Modal Dan Sumber Modal

tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen yang besarnya tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas. Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi. Keuntungan yang diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan bunga tetap tanpa menghiraukan untung atau ruginya perusahaan tersebut. Sedikitnya bentuk industri ini mengingat, pembentukannya membutuhkan birokrasi yang panjang dan para pengusaha berasumsi bahwa, semakin panjang birokrasi membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Industri yang berbentuk ini adalah industri yang memiliki modal besar dengan skala usaha yang besar. Perbedaan mendasar dari ketiga bentuk tersebut adalah dari kepemilikan usaha, modal yang dimiliki dan proses perizinannya. Dengan demikian jika dikaji berdasarkan jenis dan bentuknya, maka industri kayu rakyat yang terdapat di Kecamatan Cibinong dan Tanggeung umumnya adalah jenis industri penggergajian yang memiliki bentuk usaha perseorangan.

5.1.2 Modal Dan Sumber Modal

Modal dapat dikatakan sebagai korbanan sumberdaya ekonomi untuk melaksanakan suatu kegiatan usaha, yang diharapkan akan dapat mendatangkan manfaat dan keuntungan Nugroho 2008. Modal tersebut dapat berupa benda- benda modal dan uang. Benda–benda modal adalah semua alat-alat produksi yang digunakan dalam kegiatan produksi sebagai contoh: bangunan, mesin, dan alat angkut. Modal berbentuk uang adalah uang yang dimiliki seseorang atau sebuah badan usaha, guna kelestarian produksi. Pada sub bab ini yang akan dibahas adalah modal dalam bentuk uang. Untuk mendirikan suatu industri kayu rakyat dibutuhkan modal seperti yang terdapat pada Tabel 5. Tabel 5 Modal rata-rata industri kayu rakyat di Kecamatan Cibinong dan Tanggeung No Jenis Industri Jumlah Modal Awal Industri Rata-rata Rp 1 Penggergajian 9 67,000,000 2 Mebel 4 60,000,000 3 Kusen 2 15,000,000 4 Palet 1 20,000,000 5 Jasa Penggergajian 2 25,000,000 Modal merupakan pengahalang utama industri kayu rakyat untuk mengembangkan usahanya. Modal yang dimiliki dapat menentukan besar kecilnya jenis industri kayu rakyat yang diusahakan. Keterbatasan modal dapat berakibat pada tersendatnya proses produksi dan keberlangsungan usaha, mengingat mahalnya harga bahan baku yag harus dibeli. Berdasarkan hasil penelitian untuk membangun sebuah industri kayu rakyat di lokasi penelitian dibutuhkan modal awal kurang lebih sebagai berikut: industri penggergajian Rp.67.000.000; industri meubel Rp.60.000.000; industri kusen Rp.15.000.000; industri palet Rp.20.000.000 dan jasa penggergajian Rp.25.000.000. Dalam industri penggergajian besarnya modal tersebut adalah untuk pembelian band saw, bahan baku, pendirian bangunan untuk lokasi penggergajian dan izin usaha, begitupun dengan industri lain, besarnya modal tersebut dipergunakan untuk membeli peralatan dan perlengkapan industri. Jika dikaji berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, pasal 6 tentang industri mikro, kecil dan menengah, maka kelima jenis industri yang terdapat di lokasi penelitian tidak memenuhi kriteria syarat industri sebagaimana mestinya. Menurut undang-undang tersebut industri kecil merupakan industri yang sedikitnya memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.50.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, sementara kekayaanmodal yang dimiliki industri tersebut diatas, sudah termasuk dengan tanah dan bangunan tempat usaha. Besarnya modal yang dipergunakan dalam industri tersebut, dapat berasal dari modal pribadi, pinjaman melalui bank ataupun non-bank. Sumber modal yang digunakan oleh para pengusaha di Kecamatan Cibinong dan Tanggeung dapat dilihat pada Gambar 2 berikut. Gambar 2 Sumber perolehan modal industri kayu rakyat. Terdapat dua sumber yang digunakan oleh para pengusaha untuk memperoleh modal yaitu modal berasal dari milik pribadi dan pinjaman. Modal milik pribadi adalah modal yang berasal dari kekayaanmilik pengusaha itu sendiri. Pengusaha industri kayu rakyat, dalam melakukan usahanya lebih senang menggunakan modal pribadi, hal ini dapat dilihat pada gambar, industri yang menggunakan modal pribadi lebih banyak, yaitu 16 industri. Kelebihan dari modal yang bersumber dari uang pribadi adalah tidak adanya beban yang harus ditanggung oleh pengusaha untuk membayar utang dan keutungan yang diperoleh hanya untuk dirinya sendiri. Kekurangan dari menggunakan modal pribadi adalah kurang menguntungkan bagi perkembangan produksi, karena keuntungan yang diperoleh akan sama dengan modal yang ditentukan dan bahkan kurang, sehingga jika ada perubahan-perubahan pasar maka industri ini tidak akan dapat mengembangkan diri. Hal ini diakibatkan oleh ketidak pahaman pengusaha akan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam sistem pinjam meminjam. Industri yang mendapatkan pinjaman modal melalui bank dan non-bank terdiri dari tiga industri. Dua industri mendapatkan pinjaman modal berasal dari non-bank dan satu industri dari bank. Pinjaman non-bank dalam hal ini adalah pinjaman yang berasal dari badan yang tidak berbadan hukum, seperti tetanggakeluarga dekat, pihak pemesan dan bank keliling. Dari kedelapan belas industri hanya satu industri yang menggunakan fasilitas bank untuk mendapatkan pinjaman modal, industri yang memanfaatkan fasilitas kredit dari bank ini adalah industri yang pemiliknya telah mengetahui tentang kegunaan dan syarat-syarat yang diperlukan dalam proses kredit. Perusahaan yang memanfaatkan fasilitas ini selain karena tingkat pengetahuannya, biasanya adalah perusahaan yang telah memiliki skala usaha besar, mampu menghasilkan produk secara kontinu dan memiliki manajemen perusahaan yang rapih. Motif para pengusaha untuk melakukan pinjaman dikarenakan terjadinya peningkatan permintaan pasar dan keterbatasan modal. Modal industri kayu rakyat saat ini masih bersumber dari milik pribadi, hal ini sangat memprihatinkan, ditengah marakya bantuan pemodalan baik dari pemerintah, maupun swasta bagi pengusaha kecil di Indonesia, akan tetapi untuk industri kayu rakyat, masih belum dapat memanfaatkan hal ini, selain dari kurangnya informasi juga karena industri yang berbentuk perorangan yang belum berbadan hukum dan tidak memiliki jaminan yang cukup sehingga tidak dapat memenuhi persyaratan kredit bank.

5.1.3 Ketenagakerjaan dan Sistem Upah