Pokok Permasalahan Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Konsep

Mengapa harus menangis? Hal tersebut dikarenakan si beru jahe merasa takut jika nantinya dikeluarganya yang baru dia tidak akan merasakan kebahagiaan seperti yang selama ini diterima dilingkungan keluarganya. Dia khawatir jika nantinya dia akan dijadikan budak dan dianggap hanya untuk alat penyambung keturunan keluarga suaminya. Pada saat sekarang, nyanyian ini telah mengalami perubahan konsep penyajian. Sampai tahun 1960-an tangis beru si jahe masih disajikan untuk upacara adat. Berbeda halnya dengan masa sekarang, sesuai dengan perkembangan zaman dan faktor pendukung lainnya, nyanyian tersebut sudah menjadi suatu bentuk hiburan dan telah dipertunjukkan didepan khalayak umum. Namun urutan penyajian nyanyian tetap sama dengan yang sebenarnya. Ungkapan perasaan yang dinyanyikan si gadis berbeda-beda kepada setiap anggota keluarga yang disebutkan diatas. Dengan kata lain isi teks nyanyian nya berbeda kepada setiap orang yang ditujukan namun melodinya tetap sama. Dari uraian latar belakang masalah tersebut, Maka penulis tertarik untuk meneliti, mengkaji, serta menuliskannya kedalam sebuah tulisan ilmiah yang dibe ri judul : ” Tangis Beru Si jahe Di Desa Sukaramai, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat: Kontinuitas Dan Perubahan Penyajian , Kajian Tekstual Dan Musikal”

1.2 Pokok Permasalahan

1. Hal-hal apa sajakah yang melatar belakangi terjadinya perubahan tangis beru si jahe? 2. Perubahan apa saja yang terjadi dari nyanyian tersebut? Universitas Sumatera Utara 3. Bagaimana kajian tekstual dan musikal tangis beru si jahe?

1.3. Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui hal-hal yang melatar belakangi terjadinya perubahan penyajian nyanyian tangis beru si jahe 2 Untuk mengetahui perubahan apa saja yang terjadi dari nyanyian tangis beru si jahe 3 Untuk mengetahui kajian tekstual dan musikal tangis beru sijahe

1.4 Manfaat Penelitian

1 Menjadi salah satu sarana dalam memperluas ilmu pengetahuan tentang tangis beru si jahe dari kesenian masyarakat Pakpak 2 Menjadi salah satu bahan dokumentasi tambahan tentang informasi tangis beru si jahe 3 Sebagai suatu perwujudan tentang ilmu yang telah diperoleh penulis selama menjalani perkuliahan di Departemen Etnomusikologi

1.5 Konsep

Konsep merupakan rangkaian ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa kongkritKamus besar bahasa indonesia, Balai Pustaka, 1991:431. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka tahun 1988, kata ‘kontinuitas’ memiliki arti kelanjutan, kelangsungan dan kesinambungan. Pada penjelasan ini berkaitan dengan masih adanya hal-hal yang masih tetap eksis dipertahankan dan berkelanjutan sampai saat ini. Universitas Sumatera Utara Kata ‘perubahan’ memiliki arti situasi dan keadaan yang berubah serta peralihan dan pertukaran. Dalam hal ini terjadi perubahan penyajian tangis beru si jahe menjadi sebuah sarana hiburandipertunjukkan kepada khalayak umum. ‘Penyajian’ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kbbi.web.id merupakan proses, cara, perbuatan menyajikan Sedangkan ‘nyanyian’ merupakan bagian dari seni musik, dimana secara umum seni musik dibagi kedalam tiga bagian: 1 musik vokal, 2 musik instrumental, dan 3 gabungan dari musik vokal dan instrumental. Beru adalah anak gadis, sedangkan si jahe adalah yang akan dinikahkan i pejahekan Beru sijahe merupakan sebutan kepada seorang gadis yang akan berpisah dengan keluarganya disebabkan perkawinan. Tangis beru si jahe merupakan nyanyian ratapan seorang gadis yang akan dipinang dan dinyanyikan menjelang pernikahannya. Nyanyian ini berisikan tentang ungkapan kesedihan karena harus berpisah dengan anggota keluarganya dengan tujuan agar anggota keluarga yang mendengarkan merasa iba dan terharu kemudian mereka akan memberikan nasihat-nasihat dan bantuan berupa materi kepada si gadis yang akan menikah tersebut. Dengan demikian tulisan ini bertujuan untuk memperoleh hasil dari kelanjutan dan perubahan yang terjadi dari penyajian tangis beru si jahe. Tekstual merupakan hal-hal yang berkaitan dengan teks atau tulisan dari suatu nyanyian. Teks atau syair dari nyanyian tersebut akan menghasilkan suatu makna. Makna tersebut adalah suatu yang tersirat dibalik bentuk dan aspek isi dari suatu kata atau teks yang kemudian terbagi menjadi dua bagian, yaitu makna konotatif dan makna denotatif. Makna konotatif adalah makna kata yang Universitas Sumatera Utara terkandung arti tambahan sedangkan makna denotatif adalah kata yang tidak mengandung arti tambahan atau disebut dengan makna sebenarnya Keraf, 1991:25. Istilah musikal menunjukkan kata sifat yang berarti bersifat musik, memiliki unsur-unsur musik seperti melodi, tangga nada, modus, dinamika, interval, frasa, serta pola ritem.

1.6 Kerangka Teori