Permasalahan Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

sendiri telah mengeluarkan berbagai aturan-aturan tentang pangan. Namun, hal itu masih belum cukup untuk mengawasi setiap kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh pelaku usaha pangan. Oleh sebab itu, pemerintah juga harus melakukan pengawasan terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh pelaku usaha atau produsen pangan. Pengawasan yang menyangkut tentang pangan khususnya dalam proses pelabelan atau labelisasi pangan dilakukan oleh badan pemerintah yakni Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM. Dengan adanya BPOM menunjukkan bahwa negara memiliki kewenangan untuk mengatur dan campur tangan dalam mengatasi kemungkinan pelanggaran yang terjadi dengan menyediakan rangkaian peraturan yang mengatur dan memberikan ancaman yakni sanksi apabila terjadi pelanggaran terhadap pelabelan produk pangan yang dilakukan oleh siapapun pelaku usahanya.

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana bentuk perlindungan hukum terhadap konsumen dalam pelanggaran pelabelan produk pangan di Indonesia berdasarkan UU No. 8 Tahun 1999? 2. Bagaimana aspek perdata, pidana maupun administrasi dalam pelanggaran pelabelan produk pangan berdasarkan UU No. 8 Tahun 1999? 3. Bagaimana pertanggungjawaban pelaku usaha terhadap pelanggaran pelabelan produk pangan berdasarkan UU No. 8 Tahun 1999? 4. Bagaimana mekanisme penyelesaian sengketa dalam pelanggaran pelabelan produk pangan di Indonesia berdasarkan UU No. 8 Tahun 1999?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan utama dalam pembahasan skripsi penulis yang berjudul “Tinjauan Yuridis Perlindungan Hukum Konsumen Terhadap Pelabelan Produk Pangan Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999” adalah sebagai pemenuhan tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Selain itu, penulisan pembahasan skripsi ini juga bertujuan, antara lain: 1. Untuk mengetahui bentuk perlindungan hukum terhadap konsumen dalam pelanggaran pelabelan produk pangan di Indonesia berdasarkan UU No. 8 Tahun 1999. 2. Untuk mengetahui aspek perdata, pidana maupun administrasi dalam pelanggaran pelabelan produk pangan berdasarkan UU No. 8 Tahun 1999. 3. Untuk mengetahui pertanggung jawaban pelaku usaha atas pelanggaran pelabelan produk pangan berdasarkan UU No. 8 Tahun 1999. 4. Untuk mengetahui mekanisme penyelesaian sengketa dalam pelanggaran pelabelan produk pangan berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dan diperoleh dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Pembahasan terhadap masalah-masalah yang telah dirumuskan diharapkan dapat dijadikan sebagai sumbangan di bidang perlindungan konsumen, khususnya berkaitan dengan pelabelan produk pangan. Selain itu, hasil pemikiran ini juga akan dapat menambah khasanah kepustakaan di bidang konsumen pada umumnya dan pelabelan produk pangan pada khususnya, serta dapat dijadikan sebagai bahan yang memuat data empiris sebagai dasar penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis Pembahasan terhadap permasalahan ini dapat memberikan gambaran kepada masyarakat selaku konsumen dalam membela hak-haknya terhadap masalah pelanggaran dalam pelabelan produk pangan yang dilakukan oleh para pelaku usaha pangan. Selain itu, pembahasan terhadap permasalahan ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi Badan Pengawasan Obat dan Makanan BPOM, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia YLKI dan khususnya pemerintah sebagai bahan pertimbangan di dalam menentukan kebijakan dan langkah-langkah untuk memberikan perlindungan hukum yang pasti terhadap konsumen yang berkaitan dengan pelabelan produk pangan di Indonesia, juga bagi produsen mengenai berbagai problema praktis yang dihadapi dalam menegakkan hak dari konsumen dalam memperoleh informasi produk, terutama label kadaluarsa dan label yang tidak sesuai dengan standarisasi label pada makanan yang juga dapat dijadikan sebagai landasan operasional bagi instansi yang terkait dalam menanggulangi hambatan-hambatan dalam penerapan peraturan perlindungan konsumen pada umumnya, hak konsumen atas pelanggaran pelabelan produk pangan pada khususnya.

E. Metode Penelitian