Frekuensi Jawaban Responden atas Variabel Gaya Kepemimpinan Demokrasi X Pembahasan

kurang setuju, 43 responden yang menyatakan setuju dan 32 responden yang menyatakan sangat setuju. e. Pada pertanyaan 5, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 2 responden yang menyatakan kurang setuju, 31 responden yang menyatakan setuju dan 47 responden yang menyatakan sangat setuju.

b. Frekuensi Jawaban Responden atas Variabel Gaya Kepemimpinan Demokrasi X

2 Tabel 4.8 Frekuensi Responden terhadap Gaya Kepemimpinan Demokrasi Tanggapan Responden Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju Total Pernyataan F F F F F F 1 45 56,25 35 43,75 80 100 2 51 63,75 29 36,25 80 100 3 53 66,25 27 33,75 80 100 4 49 61,25 31 38,75 80 100 5 26 32,5 54 67,5 80 100 Sumber : Hasil Perhitungan SPSS Data Diolah 2011 a. Pada pertanyaan 1, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju dan kurang setuju, 45 responden yang menyatakan setuju dan 35 responden yang menyatakan sangat setuju. b. Pada pertanyaan 2, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju dan kurang setuju, 51 responden yang menyatakan setuju dan 29 responden yang menyatakan sangat setuju. c. Pada pertanyaan 3, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju dan kurang setuju, 53 responden yang menyatakan setuju dan 27 responden yang menyatakan sangat setuju. Universitas Sumatera Utara d. Pada pertanyaan 4, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju dan kurang setuju, 49 responden yang menyatakan setuju dan 31 responden yang menyatakan sangat setuju. e. Pada pertanyaan 5, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju dan kurang setuju, 26 responden yang menyatakan setuju dan 54 responden yang menyatakan sangat setuju.

c. Frekuensi Jawaban Responden atas Variabel Kinerja Karyawan Y Tabel 4.9

Frekuensi Responden terhadap Kinerja Karyawan Tanggapan Responden Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju Total Pernyataan F F F F F F 1 1 1,25 6 7,5 4 5 43 53,75 24 30 80 100 2 2 2,5 6 7,5 28 35 44 55 80 100 3 47 58,75 33 41,25 80 100 4 4 5 46 57,5 30 37,5 80 100 5 2 2,5 6 7,5 28 35 44 55 80 100 Sumber : Hasil Perhitungan SPSS Data Diolah 2011 a. Pada pertanyaan 1, 1 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 6 responden yang menyatakan tidak setuju, kurang setuju sebesar 4 responden, setuju sebesar 43 responden, dan sangat setuju sebesar 24 responden. b. Pada pertanyaan 2, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 2 responden yang menyatakan tidak setuju, kurang setuju sebesar 6 responden, setuju sebesar 28 responden, dan sangat setuju sebesar 44 responden. c. Pada pertanyaan 3, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju dan kurang setuju, 47 responden yang menyatakan setuju, dan sangat setuju sebesar 33 responden. Universitas Sumatera Utara d. Pada pertanyaan 4, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, yang menyatakan kurang setuju sebesar 4 responden, setuju sebesar 46 responden, dan sangat setuju sebesar 30 responden. e. Pada pertanyaan 5, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 2 responden yang menyatakan tidak setuju, kurang setuju sebesar 6 responden, setuju sebesar 28 responden, dan sangat setuju sebesar 44 responden.

4.2.3. Analisis Regresi Linier Berganda

Metode ini berfungsi untuk mengetahui pengaruhhubungan antara variabel independent komponen komunikasi dan gaya kepemimpinan dan variabel dependent Kinerja karyawan akan menggunakan multiple regression analysis. Seluruh variabel akan dimasukkan kedalam analisis untuk mengetahui apakah variabel dependent mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Sebelum melakukan analisis regresi berganda, penulis melakukan pengujian asumsi klasik. Pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang BLUE Best Linier Unbiased Estimation atau perkiraan yang efisien dan tidak bias. Kriteria pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi yaitu : 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti derdistribusi normal atau tidak. Distribusi data tidak normal karena terdapat nilai eksterm data yang diambil. Pada uji ini ada dua cara yang dapat digunakan, yaitua: Universitas Sumatera Utara a. Analisis Grafik Normalitas data dapat dilihat melalui penyebaran titik pada sumbu diagonal dari P-Plot atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut : • Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. • Apabila data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Berikut hasil analisis grafik P-Plot uji normalitas Gambar 4.1 : Uji Normal P-Plot Of Regression Standardized Residual Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 2011 Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E xp ec te d C um P ro b 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: hasil belajar Dependent Variable : Kinerja Karyawan Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal. b Analisis Statistik Pengujian normalitas yang didasarkan pada uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S. Apabila nilai Kolmogorov-Smirnov Z, Z tabbel atau nilai asymp.sig 2-tailed Alpa maka data dinyatakan berdistribusi normal. Cara pengambilan keputusan : a Jika probabilitas 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi. b Jika probabilitas 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi. Tabel 4.10 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 80 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.02197255 Most Extreme Differences Absolute .097 Positive .076 Negative -.097 Kolmogorov-Smirnov Z .868 Asymp. Sig. 2-tailed .438 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data . Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 2011 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 memperlihatkan bahwa pada baris Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,438 atau probabilitas di atas 0,05 0,438 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaanperbedaan varians dari residual pengamatan yang lain. Jika varians residual dari suatu pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika varian berbeda disebut heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas terjadi karena terjadi perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Heteroskedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varian yang konstan. Model yang paling baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Pemeriksaan terhadap gejala heteroskedastisitas adalah a Analisis Grafik dengan melihat pola pada grafik Scatterplot. Cara pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut : a. Jika grafik Scatterplot yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas. b. Jika grafik Scatterplot tidak membentuk pola atau acak maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara c. Gambar 4.2 : Uji grafik Scatterplot Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 2011 Gambar 4.2 menunjukkan bahwa grafik Scatterplot tidak membentuk suatu pola atau acak, dengan demikian dapat dikatakan bahwa regresi tidak mengalami gangguan heterokesdatisitas, sehingga model regresi layak dipakai. b Analisis Statistik Uji heteroskedastisitas dapat juga dilakukan dengan Uji Glejser. Cara pengambilan keputusan : a Jika probabilitas 0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. b Jika probabilitas 0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas. Regression Studentized Residual 1 -1 -2 -3 R eg re ss io n S ta nd ar di ze d P re di ct ed V al ue 4 3 2 1 -1 -2 Scatterplot Dependent Variable: hasil belajar Dependent Variable : Kinerja Karyawan Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Uji Glejser Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Model B Std. Error Beta B Std. Error 1 Constant 3,787 2,247 1,685 ,104 Komunikasi ,041 ,137 ,055 ,299 ,767 Gaya Kepemimpinan -,091 ,055 -,331 -1,661 ,109 a Dependent Variable: Absut Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 2011 Tabel 4.11 memperlihatkan kolom Sig.Significance koefeisien regresi adalah 0,767 dan 0,109 atau probabilitas lebih besar dari 0,05, maka tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas artinya terdapat korelasi linear sempurna atau pasti di antara dua atau lebih variabel independen. Artinya multikolinearitas menyebabkan standar deviasi masing-masing koefisien regresi akan sangat besar sehingga membuat bias tingkat signifikan pengaruh variabel dependen. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam memisahkan pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Metode yang digunakan untuk menguji ada tidaknya multikolinearitas adalah dengan menggunakan nilai Variance Inflation Factor VIF. Batas VIF adalah 5, artinya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas yang lainnya disimpulkan terjadinya multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12 Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Komunikasi Gaya Kepemimpinan ,977 ,977 1,023 1,023 a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 2011 Tabel 4.12 memperlihatkan semua nilai variabel independent memiliki nilai Tolerance 0,1 dan VIF 5. Hal ini berarti tidak terjadi multikolinieritas.

4.2.4 Uji Goodness of Fit R

2

1. Uji SerempakUji-F

Uji-F uji serempak dilakukan untuk melihat secara bersama-sama serempak pengaruh secara positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu X 1 , X 2 berupa Komunikasi, dan Gaya kepemimpinan terhadap variabel terikat yaitu Y berupa Kinerja Karyawan. H : b 1 = b 2 = 0 secara bersama–sama tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 , yaitu berupa Komunikasi, dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan Y. H : b 1 = b 2 ≠0 secara bersama–sama terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 , yaitu berupa Komunikasi, dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan Y. Kriteria pengambilan keputusan adalah: Universitas Sumatera Utara 1. H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 2. H a diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 Tabel 4.13 Uji Secara Serempak Uji-F Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 160.897 2 80.449 73.666 .000 a Residual 84.090 77 1.097 Total 244,988 79 a. Predictors: Constant, Komunikasi, Gaya Kepemimpinan b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 2011 Tabel 4.13 memperlihatkan bahwa nilai F hitung adalah 73,666 dengan tingkat signifikan 0,000. Sedangkan, nilai F tabel pada tingkat signifikan sebesar 3,115. Oleh karena itu menunjukkan adanya pengaruh Komunikasi dan Gaya Kepemimpinan secara serempak adalah postif dan signifikan terhadap Kinerja karyawan pada PT. Bank BRI Tbk Cabang Binjai.

1. Uji Parsial Uji -t

Uji-t uji parsial dilakukan untuk melihat secara individual pengaruh secara positif dan signifikan dari variabel bebas independent yaitu X 1 , X 2 berupa pelatihan kerja dan produktivitas kerja terhadap pengembangan karier karyawan. H : b i = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 , yaitu Komunikasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan Y. H a : b i ≠ 0, artinya secara parsial terdapat terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variable bebas X 1 , X 2 , yaitu Komunikasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan Y. Universitas Sumatera Utara Kriteria pengambilan keputusan adalah: 1. H diterima jika – t hitung t tabel pada α = 5 2. H a diterima jika – t hitung t tabel pada α = 5 Tabel 4.14 Uji ParsialUji-t Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 Constant -16.687 2,995 -5,571 ,000 Komunikasi ,515 ,049 ,708 10,506 ,000 Gaya Kepemimpinan ,651 ,087 ,504 7,477 ,000 a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 2011 a. Hasil uji t menghasilkan persamaan regresi: Y = -16,687 + 0,515 X 1 + 0,651X 2 + e b. Pengaruh Komunikasi X 1 Nilai t hitung variabel nilai produk adalah 10,506 dan nilai t tabel sebesar 1,991 maka nilai t hitung t tabel 10,506 1,991 sehingga dapat disimpulkan bahwa Pengaruh Komunikasi berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan pada PT. BRI Tbk Cabang Binjai. c. Gaya Kepemimpinan X 2 Nilai t hitung variabel nilai pelayanan adalah 7,477 nilai t tabel sebesar 1,991 maka nilai t hitung t tabel 7,477 1,991 sehingga dapat disimpulkan bahwa Gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan pada PT. BRI Tbk Cabang Binjai. Universitas Sumatera Utara

3. Uji Goodness of Fit R

2 Pengujian koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien deteminasi berkisar antara nol sampai satu 0 R 2 1. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya. Tabel 4.15 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .810 a .657 .648 1.04503 a. Predictors: Constant, Komunikasi, Gaya Kepemimpinan b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 2011 Universitas Sumatera Utara

4.3. Pembahasan

Tabel 4.13 memperlihatkan bahwa nilai F hitung adalah 73,666 dengan tingkat signifikan 0,000. Sedangkan, nilai F tabel pada tingkat signifikan sebesar 3,115. Oleh karena itu menunjukkan adanya pengaruh Komunikasi dan Gaya Kepemimpinan secara serempak adalah postif dan signifikan terhadap Kinerja karyawan pada PT. BRI Tbk Cabang Binjai. Hasil uji – F telah memberikan penjelasan, bahwa komunikasi merupakan suatu sistem yang digunakan karyawan untuk memudahkan penyampaian informasi sehingga pencapaian tujuan perusahaan berjalan dengan baik. Komunikasi juga berkaitan dengan kinerja karyawan, apabila tidak ada komunikasi antar sesama karyawan, padahal dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi kita tidak dapat terhindar dari yang namanya komunikasi. Kinerja karyawan akan tercapai dengan baik, apabila komunikasi disampaikan juga dengan baik dan jelas. Dari uji yang telah dilakukan, ternyata komunikasi merupakan komponen terpenting yang mempengaruhi kinerja karyawan. Hasil uji F juga memberikan informasi bahwa, kinerja karyawan banyak dipengaruhi sikap pimpinan dalam kepemimpinannya. Kepemimpinan demokratis memberikan kinerja yang baik bagi karyawan, karena karyawan ikut aktif dalam memberikan pendapatnya untuk menentukan kebijakanperusahaan. Maka dari itu gaya kepemimpinan demokratis harus selalu diterapkan pada PT. BRI Tbk Cabang Binjai, agar kinerja karyawan semakin meningkat. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, yang dilakukan penulis maka dapat diambil kesimpulan adalah: 1. Variabel Komunikasi merupakan variabel yang paling dominan yang mempengaruhi terhadap Kinerja karyawan pada PT. BRI Tbk Cabang Binjai yaitu sebesar 10,506. Hal ini menunjukkan tingkat signifikansi yang tinggi jika dibandingkan dengan gaya kepemimpinan yaitu sebesar 7,477. 2. Variabel Komunikasi dan Gaya Kepemimpinan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Kinerja karyawan pada. PT. BRI Tbk Cabang Binjai Hal tersebut dapat diketahui dari hasil uji simultan Uji-F, dimana nilai F hitung sebesar 73,666 lebih besar dari F tabel sebesar 3,115 pada tingkat signifikansi 5 . 3. Nilai Adjusted R Square sebesar 64,8 , Komunikasi dan gaya Kepemimpinan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Kinerja karyawan pada. PT. BRI Tbk Cabang Binjai. sedangkan sisanya 35,2 dipengaruhi oleh faktor – faktor lain diluar penelitian ini. Universitas Sumatera Utara