UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dan diamati dimana tannin terhidrolisa memberikan warna biru atau biru- hitam, sedangkan kondensasi tannin memberikan warna biru-hijau. Ayoola
et al., 2008
3.4.3. Pengujian Parameter Spesifik dan Non Spesifik
3.4.3.1. Parameter spesifik
Identitas ekstrak. Deskripsi tata nama : Nama ekstrak generik, dagang, paten
Nama latin tumbuhan sistematika Botani Bagian tumbuhan yang digunakan
Nama Indonesia tumbuhan. Depkes RI, 2000
Organoleptik. Penggunaan pancaindera mendeskripsikan bentuk, warna, bau, rasa sebagai berikut :
Bentuk : padat, serbuk-kering, kental, cair. Warna : kuning, coklat, dll.
Bau : aromatik, tidak berbau, dll. Rasa : pahit, manis, kelat, dll.
3.4.3.2. Parameter non spesifik
a. Kadar abu
Prosedur: Lebih kurang 2 g sampai 3 g ekstrak yang telah digerus dan ditimbang secara seksama dimasukkan ke dalam krus silikat yang telah dipijarkan dan
ditara, ratakan. Pijarkan perlahan-lahan hingga arang habis, dinginkan, timbang. Jika cara ini arang tidak dapat dihilangkan, tambahkan air panas saring melalui
kertas saring bebas abu. Pijar kan sisa kertas dan kertas saring dalam krus yang sama. Masukkan filtrate ke dalam krus, uap kan, pijar kan hingga bobot tetap,
timbang. Hitung kadar abu terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara. Depkes RI, 2000
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.4.4. Penyiapan Hewan Coba
Tikus jantan diaklimatisasi di laboratorium farmakologi selama 1 minggu. Diberi makan dan minum secara ad libitum sesuai dengan kebutuhan serta ditimbang berat
badannya.Ekstrak air herba kemangi diberikan secara oral menggunakan sonde sekali setiap hari yaitu pada pagi hari selama 48 hari dengan dosis seperti yang tertera pada tabel
rancangan percobaan Tabel 1. Pada hari ke-49 masing-masing kelompok tikus dibius dengan eter hingga tahap anestesi, kemudian dibedah dan diambil testis dan cauda
epididimisnya.
3.4.5. Pembuatan Preparat
Setelah 48 hari, masing-masing hewan coba dikorbankan untuk diambil organ testisnya. Tikus dibius dengan eterhingga tahap anestesia pembedahan, kemudian dibedah.
Diambil bagian cauda epididimis dan dihitung jumlah spermatozoa kemudian bagian testis diambil untuk ditimbang dan dibuat preparat. Pembuatan sediaan mikroanatomi testis
dilakukan di Laboratorium Patologi AnatomiFakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Pembuatan preparat dilakukan dengan cara : testis yang telah diambil, difiksasi dalam
larutan Bouin, kemudian didehidrasi dengan etanol seri bertingkat, dan pada akhirnya ditanamkan dalam paraffin wax. Blok paraffin dipotong dengan ketebalan 5µm dan
dilakukan pewarnaan dengan hematosiklin –eosin Yotarlai et al., 2011.
3.4.6. Pengukuran Parameter