B. Tujuan Kegiatan Bioremediasi
Menurut Gordon Ray bioremediasi adalah penggunaan mikroba fungi atau bakteri untuk mendekomposisikan polutan-polutan toksik menjadi
komponen-komponen yang kurang toksik dan menurut Cookson Jr bioremediasi merupakan salah satu metode untuk mengaplikasi prinsip-
prinsip biologi untuk menghilangkan bahan-bahan kimia berbahaya dari air tanah, tanah dan lumpur.
Bahan-bahan kimia yang berbahaya berasal dari minyak bumi yang sulit untuk dibersihkan sehingga dapat menghalangi masuknya sinar matahari
dan mengurangi kadar oksigen terlarut. Komponen aromatik minyak bumi yang dapat larut memperlihatkan toksisitas atau dampak buruk fisiologis
terhadap beberapa kelas makhluk hidup laut. Pengaruh kontaminasi minyak terhadap komunitas organisme
bervariasi dari kecil sekali negligible sampai kemusnahan total catastrophic dengan salah satu dampak terdapat pada berbagai jenis ikan
kecil maupun besar akan sulit untuk mencari makanan dan tempat berbiak. Beberapa penelitian melaporkan, akumulasi pencemaran minyak bumi akan
memutuskan jarring-jaring makanan yang kompleks karena matinya mikroalga penghasil oksigen. Secara khusus pencemaran akibat tumpahan
minyak bumi mempengaruhi berbagai ekosistem perairan serta komponen- komponen biotik di dalamnya.
Dari penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan kegiatan bioremediasi adalah untuk menghilangkan minyak bumi yang
tercecer pada kondisi geografis dan iklim tertentu karena minyak bumi tersusun dari komponen-komponen toksik dan mutagenik, sehingga
diperlukan suatu teknologi dalam pembersihannya. Saat ini bioremediasi dianggap merupakan teknologi yang efektif untuk mentransformasikan
komponen-komponen toksik menjadi produk-produk kurang toksik tanpa adanya gangguan terhadap lingkungan sekitarnya. Pengelolaan limbah minyak
bumi dengan menggunakan teknik bioremediasi ini pada prinsipnya dapat diterapkan di Indonesia selama pelaksanaannya memenuhi persyaratan teknis
dan aman bagi lingkungan.
C. Bentuk Perjanjian Pertambangan di Indonesia