap kepuasan pelanggan serta dampaknya pada brand loyalty pada produk speedy telkom

33 hanya sebatas harga beli suatu produk. Sebagai contoh, kemudahan untuk mengoperasikan, ketersedian suku cadang, layanan pascapembelian, dan biaya pemeliharaan, merupakan unsur-unsur pengorbanan yang diperhitungkan oleh customer, selain harga beli produk Setyawan, 2008.

2. Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Tujuan utama perusahaan adalah menciptakan kepuasan pelanggan, namun jika harus menurunkan harga atau meningkatkan jasa mereka yang kemudian terjadi adalah penurunan keuntungan. Untuk mengetahui bagaimana mengenai kebutuhan pelanggan tanpa harus mengorbankan keuntungan, perusahaan dapat mengukur kepuasan pelanggan dengan beberapa metode. Ada empat metode yang dapat digunakan dalam mengukur kepuasan pelanggan, yaitu Kotler, 2005:72: a. Complaint suggestion system: Informasi-informasi yang diperoleh melalui metode ini dapat memberikan ide-ide baru dan memuaskan yang sangat berharga kepada perusahaan, sehingga memungkinkan bereaksi dengan tanggap dan cepat dalam mengatasi masalah-masalah yang timbul. b. Customer satisfaction survey: Melalui metode survey, perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik langsung dari konsumen dan juga mmeberikan sinyal positif bahwa perusahaan menaruh perhatian kepada mereka. c. Ghost shopping: Perusahaan-perusahaan dapat membayar orang untuk bertindak sebagai pembeli potensial untuk melaporkan temuannya tentang 34 kekutaan dan kelemahan yang mereka alami dalam membeli produk perusahaan dan produk pesaing. d. Last customer analysis: Perusahaan-perusahaan harus menghubungi para pelanggan yang berhenti membeli atau berganti pemasok untuk mempalajari sebabnya. Agar dapat mengambil kebijakan perbaikan atau penyempurnaan selanjutnya.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan

Menurut Cravens dalam Irawan, 2003, tingkat kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu: a. Citra Image: Suatu citra image dari perusahaan atau merek merupakan suatu hal yang juga dapat memberikan keunggulan kompetitif karena hal tersebut akan mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen. b. Kinerja karyawan Employee performance: Kinerja suatu produk dan sistem pengantaran tergantung kepada seberapa baik keseluruhan fungsi organisasi dalam usaha memuaskan kepuasan konsumen. Semua pihak dalam organisasi akan mempengaruhi konsumen termasuk karyawan. c. Persaingan Competition: Kekuatan dan kelemahan pesaing juga akan mempengaruhi kepuasan konsumen dan memberikan peluang untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Menemukan kesenjangan antara kebutuhan konsumen dengan yang ditawarkan pesaing akan memberikan peluang untuk meningkatkan kepuasan konsumen. 35

H. Loyalitas Merek

Brand Loyalty Loyalitas merek brand loyalty merupakan suatu konsep yang sangat penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan konsumen yang loyal pada merek sangat diperlukan agar perusahaan dapat bertahan hidup. Loyalitas dapat diartikan sebagai suatu komitmen yang mendalam untuk melakukan pembelian ulang produk atau jasa yang menjadi preferensinya secara konsisten pada masa yang akan datang dengan cara membeli ulang merek yang sama meskipun ada pengaruh situasional dan usaha pemasaran yang dapat menimbulkan perilaku peralihan. Loyalitas merek menunjukkan adanya suatu ikatan antara pelanggan dengan merek tertentu dan ini sering kali ditandai dengan adanya pembelian ulang dari pelanggan. Dimana brand loyalty mencerminkan ketertarikan konsumen terhadap merek tertentu. Dimana kadar loyalitas atas merek dibedakan berdasarkan kategori produk, brand loyalty akan rendah untuk kategori produk low involvement termasuk dalam kategori konsumen yang sensitive terhadap harga. Berbeda dengan kategori produk high involvement mempunyai tingkat brand loyalty yang tinggi Indriatuti,2002. Mowen 2002 dalam Samuel 2007 mengemukakan bahwa loyalitas dapat didasarkan pada perilaku pembelian aktual produk yang dikaitkan dengan proporsi pembelian. Perusahaan yang mempunyai basis pelanggan yang mempunyai loyalitas merek yang tinggi dapat mengurangi biaya pemasaran perusahaan karena biaya untuk mempertahankan pelanggan jauh lebih murah dibandingkan dengan mendapatkan pelanggan baru. Loyalitas merek yang tinggi dapat meningkatkan perdagangan. Dan dapat menarik minat pelanggan baru 36 karena mereka memiliki keyakinan bahwa membeli produk bermerek minimal dapat mengurangi risiko. Keuntungan lain yang didapat dari loyalitas merek adalah perusahaan dapat lebih cepat untuk merespons gerakan pesaing. Seorang konsumen yang sangat loyal terhadap merk produk pilihannya sebagai berikut Samuel, 2007: a. Konsumen tersebut sudah sering melakukan pembelian merk produk tersebut. b. Tidak memiliki pertimbangan lain untuk membeli merek dari produk sejenis c. Akan berusaha mencari produk tersebut sampai ke tempat yang jauh sekalipun, ketika merek produk tersebut tidak terdapat di toko atau outlet yang dimaksud. d. Akan bersedia menuggu apabila merek tersebut tidak tersedia di pasar dalam beberapa hari. Loyalitas pelanggan dapat terbentuk karena tercapainya kepuasan dalam diri konsumen dalam mengkonsumsi produk yang ditawarkan. Kepuasan yang tercapai dalam hal ini merupakan terpenuhnya ekspektasi konsumen dengan apa yang didapatkan konsumen dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan. Kepuasan yang dicapai oleh konsumen mmelalui kepuasan yang konsumen rasakan dipengaruhi oleh banyak hal antara lain nilai, harga dan kenyamanan. Berikut ini adalah faktor – faktor yang mempengaruhi kesetian terhadap merk Samuel, 2005:92: 37 a. Kepuasan Satisfaction: Konsumen akan loyal terhadap merk bila ia mendapatkan kepuasan dari merk. Karena itu jika konsumen mencoba beberapa macam merk yang kemudian dievaluasi apakah merek telah melampaui kriteria kepuasan mereka atau tidak. Bila setelah mencoba dan kemudian responnya baik maka konsumen merasa puas sehingga akan memutuskan untuk membeli kembali merk tersebut secara konsisten sepanjang waktu. Ciri – ciri Satisfied buyer secara garis besar adalah: pembeli membandingkan merek yang dibelinya dengan merek lain, puas dengan merek pilihan, alasan kesetiaan adalah adanya biaya untuk berpindah, seandainya manfaat berpindah lebih besar daripada biaya yang dibutuhkan maka pembeli ini akan berpindah, tergolong rasional. b. Perilaku kebiasaan Habitual behaviour: Kesetiaan konsumen dapat terbentuk karena kebiasaan konsumen. Apabila pembelian yang dilakukan sudah merupakan kebiasaan maka pembelian tidak lagi melalui pengambilan keputusan yang panjang. Pada kondisi ini kesetiaan konsumen telah terbentuk merk, dan cenderung tidak berganti merk. Secara garis besar ciri – cirinya adalah: biasanya puas atau minimal tidak dikecewakan produk, jarang mmemikirkan untuk mengevaluasi produk lain, konsumen dalam kategori ini bahkan tidak pernah berganti merek, hal itu bukan karena kkrab dan bangga terhadap merek sekarang tetapi karena hasil. c. Komitmen Commitment: Dalam suatu merk yang kuat terdapat konsumen yang memiliki komitmen dalam jumlah banyak. Kesetiaan 38 konsumen akan timbul bila ada kepercayaan dari konsumen terhadap merk produk. Sehingga ada komunikasi dan interaksi diantara konsumennya, yaitu dengan membicarakan produk. Tidak hanya memperlakukan merek sebagai teman, tetapi mengekspresikan kebanggaanya kepada orang lain. Contoh: merekomendasikan merek, memakai atribut merek. d. Rasa suka terhadap merk Liking the brand: Kesetiaan yang dibentuk dan dipengaruhi oleh tingkat kesukaan konsumen secara umum. Yang dapat diukur mulai dari timbulnya kesukaan terhadap merk tersebut sampai ada kepercayaan pada merk yang berkenaan dengan tampilan dari produk merk. Konsumen loyal bila pembelian berulang terhadap merk bukan karna adanya penawaran khusus, tetapi karena konsumen merk percaya merk memiliki kualitas yang sama sehingga memberi tingkat kepuasan yang sama pada loyalitas produknya. Secara garis besar ciri – cirinya adalah: sudah sampai ikatan emosional dengan merek, pembeli tidak sekedar suka tetapi sudah akrab dengannya dan diperlakukan sebagai teman, akan membela atau memaafkan. e. Biaya pengganti Switching cost: Adalah perbedaan pengorbanan dan resiko kegagalan, biaya energi dan fisik yang dikeluarkan konsumen karena memilih salah satu alternative. Secara garis besar ciri – cirinya adalah: peka tergadap harga, menginginkan hal yang berbeda setiap waktu untuk produk yang sering dibeli, puas atau tidak puas. Beberapa keuntungan perusahaan mengetahui brand loyalty adalah Arifin, 2002:11: