Kontur contour Analisis Ritem Pola Melodi yang Diulang

5. Progressive yaitu bentuk nyanyian yang terus berubah dengan menggunakan materi melodi yang selalu baru. Jika dilihat dari apa yang dikemukakan Malm mengenai bentuk nyanyian, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa melodi dan nyanyian tangis ini adalah repetitif yang artinya menggunakan melodi yang berulang-ulang dengan teks yang berbeda.

4.2.8.1. Analisis Bentuk dan Frasa pada Tangis Beru Si Jahe

Secara garis besar bentuk, frasa, dan motif dalam tangis beru si jahe adalah sebagai berikut : 1. Bentuk yang terdapat pada nyanyian tangis beru si jahe terdiri atas 25 bentuk yaitu bentuk A-A-A-B-A-A-A’-A 2. Terdapat 6 frasa dalam nyanyian ini, hal ini dapat dilihat dari partitur lagu

4.2.9. Kontur contour

Malm 1977: 13 membedakan beberapa jenis kontur, yakni: 1 Ascending yakni garis melodi yang bergerak dengan bentuk naik dari nada yang lebih rendah ke nada yang lebih tinggi 2 Descending yakni garis melodi yang bergerak dengan bentuk turun dari nada yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah. 3 Pendulous yaitu garis melodi yang bentuk gerakannya melengkung dari nada yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah, kemudian kembali lagi ke nada yang lebih tinggi atau sebaliknya Universitas Sumatera Utara 4 Conjunct yaitu garis melodi yang sifatnya bergerak melangkah dari satu nada ke nada yang lain baik naik maupun turun 5 Terraced yaitu garis melodi yang bergerak berjenjang baik dari nada yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah atau dimulai dari nada yang lebih rendah ke nada yang lebih tinggi 6 Disjunct yaitu melodi yang bergerak melompat dari satu nada ke nada yang lainnya, dan biasanya intervalnya di atas sekonde baik mayor maupun minor 7 Static yaitu garis melodi yang bentuknya tetap yang jaraknya mempunyai batasan-batasan. Garis kontur yang terdapat pada melodi tangis beru si jahe baik menangisi inangna maupun menangisi puhunna adalah ascending, descending, dan static. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Paranada garis kontur ascending Paranada garis kontur descending Paranada garis kontur static Universitas Sumatera Utara

4.2.10. Analisis Ritem

1. Tempo : - 2. Durasi not : 1’. 36” 3. Meter : Free meter

4.2.11. Pola Melodi yang Diulang

Catatan : pola melodi yang terdapat dalam tangis beru si jahe yang menangisi inangna maupun menangisi puhunna tersebut cenderung berulang-ulang repetitif. Dengan demikian penulis tidak mentranskripsikan kedua nyanyian tersebut Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Tangis beru si jahe merupakan nyanyian ratapan seorang gadis yang akan dipinang dan dinyanyikan menjelang pernikahannya. Tangis beru sijahe hanya dinyanyikan oleh perempuan. Tangis beru si jahe disajikan dan ditujukan kepada orangtua beru sijahe, kerabat terdekat dengan cara mendatangi rumah mereka masing-masing. Selain itu, orang-orang yang didatangi oleh beru sijahe tersebut akan memberi dia makannakan pengindo tangis dimana tinggi rendahnya status sosial adat beru sijahe tersebut ditentukan berdasarkan banyaknya jumlah kepala ayam yang nantinya akan dibawa menuju tempat mertuanya. Semakin banyak kepala ayam yang diterima oleh beru sijahe, maka akan semakin tinggi pula status sosial adatnya dihadapan keluarga suaminya. Perubahan berasal dari dalam lingkungan kebudayaan atau internal, dan perubahan juga bisa berasal dari luar kebudayaan atau eksternal. Perubahan secara internal meurpakan perubahan yang timbul didalam dan dilakukan oleh pelaku- pelaku kebudayaan itu sendiri, dan juga disebut inovasi. Sedangkan perubahan eksternal merupakan perubahan yang timbul akibat pengaruh yang dilakukan oleh orang-orang dari luar lingkup budaya tersebut. Merriam menambahkan bahwa kelanjutan dan perubahan merupakan suatu tema yang digunakan untuk memahami sifat stabil dan dinamis yang melekat dalam setiap kebudayaan. Pada masa sekarang tangis beru si jahe disajikan untuk kepentingan umum. Nyanyian ini sudah dipertunjukkan dihadapan umum bahkan sudah Universitas Sumatera Utara