disimpulkan bahwa butir instrument tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang.
b.
Uji Realibilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk
suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu Ghozali, 2013:47. Reliabilitas diukur dengan bantuan program SPSS 21 for
windows yang memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha α. Menurut Nunally 1994
dalam Ghozali 2013:48 suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,70.
E. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji heteroskedestisitas, dan uji multikolonieritas.
1.
Uji Normalitas Data
Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independent, variabel dependen, atau keduanya
mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah
distribusi data normal atau tidak, dilakukan dengan cara melihat Normal
57
Probability Plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal
dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya Ghozali, 2011:161-162. Pada prinsipnya deteksi normalitas dilakukan dengan melihat
grafik normal probability plot. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distibusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogram yang tidak menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas Ghozali, 2011:163. Selain menggunakan grafik normal probability plot deteksi
normalitas juga dapat dilihat dengan uji Kolmogorov smirnov. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika signifikansi di bawah 0,05 berarti
terdapat perbedaan yang signifikan, dan jika signifikansi di atas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Penerapan pada uji
Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan
dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal.
58
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen
Ghozali, 2013:105. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolonieritas, mengacu
pada nilai yang dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10 Ghozali,
2013:106.
3.
Uji Heteroskedestisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan
yang lain
tetap, maka
disebut homokedastisitas. Dan jika berbeda disebut dengan heterokesdesitas.
Model regresi yang baik adalah yang Homokesdesitas atau tidak terjadi Heterokesdesitas Ghozali, 2011:139.
Cara untuk mendeteksinya adalah dengan melihat grafik scaterplot antara nilai prediksi variable terikat z variabel, dengan
residualnya s residualnya: 1. Jika ada pola tertentu yang teratur, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka mengidentifikasikan telah terjadi
heterokesdastisitas.
59
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan dibawah angka nol 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokesdastisitas Ghozali, 2011:139. Selain
menggunakan grafik
Scater Plot
deteksi heteroskedastitsitas juga dapat dilihat dengan Uji Glejser. Dasar
pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: 1. Tidak terjadi heteroskedastisitas, jika nilai thitung lebih kecil dari t
tabel dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. 2. Terjadi heteroskedastisitas, jika nilai thitung lebih besar dari t tabel
dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
F. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji secara simultan dan uji secara parsial, berikut uji hipotesis dalam penelitian ini :
1.
Uji Parsial Uji t
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan variabel Y secara parsial atau dapat dikatakan uji t pada
dasarnya menunjukan seberapa jauh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi-variasi dependen Ghozali,
2011:98. Berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan pada bab
sebelumnya, maka dalam penelitian ini uji signifikansi parameter individual Uji t menggunakan pengujian dua arah two tail test.
60