bahwa secara umum industri kayu rakyat di lokasi penelitian melakukan cara pembelian bahan baku langsung di tempat industri, tetapi untuk sebagian industri
melakukan cara pembelian bahan baku ditempat asal kayu. Satu industri kayu rakyat dapat melakukan kedua cara pembelian ini. Kedua cara pembelian bahan
baku ini memiliki kekurangan dan kelebihan, kekurangan dan kelebihan tersebut berbeda jika dilihat dari sudut penjual dan pembeli. Jika dilihat dari sudut pandang
pembeli cara pembelian dengan franco lebih efektif, karena kayu bisa langsung dipesan pembeli tanpa harus pergi ke lokasi asal kayu, yang biasanya memiliki
akses angkut yang sulit. Akan tetapi cara ini membutuhkan biaya yang besar, karena selain harus membayar biaya bahan baku, industri kayu rakyat harus
membayar ongkos angkut dan muat bongkar, berhubung industri kayu rakyat yang ada masih dalam tahap perkembangan, sehingga untuk transportasi dan alat
angkut mereka masih harus memanfaatkan jasa penyewaan atau langsung disediakan oleh petani.
Cara pembayaran bahan baku yang dilakukan pada umumnya adalah dengan cara kontan. Cara pembayaran kontan biasanya dilakukan setelah kayu di
sortir sesuai dengan kualitas yang dibutuhkan, kemudian kayu diukur setelah itu baru dilakukan pembayaran kepada supplier. Jika pembayaran secara angsuran
maka biasanya pada saat kayu datang ke tempat industri kayu rakyat, maka akan diberi kas bon, pembayaran dilakukan apabila produk yang dihasilkan telah laku
terjual, industri yang melakukan pembayaran secara angsur ini adalah industri kecil yang memiliki kekurangan modal.
b. Kontinuitas Produksi
1 Kapasitas produksi Kapasitas produksi merupakan kemampuan suatu industri untuk
menghasilkan suatu barang, biasanya ditentukan dari besarnya skala usaha dan alat yang digunakan. Kapasitas industri kayu rakyat untuk daerah penelitian dapat
disajikan pada Tabel 11.
Tabel 11 Kapasitas produksi industri kayu rakyat di Kecamatan Cibinong dan Tanggeung
No Jenis Industri
Kecamatan Cibinong Kecamatan Tanggeung
Kapasitas Produksi
Realisasi Produksi
Kapasitas Produksi
Realisasi Produksi
m
3
bln m
3
bln m
3
bln m
3
bln 1 Penggergajian
95 51.5
326 191.4
2 Meubel 10
5 5.7
2.8 3 Kusen
- -
3.5 1.8
5 Palet 10
7 6
Jasa Penggergajian
- - - -
Jumlah rata-rata 105
56.5 345.2
203
Secara umum kapasitas produksi rata-rata untuk wilayah Cibinong adalah 105 m
3
bulan dan 345.2 m
3
bulan untuk wilayah Tanggeung. Jika pada kondisi ideal kapasitas produksi ini selain dapat menggambarkan banyaknya produk yang
dihasilkan juga dapat menggambarkan banyaknya bahan baku yang dibutuhkan. Jika suatu industri memiliki kapasitas sebesar x dengan kata lain mereka pun
membutuhkan bahan baku kayu sebesar x. Kebutuhan akan bahan baku kayu rakyat antara Tanggeung dan Cibinong, lebih besar Tanggeung hal ini
dikarenakan industri kayu rakyat lebih banyak berkembang di Tanggeung. 2 Alat-alat Produksi
Alat-alat produksi merupakan perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan industri untuk menghasilkan produkbarang yang sesuai. Alat-alat produksi yang
digunakan dalam industri kayu rakyat dapat berupa alat manual dan alat semi mekanis. Jenis alat yang digunakan sesuai dengan peruntukannya. Perlengkapan
yang digunakan dalam industri penggergajian adalah gergaji pita bandsaw, gergaji ini merupakan gergaji semi mekanis. Alat yang digunakan dalam industi
mebel, kusen dan palet, hampir seluruhnya merupakan alat pertukangan, seperti serutan kayu, golok, pahatan, bor dan alat ukir. Selain alat-alat tersebut pada
industri mebel membutuhkan alat tambahan berupa amplas, pernis, lem kayu, kunci, engsel, paku, baut dan pegangan pintu.
3 Waktu Produksi Waktu produksi merupakan waktu yang dibutuhkan oleh suatu industri
untuk memproduksi barang, waktu ini dapat menggambarkan keberlangsungan
proses produksi suatu industri kayu rakyat. Waktu produksi untuk industri kayu rakyat yang terdapat di lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 12 berikut ini.
Tabel 12 Waktu produksi industri kayu rakyat di Kecamatan Cibinong dan Tanggeung
No Nama Industri
Waktu Produksi Sepanjang Tahun
Musiman Sesuai Pesanan
1 Apih Sadili
x 2 Sawargi
x 3
Sumber Karya Abadi x
4 Tunggal Maju
x 5 Ukim
x 6 Sinar
Mulya x
x 7
Mahoni Jaya Abadi x
8 H. Faridnudin
x 9 Tiga
Berlian x
10 Saprudin x
11 Surya Mebeul
x 12 Cipta
Karya Mandiri
x 13 Sukawangi
x 14 Mumus
x 15 Karya
Palet x
16 Ikbal Jaya
x x
17 Sumpena x
18 Hamid x
x Total Jumlah Industri
5 4
12
Berdasarkan Tabel 12 dapat dilihat bahwa, hampir seluruh industri kayu rakyat waktu produksinya berdasarkan kepada pesanan. Hal ini menandakan
bahwa industri kayu rakyat yang berada di lokasi penelitian memiliki sifat tidak kontinu, karena produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil dan variasi produk
didasarkan pada pemesanan. Kelebihan dari sifat ini adalah produk memiliki fleksiblelitas yang tinggi dalam mengahadapi perubahan produk dengan variasi
yang besar. Kekurangan dari sifat ini adalah rotasi pekerjaan sulit dilakukan, karena adanya kombinasi pekerjaan yang banyak, pengawasan produk sulit
dilakukan, dibutuhkan investasi yang besar dalam penyediaan bahan baku, dan biaya upah kerja yang tinggi, karena apabila mendapatkan pesanan dalam jumlah
banyak, industri membutuhkan pekerja banyak. Ketidakberlangsungan produksi
ini dapat berakibat pada ketidakberlangsungan perolehan keuntungan, karena produksi dilakukan berdasarkan pesanan sehingga keuntungan yang diperoleh
hanya jika mendapat pesan, sehingga ketika tidak ada pesanan produk, banyak sekali para pengusaha yang banting setir menjadi pedagang buah-buahan ataupun
sayuran. 4 Hasil Produk Olahan
Jenis produk olahan yang dihasilkan oleh industri kayu rakyat berbeda-beda hal ini tergantung kepada jenis industri, modal dan peralatan yang dimiliki.
Industri penggergajian menghasilkan produk berupa kayu gergajian dalam ukuran tertentu sesuai dengan ukuran pasar seperti papan, balok dan papan bahan baku
palet. Industri mebel dapat menghasilkan produk berupa perabotan rumah, industri kusen dan palet menghasilkan produk berupa perkakas kayu bahan bangunan dan
palet. Produk-produk yang dihasilkan oleh industri kayu rakyat pada lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 13 berikut.
Tabel 13 Jenis produk yang dihasilkan oleh industri kayu rakyat di Kecamatan Cibinong dan Tanggeung
No Nama Industri
Jenis Produk
1 Apih Sadili
Bahan baku palet 2
Sawargi Bahan baku palet dan balok bahan baku bangunan
3 Sumber Karya Abadi
Bahan baku palet dan bahan baku bangunan 4
Tunggal Maju Almari, meja, kursi, rak TV, meja makan
5 Ukim
Bahan baku palet 6
Sinar Mulya Jasa penggergajian
7 Mahoni Jaya Abadi
Bahan baku mebel dan Palet keramik 8
H. Faridnudin Bahan baku palet dan bangunan
9 Tiga Berlian
Bahan baku palet dan mebel 10
Saprudin Almari, meja, kursi, rak TV, meja makan
11 Surya Mebeul
Almari, meja, kursi, rak TV, meja makan 12
Cipta Karya Mandiri Almari, meja, kursi, rak TV, meja makan
13 Sukawangi
Bahan baku palet, log dan bahan baku bangunan 14
Mumus Bahan baku mebel
15 Karya Palet
Palet 16
Ikbal Jaya Bahan baku bangunan dan jasa penggergajian
17 Sumpena
Bahan baku bangunan 18
Hamid Bahan Baku palet dan Bangunan
Produk yang dihasilkan oleh industri penggergajian yaitu papan bahan baku palet dan bahan baku kayu bangunan. Papan bahan baku palet yang diproduksi
adalah papan dengan ukuran pasar 10x2 cm dan 15x2 cm untuk lebar dan tebal, sedangkan untuk ukuran panjang papan adalah 100-400 cm. Bahan baku
kayu bangunan yang diproduksi terdiri dari papan, balok, kaso dan reng. Papan yang diproduksi oleh industri penggergajian ini diperuntukan untuk bahan baku
bangunan dan mebel. Ukuran pasar papan yang diproduksi adalah ukuran lebar dan tebal 20x3 cm pada panjang 100-400 cm. Untuk balok ukuran pasar yang
diproduksi adalah 8x12 cm dan 6x12 cm, untuk panjang 100-400 cm. Balok dengan ukuran tersebut diperuntukan sebagai bahan baku kusen, siku-siku, galar
dan atap rumah. Kaso merupakan kayu gergajian dengan ukuran sortimen tebal dan lebar, 4x6 cm dan 5x7 cm dengan panjang 100-400 cm. Reng merupakan
perkakas bangunan yang diperuntukan sebagai penambat genteng, ukuran yng diproduksi adalah 3x4 cm, panjang 100-400 cm. Produk-produk yang dihasilkan
memiliki ukuran panjang yang sama yaitu 100-400 cm, karena memang ukuran pasar yang dibutuhkan adalah produk dengan panjang tersebut. Selain produk-
produk tersebut diatas industri penggergajian pun menghasilkan limbah yang masih dapat dimanfaatkan seperti serbuk gergaji untuk media tanam jamur, bahbir
untuk peti sayur dan kulit kayu untuk bahan bakar. Produk yang dihasilkan oleh industri mebel adalah perabot rumah tangga,
Perabot rumah tangga yang biasa diproduksi oleh industri mebel pada wilayah penelitian adalah perabotan berupa, tempat tidur, lemari ukuran 2 m dan 3 m 12
pintu, kursi sudut, kursi dan meja makan, rak TV dan meja tulis. Perabotan tersebut dibuat atas permintaan pasar.
Produk industri kusen adalah kusen pintu dengan ukuran 80x200 cm untuk standar orang Indonesia. Sedangkan untuk industri palet, produk yang dihasilkan
adalah palet untuk dudukan keramik dan batu bata. Palet dudukan keramik ini terbagi menjadi dua yaitu bagian daun dan kaki, dengan ukuran pasar yang
berbeda. Ukuran daun palet adalah 2x8x120 cm sedangkan kaki palet 4x7x100 cm.
5 Harga jual produk dan tujuan Penjualan Harga jual produk yang dihasilkan, dikelompokan berdasarkan jenis produk,
sortimen dan bahan baku. Sedangkan untuk penentuan harga jual sendiri dipengaruhi oleh biaya bahan baku, upah pekerja dan biaya-biaya lain yang
dikeluarkan dalam proses produksi. Harga jual untuk masing-masing produk dapat dilihat pada Tabel 14 berikut.
Tabel 14 Harga jual rata-rata produk bahan baku palet
Kecamatan Ukuran lxt
cm Harga Rpm
3
Albasia Manii Cibinong
10x2 862,500 862,500
15x2 775,000 775,000
Tanggeung 10x2 575,000
562,500 15x2 525,000
500,000
Harga jual bahan baku palet dikelompokan berdasarkan jenis kayu dan sortimen. Ukuran sortimen yang digunakan adalah 10x2 cm dan 15x2 cm,
dengan panjang pasaran adalah 100cm up. Harga jual berdasarkan ukuran sortimen ini berbeda sejalan dengan jenis kayu yang digunakan. Harga jual rata-
rata produk bahan baku palet di Cibinong, untuk jenis kayu albasia pada ukuran pasar 10x2 cm dan 15x2 cm adalah Rp.862.500 dan Rp.775.000, sedangkan
harga jual untuk kayu manii pada ukuran sortimen yang sama adalah Rp.862,500 dan Rp.775.000. Harga jual untuk kayu jenis albasia dan manii pada ukuran
sortimen yang sama memiliki harga sama. Dengan kata lain industri penggergajian dalam menjual produk olahanya tidak terlalu memperhatikan jenis
kayu dan ukuran sortimen, terbukti harga jual yang ditentukan untuk komoditas palet ini sama. Harga jual rata-rata produk bahan baku palet di Kecamatan
Tanggeung untuk jenis kayu albasia pada ukuran pasar 10x2 cm dan 15x2 cm adalah Rp.575.000 dan Rp.525.000 sedangkan harga jual untuk kayu manii pada
ukuran sortimen yang sama adalah Rp.562,500 dan Rp.500.000. Untuk di wilayah Tanggeung jenis kayu dan ukuran sangat mempengaruhi harga jual, hanya saja
tidak teralalu besar. Industri penggergajian dalam menetukan harga jual produk bahan baku palet
tidak memiliki andil terlalu besar, harga jual produk ditentukan oleh pembeli,
sedangkan untuk pengusaha itu sendiri tidak memperoleh informasi mengenai harga jual secara konkrit. Harga jual produk mereka dapatkan dari industri besar
yang memesan bahan baku. Harga jual bahan baku palet di Kecamatan Tanggeung lebih rendah dibandingkan dengan Kecamatan Cibinong. Mahalnya harga jual
bahan baku didaerah cibinong dikarenakan sulitnya akses jalan angkut sehingga harga jual yang ditentukan tinggi, untuk menutupi besarnya biaya angkut.
Tabel 15 Harga jual rata-rata perkakas kayu bangunan
No Jenis Produk Ukuran Pasar lxt
Harga Rpm
3
cm Cibinong Tanggeung
1 Balok 8x12 850,000
1,350,000 6x12 -
1,275,000 2 Kaso
5x7 600,000 -
4x6 - 1,225,000
3 Papan 20x3
- 1,650,000
4 Reng 3x4
300,000 -
Harga jual produk perkakas kayu bangunan, dikelompokan berdasarkan ukuran sortimen pasar. Ukuran balok yang diproduksi di lokasi penelitian adalah
adalah ukuran 8x12 cm dan 6x12 cm untuk panjang 100 cm up. Industri penggergajian di Kecamatan Cibinong, produk balok yang dihasilkan hanya satu
ukuran yaitu 8x12 cm dengan harga jual rata-rata Rp.850.000. Sedangkan di Kecamatan Tanggeung harga jual rata-rata balok ukuran 8x12 cm dan 6x12
cm yaitu Rp.1,350,000 dan Rp.1,275,000. Harga jual rata-rata balok di Kecamatan Tanggeung lebih besar jika dibandingkan dengan Kecamatan Cibinong hal ini
dikarenakan jenis kayu yang digunakan, untuk Kecamatan Tanggeung kayu yang digunakan sebagai bahan baku balok adalah jenis kayu mahoni, sedangkan di
Cibinong adalah albasia. Ukuran produk kaso yang dibuat oleh industri penggergajian adalah 4x6
cm dan 5x7 cm. Keunikannya pada dua lokasi penelitian ini, tidak memproduksi kedua ukuran tersebut. Industri penggergajian di wilayah Cibinong hanya
memproduksi kaso ukuran 5x7 cm dengan harga jual rata-rata Rp.600.000 sedangkan industri penggergajian di wilayah Tanggeung hanya memproduksi
kaso dengan ukuran 4x6 cm dengan harga jual rata-rata Rp.1.225.000, karena jenis kayu yang digunakan berbeda. Selain produk-produk diatas bahan baku kayu
bangunan yang dihasilkan oleh industri penggergajian adalah produk papan dan reng. Papan hanya di produksi di wilayah Tanggeung saja dengan harga jual
Rp.1.650.000 untuk jenis kayu mahoni dengan ukuran papan 20x3 cm panjang 100-400 cm.
Harga jual untuk produk mebel, kusen dan palet sedikit berbeda, karena industri tersebut tergolong kedalam industri sekunder, industri yang
memanfaatkan hasil dari produk industri primer menjadi barang yang sedimikian rupa, sehingga harga jual barang ditentukan berdasarkan banyaknya barang yang
dibuat, tidak dalam bentuk kubikasi. Harga jual untuk produk mebel yang biasa digunakan adalah per set. Sedikit sulit dalam menentukan harga jua mebel, setiap
bentuk dan ukiran mebel berpengaruh terhadap besarnya harga jual. Harga jual untuk masing-masing produk mebel ini dapa dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16 Harga jual produk industri mebel di Kecamatan Cibinong dan Tanggeung
No Nama Industri
Jenis Ukurantipe
Harga Jual Produk Rpm
3
1 Tunggal Maju
Lemari 2
pintu 16.483.516
Liswar 10.033.445
Springbed 11.235.955 Kursi sudut
8.000.000 meja makan
30.000.000 2
Saprudin lemari
3 m 2 pintu 34.340.659
lemari 2 m 1 Pintu
37.500.000 Rak TV
sedang 3.649.635
3 Surya Mebeul
Lemari super 3 pintu
27.472.527 Lemari 2
pintu 16.483.516
kursi makan 4 kursi
71.666.667 8 kursi
75.000.000 6 kursi ganesa
28.935.185 6 kursi kerang
18.229.167 meja rias
64.000.000 tempat tidur
minimalis 10.714.286
ukir 11.985.019 4
Cipta Karya Mandiri Lemari
2 pintu 10.989.011
meja tulis 11.235.955
Rak TV 18.248.175
kursi sudut 17.500.000
Harga Jual produk mebel ini tidak dapat dirata-ratakan seperti industri kayu rakyat lainnya, mengingat setiap jenis mebel meskipun ukuran sama, akan tetapi
setiap model dan ukiran produk dapat berbeda. Perbedaan tersebut sangat mempengaruhi harga jual.
Harga jual produk palet dihitung berdasarkan satuan, satu rangkaian palet memiliki harga Rp.15.000-35.000buah. Untuk harga per m
3
, dapat dilihat pada Tabel 17 berikut.
Tabel 17 Harga jual produk industri palet di Kecamatan Cibinong dan Tanggeung
No Nama Industri
Harga Jualbuah
Kubikasi m
3
Harga Jual Rpm
3
1 Karya Palet
15,000 0.015
1000000 2 Mahoni Jaya Abadi
35,000 0.023
1521739
Harga jual produk palet ini, juga tidak dapat dirata-ratakan mengingat bentuk ukuran, dan rangkaian yang berbeda. Industri palet hanya terdapat di
Tanggeung. Harga jual produk kusen untuk setiap jenis bahan baku dan ukuran berbeda.
Harga jual produk kusen dikelompokan berdasarkan jenis kayu albasia, mahoni dan jati. Daftar harga jual untuk produk ini dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18 Harga jual produk industri kusen di Kecamatan Cibinong dan Tanggeung
No Nama Industri
Harga Jual Rpm
3
Albasia Mahoni Jati 1 Sumpena
5813953 6976744
10465116 2 Mumus
6395349 8139535
-
Harga jual tersebut diatas, diperuntukan untuk kusen pintu dengn ukuran 80x200 cm, dengan tipe kusen pintu gendong yaitu kusen yang dilengkapi
dengan jendela. Sistem penentuan harga jual produk industri kayu rakyat seperti diatas
ditentukan biasanya menggunakan elemen produk dan harga, dengan cara mengkombinasi jenis produksi dengan kualitas yang berbeda dan harga yang
berbeda pula. Untuk produk-produk tertentu misalnya bahan baku palet, para pengusaha tidak memiliki andil dalam penentuan harga. Penentu harga adalah
pihak pemesan. Akan tetapi khusus produk lain seperti perkakas, kusen, mebel dan palet, sebelum menentukan harga jual pada umumnya para pengusaha akan
melakukan perhitungan biaya-biaya yang telah mereka keluarkan untuk membuat suatu produk tersebut, dengan memperhatikan harga jual bahan baku, biaya
retribusi, jenis produk dan kualitas produk yang diminta oleh konsumen. Dengan demikian secara tidak langsung industri kayu rakyat di lokasi penelitian
menggunakan marketing mix dalam menentukan harga, yaitu produk, harga, distribusi dan promosi, hanya saja untuk promosi tidak dilakukan karena
mengingat produk yang dihasilkan sesuai dengan pesanan. Produk-produk yang dihasilkan dijual kepada konsumen. Tujuan penjualan
untuk setiap produk berbeda-beda. Untuk mengetahui tujuan penjualan produk kayu rakyat di wilayah penelitian dapat dilihat pada Tabel 19 berikut.
Tabel 19 Tujuan penjualan produk industri kayu rakyat di Kecamatan Cibinong dan Tanggeung
No Nama Industri
Tujuan Penjualan Keterangan
1 Apih Sadili
Karawang, Jakarta Luar KabupatenKota
2 Sawargi Karawang,
Bogor Luar
KabupatenKota 3
Sumber Karya Abadi
Karawang, Merak, Tanggerang, Kedung Halang Bogor
Luar KabupatenKota 4
Tunggal Maju Kabupaten Cianjur
Dalam Kabupaten 5 Ukim
Bekasi, Ancol, Masyarakat setempat, Ciwidey, Sukabumi
DalamLuar Kabupaten 6
Sinar Mulya Masyarakat setempat, Ciamis
DalamLuar Kabupaten 7
Mahoni Jaya Abadi Jakarta, Bogor, Tanggerang, Bekasi,
Cianjur Luar KabupatenKota
8 H. Faridnudin
Tanggeung, Jakarta, Cianjur Luar KabupatenKota
9 Tiga Berlian
Cikampek, Tanjung Priok Luar KabupatenKota
10 Saprudin
Masyarakat setempat Dalam Desa
11 Surya Mebeul
Sukabumi, Bandung, Bogor, Ciranjang, Cidaun
Luar KabupatenKota 12 Cipta
Karya Agrabinta, leles, Cidaun Kabupaten
Cianjur Selatan Dalam Kabupaten
13 Sukawangi
Cianjur Kota, Bandung, Jakarta Luar KabupatenKota
14 Mumus
Masyarakat Setempat Dalam Desa
15 Karya Palet
Cikarang Luar
KabupatenKota 16
Ikbal Jaya Bogor
Luar KabupatenKota 17
Sumpena Masyarakat Setempat
Dalam Desa 18
Hamid Masyarakat setempat
Dalam Desa
Produk yang dihasilkan oleh industri kayu rakyat yang ada di lokasi penelitian secara umum, dihasilkan untuk memenuhi pasar yaitu masyarakat
setempat, konsumen di dalam dan di luar kota. Tujuan penjualan untuk masyarakat setempat, diperuntukan bagi seluruh masyarakat yang berada dekat
dengan industri kayu rakyat seperti masyarakat dalam desa. Tujuan penjualan produk untuk luar kota, biasanya adalah ke daerah-daerah Jakarta, Bogor,
Tanggerang dan Bekasi Jabotabek, Bandung, Sukabumi. Selain dijual ke luar kota, produk yang dihasilkanpun digunakan untuk memenuhi kebutuhan di dalam
kota Ciajur itu sendiri.
5.2 Margin Keuntungan Industri Kayu Rakyat