14
Menurut Lupiyoadi
2001:158, ada
lima faktor
yang harus
dipertimbangkan untuk menentukan tingkat kepuasan, yaitu : a. Kualitas Produk
Pelanggan akan merasa puas apabila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.
b. Kualitas Pelayanan Terutama untuk industri jasa, pelanggan akan merasa puas bila mereka
mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan.
c. Emosional Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa
orang lain akan kagum padanya bila menggunakan produk dengan merek tertentu yang cenderung mempunyai tingakt kepuasan yang
lebih tinggi. d. Harga
Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada
pelanggannya.
2.2.4 Manfaat Kepuasan Pelanggan
Menurut Tjiptono 2012:310-311, kepuasan pelanggan telah menjelma menjadi kewajiban bagi setiap organisasi bisnis, peneliti pemasaran, eksekutif
Universitas Sumatera Utara
15
bisnis, bahkan politisi. Selain itu, kepuasan pelanggan berpotensi memberikan sejumlah manfaat spesifik, antara lain :
1. Berdampak positif pada loyalitas pelanggan 2. Berpotensi menjadi sumber pendapatan masa depan terutama
melaluipembelian ulang, cross-selling, dan up-selling. 3. Menekan biaya transaksi pelanggan di masa depan terutama biaya-
biaya komunikasi pemasaran, penjualan, dam layanan pelanggan. 4. Menekan volatilitas dan risiko berkenaan dengan prediksi aliran kas
masadepan. 5. Meningkatkan toleransi harga terutama kesediaan pelanggan
untukmembayar harga premium dan pelanggan cenderung tidak mudah tergoda untuk beralih pemasok.
6. Rekomendasi gethok tular positif. 7. Pelanggan cenderung lebih reseptif terhadap product-line extensions,
brandextensions , dan new add-on services yang ditawarkan
perusahaan. Meningkatkan bargaining power relatif perusahaan terhadap
jaringanpemasok, mitra bisnis, dan saluran distribusi.
2.2.5 Partisipasi Pelanggan Menurut Tjiptono 2012:112-113, dalam sebagian besar sistem jasa,
pelanggan hadir saat jasa bersangkutan disampaikan.Bahkan tidak jarang
Universitas Sumatera Utara
16
pelanggan juga memainkan peranan penting dalam meningkatkan produktivitas jasa.Terlebih lagi apabila ada sebagian aktivits jasa yang dapat dialihkan kepada
pelanggan.Selain itu,
partisi pelanggan
juga dapat
meningkatkan customization
.Berdasarkan tingkat keterlibatan pelanggan, sistem penyampaian layanan dapat dipandang dari dua sudut ektrim, yaitu swalayan self-service dan
ketergantungan penuh pada penyedia layanan. Secara umum ada dua macam kontribusi yang dapat diberikan pelanggan
pada sistem penyampaian jasa, yaitu : a. Menggantikan provider labordengan customer labor.
Aspek ini tidak terlepas dari kemajuan teknologi dan tuntutan efisiensi.Banyak aktivitas yang dapat dilakukan sendiri oleh pelanggan
seperti penumpang pesawat dan kapal laut yang membawa barang bawaannya sendiri carry-on luggage; pelanggan pasar swalayan yang
membawa barang belanjaannya sendiri dan membayar di self-checkout counter; dan sebagainya.Dengan demikian, pelanggan dapat bertindak atau
berperan sebagai co-producer, sehingga jasa yang dibelinya menjadi relatif lebih murah.
b. Memperhalus atau mengurangi variasi permintaan jasa. Salah satu karakteristik utama jasa adalah tidak tahan lama atau tidak
dapat disimpan perishability.Karakteristik ini berimplikasi pada sulitnya mengelola permintaan pelanggan, khususnya apabila permintaan bersifat
fluktuatif. Beberapa jenis jasa yang permintaannya fluktuatif adalah restoran, bis kota, jasa pemakaian telepn, obyek wisata, dan sterusnya.
Universitas Sumatera Utara
17
Apabila masalah variasi permintaan ini dapat teratasi dengan kata lain dikurangi, maka kapasitas jasalayanan yang dibutuhkan dapat ditekan,
sehingga pemanfaatan kapasitasnya dapat lebih optimal dan pada gilirannya berdampak pada peningkatan produktifitas layanan.
2.3 Kualitas Pelayanan