dibayar dengan jujur dan apabila orang diberi peluang memilih fringe benefit yang paling mereka inginkan, kepuasan kerjanya cenderung naik.
c. Mempertemukan orang dengan pekerjaan yang cocok dengan minatnya
Semakin banyak orang menemukan bahwa mereka dapat memenuhi kepentingannya sambil di tempat kerja, semakin puas mereka dengan
pekerjaannya. Perusahaan dapat menawarkan counselling individu kepada pekerja, sehingga kepentingan pribadi dan profesional dapat diidentifikasi dan
disesuaikan. d.
Menghindari kebosanan dan pekerjaan berulang-ulang Kebanyakan orang cenderung mendapatkan sedikit kepuasan dalam melakukan
pekerjaan yang sangat membosankan dan berulang. Sesuai dengan two-factor theory, orang jauh lebih puas dengan pekerjaan yang meyakinkan mereka
memperoleh sukses dengan secara bebas melakukan kontrol atas bagaimana cara mereka melakukan sesuatu.
2.5. Teori tentang Kemampuan
2.5.1. Pengertian Kemampuan
Menurut Sutrisno 2009 menyatakan bahwa istilah kemampuan atau kompetensi adalah suatu yang mendasari karakteristik dari suatu individu yang
dihubungkan dengan hasil yang diperoleh dalam suatu pekerjaan. Karakteristik dasar kompetensi berarti kemampuan adalah sesuatu yang kronis dan dalam bagian dari
Universitas Sumatera Utara
kepribadian seseorang dan dapat diramalkan perilaku di dalam semua tugas pekerjaan.
Boulter, Dalziel dan Hill 2003, mengemukakan kompetensi adalah suatu karakteristik dasar dari seseorang yang memungkinkannya memberikan kinerja
unggul dalam pekerjaan, peran, atau situasi tertentu. Kemampuan hendaknya dilandasi oleh keterampilan dan pengetahuan yang didukung oleh sikap kerja serta
penerapannya dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan di tempat kerja yang mengacu pada persyaratan kerja yang ditetapkan. Menurut Peraturan Pemerintah No.
101 Tahun 2000, kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang pegawai negeri sipil berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap prilaku
yang diperlukan dalam tugas dan jabatannya.
2.5.2. Karakteristik Kemampuan
Karakteristik kemampuan menurut Spencer and Spencer dalam Sutrisno 2010, terdapat lima aspek, yaitu:
a. Motives, adalah sesuatu di mana seseorang secara konsisten berpikir sehingga
ia melakukan tindakan. c.
Traits, adalah watak yang membuat orang untuk berperilaku atau bagaimana seseorang merespons sesuatu dengan cara tertentu.
d. Self concept, adalah sikap dan nilai-nilai yang dimiliki seseorang.
e. Knowlegde, adalah informasi yang dimiliki seseorang untuk bidang tertentu.
Pengetahuan merupakan kompetensi yang kompleks.
Universitas Sumatera Utara
f. Skills, adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu baik
secara fisik maupun mental. Komponen kemampuankompetensi yang motif, karakter pribadi, dan konsep
diri dapat meramalkan suatu prilaku tertentu yang pada akhirnya akan muncul sebagai prestasi kerja. Kemampuan juga selalu melibatkan intensi kesengajaan yang
mendorong sejumlah motif atau karakter pribadi untuk melakukan suatu aksi menuju terbentuknya suatu hasil, yang dapat digambarkan sebagai berikut:
NIAT TINDAKAN HASIL
Sumber: Spencer and Spencer dalam Sutrisno 2010
Gambar 2.2. Perilaku Komponen Kompetensi Membentuk Hasil 2.5.3. Manfaat Penggunaan Kemampuan
Ruky 2003 mengemukakan konsep kompetensi lebih populer dan sudah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar dengan berbagai alasan, yaitu:
1. Memperjelas standar kerja dan harapan yang ingin dicapai.
2. Dalam hal ini model kompetensi akan mampu menjawab dua pertanyaan
mendasar yaitu keterampilan dan pengetahuan. Karakteristik apa saja yang dibutuhkan dalam pekerjaan dan perilaku apa saja yang berpengaruh langsung
dengan prestasi kerja.
1. Motif 2. Karakter pribadi
3. Konsepdiri 4. Pengetahuan yang dimiliki
PrilakuSkill Prestasi kerja
Universitas Sumatera Utara
3. Alat seleksi karyawan.
4. Penggunaan kompetensi dasar sebagai alat seleksi dapat membantu organisasi
untuk memilih calon karyawan yang baik. 5.
Memaksimalkan produktivitas secara vertikal maupun horizontal. 6.
Tuntutan untuk menjadikan organisasi “ramping” mengharuskan kita untuk mencari karyawan yang dapat dikembangkan secara terarah untuk menutupi
kesenjangan dan keterampilannya sehingga mampu untuk dimobilisasi secara vertikal maupun horizontal.
7. Dasar untuk pengembangan sistem remunerasi.
8. Model kompetensi dapat digunakan untuk mengembangkan sistem remunerasi
imbalan yang akan dianggap lebih adil. 9.
Memudahkan adaptasi terhadap perubahan. 10.
Dalam era perubahan yang sangat cepat, sifat dari suatu pekerjaan sangat cepat berubah dan kebutuhan akan kemampuan baru terus akan meningkat.
11. Menyelaraskan perilaku kerja dengan nilai-nilai organisasi.
12. Model
kompetensi merupakan
cara yang
paling mudah
untuk mengkomunikasikan nilai-nilai dan hal-hal apa saja yang harus menjadi fokus
dalam unjuk kerja karyawan.
2.5.4. Hubungan Kemampuan dengan Prestasi Kerja