Selain itu si beru jahe juga mengungkapkan keluh kesahnya kepada pamannya puhunna. Dalam hal ini si beru jahe menuturkan segala kesedihan
yang dirasakannya lewat syair-syair tangisannya dengan tujuan untuk meringankan beban dan kesedihannya bahkan berharap supaya pamannya
membatalkan perkawinan tersebut. Selain beberapa hal diatas, sebelum tahun 60-an tangisan ini juga menjadi
syarat bahwa dalam waktu dekat akan ada yang melangsungkan perkawinan. Masyarakat bisa memprediksikan tanpa harus ada yang mengumumkan secara
langsung.
3.6.3. Fungsi Perlambangan
Pada masyarakat Pakpak, tangis beru si jahe merupakan perlambangan dari hal-hal, ide-ide serta tingkah laku si beru jahe dengan orang yang
ditangisinya. Dengan menyajikan tangis, beru si jahe akan diberi makannakan pengindo tangis
11
11
nakan pengindo tangis: makanan yang disuguhkan oleh orang tua beru jahe sebagai pertanda bahwa dia akan dinikahkan dalam waktu dekat.
. Orang tua beru si jahe akan menyuguhkan makanan berupa daging ayam yang dimasak, namun ada bagian yang tidak bisa dimakan pada
masa itu yakni kepala ayam. Kepala ayam tersebut nantinya akan dikumpulkan dari seluruh anggota keluarga yang ditemuinya dan ditangisinya yang kemudian
akan dibawa nantinya ke rumah suaminya sebagai lambang bahwa si beru jahe, keluarga dan kerabat-kerabatnya adalah orang yang patuh terhadap adat.ada juga
bentuk perlambangan lain yang terdapat dalam lirik tangis beru si jahe yang menyatakan penderitaan yang akan dialami nantinya di keluarganya yang baru.
Hal ini dapat dilihat dari pernyataan: “Nang...mela podinken enda berumu, tah
Universitas Sumatera Utara
terjampa-jampa berumu mengkuso kusoi bage manuk medemken berumu i ladang ni kalak le nang ni beruna, Bisa saja nanti putrimu ini merasa bingung karena
tidak tau apa yang akan ku perbuat.
3.6.4. Fungsi Reaksi Jasmani
Bagian akhir dari frasa teks tangis beru si jahe umumnya selalu diakhiri dengan isakan tangis. Hal ini diakibatkan kesedihan yang mendalam yang
dirasakan si beru jahe. Hal tersebut akan berpengaruh besar terhadap orang yang mendengarkan, jika mereka benar-benar memahami apa yang di ungkapkan beru
jahe tersebut maka mereka juga akan ikut mengeluarkan air mata seolah-olah mereka ikut merasakan kesedihan si beru jahe tersebut. Demikian juga terhadap
orang yang ditangisi. Mimik, ekspresi dan tangisan si beru jahe akan mempengaruhi pendengar seolah-olah memberitahukan betapa sedihnya
perasaannya pada masa itu.
3.6.5. Fungsi norma-norma sosial
Paman memiliki kedudukan tertinggi dalam upacara adat masyarakat Pakpak. Apabila paman membatalkan untuk menikahkan seorang keponakannya
maka tidak ada yang bisa melarang. Hal tersebut menandakan bahwa Paman memiliki hak mutlak dalam adat.
3.6.6. Fungsi Kesinambungan Kebudayaan