3.4.2 Preparasi Sampel
Diblender hingga homogen
Dimasukkan kedalam cawan porselin Dipanaskan diatas hot plate
Dimasukkan kedalam desikator kemudian ditimbang
Catatan : Dilakukan hal yang sama untuk sampel Ikan Sardine Kaleng kode
B,C,D,E,F Ikan Sardine Kaleng kode A
Beserta Saus Tomat
Daging Ikan Kering 25 gr Sampel Homogen
3.4.3 Metode Destruksi Kering Terhadap Sampel
Dimasukkan kedalam tanur yang telah diatur suhunya pada 250
Dinaikkan suhu tanur secara perlahan-lahan menjadi 350
C
Dinaikkan lagi suhu menjadi 500 C sampai tidak terbentuk asap
Didinginkan C hingga
konstan kemudian diabukan selama 16 jam
Dilarutkan dengan 5 ml HNO
3
Dipanaskan diatas hot plate selama 2-3 menit Didinginkan
1,0N
Disaring dengan kertas saring whatmann no.42 Dicuci dengan aquadest secara bertahap
Diencerkan pada labu takar 50 ml hingga garis tanda Diatur pH antara 1-3
dengan penambahan HNO
3
1N
3.4.4 Penentuan Absorbansi Ion Logam Zn
2+
dan Sn
2+
Dengan Menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom SSA
Diukur Absorbansi Sn
2+
Diukur Absorbansi Zn dengan AAS pada
� 224,6 nm
2+
Diuji blank dengan AAS pada
� 213,9 nm Sampel Kering Homogen
Abu Putih
Larutan Jernih
Filtrat Residu
Hasil Filtrat yang dihasilkan
Hasil
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Data hasil pengukuran absorbansi dari suatu larutan seri standar seng dan timah diplotkan terhadap konsentrasi larutan standar dapat dilihat dalam tabel 1 dan 2 pada
lampiran, dan data hasil pengukuran absorbansi seng dan timah pada ikan kaleng sarden Gaga dan Chip dengan metode destruksi kering dapat dilihat pada tabel 4.1,
4.2, 4.3, 4.4, 4.5 dan tabel 4.6 .
Tabel 4.1. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Seng Zn
2+
No. dengan Spektrofotometri Serapan Atom.
Kadar mgL Absorbansi A
1 0,2
0,1198 2
0,4 0,2366
3 0,6
0,3482 4
0,8 0,4512
5 1,0
0,5462
Tabel 4.2. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Timah Sn
2+
No. dengan Spektrofotometri Serapan Atom.
Kadar mgL Absorbansi A
1 0,01
0,0047 2
0,02 0,0088
3 0,03
0,0131 4
0,04 0,0175
5 0,05
0,0215