Karakteristik Budaya Organisasi Penelitian Terdahulu

dominan dimiliki oleh mayoritas anggota organisasi, sebagai contoh di sebuah organisasi perusahaan setiap pegawai meyakini bahwa nilai-nilai kerja keras, loyalitas, dan pelayanan pelanggan yang prima merupakan suatu keharusan. Sedangkan subbudaya dimiliki oleh sekelompok minoritas anggota di dalam organisasi. Bisa di dalam departemen atau bagian tertentu di dalam struktur organisasi. Biasanya subbudaya ini muncul dari pengalaman atau masalah yang dihadapi oleh bagian sekelompok tim kerja yang kemudian dimiliki bersama oleh setiap anggotanya, seperti timbulnya nilai-nilai kesetiakawanan antar rekan kerja Safaria, 2004.

2.2.2. Karakteristik Budaya Organisasi

Budaya organisasi mempunyai sejumlah karakteristik menurut Luthans 2005, yaitu: 1. Perilaku yang bisa diobservasi Perilaku ini bisa dilihat dari proses interaksi yang terjadi diantara para anggota organisasi, seperti mereka menggunakan bahasa yang sama, cara sikap yang sama atau ritual-ritual yang berhubungan dengan kegiatan organisasi. 2. Norma Norma merupakan sejumlah standar perilaku yang menjadi batasan, dan harus dipatuhi oleh para anggota organisasi. Norma mengatur tentang tindakan apa yang dilarang untuk dilakukan dan tindakan seperti apa yang boleh, seperti tidak boleh berlaku curang, membocorkan rahasia perusahaan kepada pihak lain, dan lain sebagainya. Universitas Sumatera Utara 3. Nilai-nilai dominan Nilai-nilai ini merupakan ciri dari organisasi yang membedakannya dengan organisasi lain, dan organisasi melembagakan nilai-nilai ini dan mengharapkan anggota untuk menjiwainya. Misalnya, nilai-nilai pokok pegawai untuk kualitas produksi yang tinggi, memberikan pelayanan prima bagi pelanggan atau mencapai kinerja yang tinggi. 4. Filosofi Filosofi merupakan seperangkat keyakinan dasar dan kepercayaan yang dipegang kuat oleh organisasi. Keyakinan dasar ini turut mempengaruhi kebijakan dan aturan di dalam organisasi. Seperti keyakinan organisasi untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja dan berusaha menghindarinya, atau keyakinan dasar organisasi untuk bisa memenuhi tanggung jawab sosialnya bagi masyarakat dan negaranya. 5. Peraturan Peraturan merupakan pedoman yang ketat yang tercantum secara tertulis di dalam kebijakan organisasi. Seperti tentang penegakan disiplin kerja atau larangan- larangan pokok yang tertuang di dalam aturan personil. 6. Iklim organisasi Iklim organisasi merupakan suasana umum yang dirasakan oleh anggota organisasi, melalui bangunan fisik, setting ruangan kerja, cara anggota berinteraksi satu dengan lainnya, proses komunikasi yang terjadi, dan lain sebagainya O’Reilly, Chatman dan Caldwell dalam Sutrisno, 2010. Universitas Sumatera Utara Ada beberapa karakteristik budaya yang secara keseluruhan menangkap hakikat budaya organisasi menurut Robbins dan Coulter 2008, sebagai berikut: 1. Inovasi dan pengambilan resiko Sejauhmana para karyawan didorong untuk inovatif dan mengambil resiko. 2. Perhatian ke hal yang rinci detail Sejauhmana para karyawan diharapkan mampu menunjukkan ketepatan, analisis dan perhatian kepada yang rinci detail. 3. Orientasi hasil Sejauhmana keputusan manajer berfokus pada hasil atau keluaran bukannya pada cara mencapai hasil itu. 4. Keagresifan Sejauhmana para karyawan agresif dan kompetitif dan bukannya santai-santai. 5. Kemantapan stabilitas Sejauhmana keputusan dan tindakan organisasi menekankan usaha untuk mempertahankan status quo.

2.2.3. Unsur-unsur Budaya Organisasi