Manfaat dan Kegunaan Ubi Jalar

Kemudian sambungkan pada kedua lubang tersebut dua pipa berdiameter 1.5 cm dengan cara dilas. Satu pipa untuk pemasukan gas dari tabung pencerna dan satu lagi yang telah dilengkapi dengan kran untuk pengeluaran gas. Gambar 8 Tabung pengumpul gas.

3.3 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dan pengamatan lapangan yang dilanjutkan dengan percobaan integrasi ternak babi dengan tanaman ubi jalar. 1. Tahap pertama, survey. Observasi lapangan dan interviu dengan petani ternak babi untuk mendapat informasi tentang peternakan babi, keadaan tempat penelitian, cara beternak yang dilakukan saat ini, cara pemberian pakan, pemanfaatan limbah ternak babi, dan usaha pertanian yang dilakukan. Data karakteristik produksi ternak babi yang diperoleh ditabulasi dalam bentuk grafik dan tabel. 2. Tahap kedua, produktivitas ternak babi Dalam percobaan ini, digunakan enam ekor ternak babi milik petanipeternak, dengan berat ± 36.00 kg yang dikandangkan, cara pemberian makan sesuai dengan kebiasaan petanipeternak. Selanjutnya disiapkan juga sepuluh ekor ternak babi dengan berat ± 36.00 kg yang dikandangkan secara terpisah, dengan pemberian pakan yang diatur 2 kgekor, sebagai perlakuan. Untuk kesepuluh ekor ternak babi sebagai perlakuan, pemberian pakan dilakukan dua kali sehari dan air minum selalu tersedia. Ransum yang diberikan adalah ransum ternak babi fase pertumbuhan. Ransum terdiri dari bahan makanan seperti, jagung kuning, dedak halus, bungkil kelapa, tepung ikan dan limbah tanaman ubi jalar, dengan protein kasar 14.33 dan EB 3 103.49 kkalkg. Brangkasan ubi jalar diberikan pada kesepuluh ekor ternak babi perlakuan, masing-masing sebanyak 700 gram setiap ekor babi pada waktu siang hari jam 12.00 WITA terpisah dari ransum basal. Pertambahan bobot badan diketahui dengan menimbangnya setiap minggu, selama delapan minggu. Pertambahan bobot badan, diperoleh dari selisih antara bobot badan akhir dengan bobot badan awal percobaan. 3. Tahap ketiga, pemanfaatan limbah ternak babi sebagai biogas Pada pemasukan pertama diperlukan limbah ternak babi dalam jumlah banyak sampai lubang digester terisi penuh. Kebutuhan awal isian untuk alat ini 200 liter, yaitu bahan baku limbah ternak babi dan air. Selanjutnya, isian yang telah dibuat dimasukkan kedalam tabung pencerna. Cara penggunaan secara lengkap sebagai berikut, isian dibuat dengan mencampurkan kotoran ternak babi segar dengan air, perbandingannya 1:1, berdasarkan unit volume air dan kotoran babi segar dalam volume yang sama. Aduk kotoran dan air sampai merata menyerupai lumpur. Isian dimasukkan kedalam tabung pencerna melalui pipa pemasukan isian. Pada pemasukan pertama, kran pengeluaran gas yang ada diatas tabung pencerna tidak disambungkan dulu ke pipa. Kran tersebut dibuka agar udara dalam digester terdesak keluar sehingga proses pemasukan lumpur kotoran babi lebih mudah. Pemasukan isian dihentikan setelah tabung pencerna penuh yang ditandai dengan keluarnya buangan dari pipa buangan.