International Cocoa Organization ICCO

50 menggunakan poundsterling. Perdagangan yang terjadi pada bursa berjangka LIFFE terbagi dua yaitu spot dan forward dengan mekanisme perdagangan yang sama seperti di NYBOT. Kontrak berjangka kakao hanya diperdagangkan pada bursa berjangka NYBOT untuk biji kakao unfermented dan LIFFE untuk biji kakao fermented. Mekanisme pembentukan harga terjadi ketika para partisipan pasar membandingkan harga berjangka sekarang terhadap harga spot untuk menentukan harga kakao di lantai bursa. Mekanisme ini merupakan proses dimana para pedagang mengadakan negoisasi kontrak termasuk penentuan harga, kualitas barang dagangan, waktu penyerahan barang, dan tempat pengiriman serta syarat dan kondisi pembayaran. Proses negoisasi pembentukan kontrak berjangka harus dijalankan dengan cara yang transparan sehingga semua pihak yang terlibat di dalam perdagangan berjangka dapat menyampaikan dan menerima informasi pasar dengan sempurna. Oleh karena itu, pasar berjangka berfungsi sebagai penjamin harga yang mengindikasikan kegiatan lindung nilai hedging, dimana risiko yang terjadi di pasar spot dapat dikurangi. Negara pemasok biji kakao fermented untuk pasar berjangka LIFFE diantaranya adalah Pantai Gading, Ghana, Nigeria, dan Afrika.

5.5. International Cocoa Organization ICCO

International Cocoa Organization ICCO merupakan sebuah organisasi global yang beranggotakan seluruh pelaku bisnis kakao, baik itu negara produsen dan konsumen kakao di seluruh dunia. ICCO terletak di London dan didirikan pada tahun 1973. Organisasi ini bertujuan meningkatkan dan memperkuat upaya pembangunan serta kerjasama internasional yang berkaitan dengan perekonomiana kakao dunia, terutama dalam stabilisasi harga demi kepentingan anggotanya. ICCO beranggotakan kelompok negara produsen antara lain Brazil, Cameroon, Pantai Gading, Ghana, Nigeria, Ecuador, dan kelompok negara konsumen seperti Kanada, Jepang, Norwegia, Uni Soviet, Swiss, dan masyarakat Eropa. Setiap anggota ICCO diwajibkan membayar iuran organisasi tahunan dan penyediaan dana untuk buffer stock. Kerjasama internasional kakao diatur dalam Persetujuan Kakao Internasional ICA pertama, dimulai tahun 1972 dan berakhir 51 tahun 1986. Sedangkan ICA kedua berlaku dari tahun 1987 hingga 1991. Perbedaan ICA I dan II adalah dimasukannya ketentuan ekonomi yang pada ICA I belum ada. Ketentuan ekonomi tersebut memungkinkan ICCO menetapkan pengaturan supply kakao dunia melalui penetapan kuota. Indonesia bukan merupakan negara anggota ICCO, tetapi Indonesia akan aktif dalam berbagai pertemuan ICCO untuk memantau dan mengkaji perkembangan organisasi tersebut. Alasan Indonesia untuk tidak bergabung dalam ICCO antara lain dalam pasar bebas kakao, Indonesia akan mampu bersaing di pasaran internasional karena keunggulan komparatif yang dimiliki. Selain itu, berdasarkan hasil analisis sementara disimpulkan bahwa dampak diberlakukannya ICA II belum banyak perbedaan, dan selama beberapa tahun mendatang prospek pemasaran kakao diperkirakan masih baik. Saat ini pemasaran kakao tidak ditangani oleh ICCO, tetapi ditentukan oleh pasar berjangka komoditi kakao terbesar di dunia yaitu bursa NYBOT dan LIFFE. Dengan demikian manfaat Indonesia untuk ikut serta bergabung menjadi anggota ICCO belum jelas. Disamping itu, Indonesia juga belum siap dengan berbagai instrumen jika menjadi anggota dan membayar iuran tahunan yang cukup besar. Walaupun Indonesia dikenakan pungutan sebesar US 30 per ton dalam ekspor kakao karena bukan anggota ICCO, tetapi hal ini masih lebih menguntungkan dibanding bila menjadi anggota ICCO. 52

VI. TRANSMISI HARGA BIJI KAKAO DI PASAR FISIK INDONESIA, PASAR BERJANGKA NEW YORK, DAN LONDON

6.1. Eksplorasi Data