BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengaruh
Pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu orang, benda yang ikut membentuk watak,
kepercayaan atau perbuataan seseorang. Dari pengertian di atas telah dikemukakan sebelumnya bahwa pengaruh adalah merupakan sesuatu daya yang
dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain. Pengaruh adalah suatu keadaan ada hubungan timbal balik, atau hubungan
sebab akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang di pengaruhi. Dua hal ini adalah yang akan dihubungkan dan dicari apa ada hal yang
menghubungkannya. Di sisi lain pengaruh adalah berupa daya yang bisa memicu sesuatu, menjadikan sesuatu berubah. Maka jika salah satu yang disebut pengaruh
tersebut berubah, maka akan ada akibat yang ditimbulkannya.
2.2. Isolasi Wilayah
Dalam kamus besar bahasa Indonesia Isolasi berarti penyekatan, pemisahan, keadaan tidak terhubung dengan yang lain. Isolasi digambarkan
sebagai kehilangan hubungan dengan apa yang ada di luarnya. Ada batas-batas yang membuat hal itu terjadi. Wilayah adalah suatu lingkungan daerah yang di
dalamnya terdapat komunitas. Dalam artian suatu daerah berarti suatu tempat
Universitas Sumatera Utara
yang terdapat syarat-syarat seperti luas daerah, perbatasan, struktur pemerintahan, komunitas masyarakat, budaya, dan sebagainya.
Isolasi daerah adalah keadaan terpencilnya suatu wilayah disebabkan jauh dari hubungan lalu-lintas, sehingga menyebabkan minimnya hubungan dengan
pihak lain Siagian, 159: 2004. Keadaan yang sulit untuk dijangkau akan menagkibatkan suatu wilayah terabaikan, dan tanpa hubungan yang terjadi dengan
pihak luar maka wilayah tersebut akan sulit mengalami perubahan. Dalam hal ini akan terjadi keadaan wilayah yang bergerak statis. Akan sangat lambat mengalami
perubahan. Di sisi lain daerah terisolasi ini akan menjadi wilayah yang sulit menerima
perubahan dari dunia luar. Mereka akan menjadi orang-orang yang tertutup dan cenderung berfikir primitif. Keterbelakangan pemikiran ini adalah akan
mengakibatkan wilayah ini jauh tertinggal, sebab di sisi lain daerah lain akan terus menerus mengalami perkembangan yang cepat sehubungan dengan era
globalisasi. Sesungguhnya wilayah terisolasi ini membutuhkan uluran tangan kaum intelektual, mereka butuh perhatian khusus. Sangat dibutuhkan adanya
terobosan baru yang menguak fakta yang terjadi di daerah terisolasi ini. Seperti yang dilakukan oleh intelektual muda dari organisasi Ikatan
Mahasiswa Simalungun yang terdapat di Universitas Sumatera Utara setiap tahunnya, organisasi ini selalu mengadakan pengabdian desa dengan tujuan
daerah-daerah terisolir. Di tempat-tempat seperti ini mahasiswa Simalungun ini mencoba membuka pemahaman baru tentang pentingnya ilmu pengetahuan,
keadaan wilayah di sekitar, bahkan menunjukkan perlunya hidup bersih dan sehat.
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya keterisoliran wilayah menjadikan masyarakat desa memiliki pemahaman yang sangat berbeda dari kemajuan. Hidup dalam ketertinggalan
membuat masyarakatnya terus terjebak dengan lingkaran setan itu. Disadari atau tidak disadari, cepat atau lambat masyarakat desa yang
mengalami keterisoliran itu hanya akan menjadi masyarakat-masyarakat yang tergilas oleh jaman. Masyarakat yang tidak mampu bersaing dengan tingginya
ilmu pengetahuan dan teknologi hanya akan mengalami tekanan yang nantinya secara semena-mena datang dari kaum-kaum pemodal dan pemilik ilmu
pengetahuan. Saat ini mungkin mereka masih merasa nyaman dengan keberadaan mereka, walaupun sesungguhnya ada juga sebagian kecil diantara mereka yang
mulai memikirkan kearah tersebut. Ternyata globalisasi yang digembor-gemborkan oleh para penganjurnya
dalam hal ini adalah Bank Dunia, IMF, WTO dan sebagainya menunjukkan kenyataan yang berbeda dari apa yang pernah mereka janjikan saat itu. Mereka
berpendirian bahwa dengan menghilangkan sejumlah hambatan terhadap perdagangan perusahaan besar dan berbagai investasi keuangan, maka itulah
gagasan terbaik menuju pertumbuhan. Dan jalan terbaik untuk keluar dari kemiskinan. Mereka juga berpendapat bahwa berjuta-juta oraang yang secara
terang-terangan menentang model globalisasi ekonomi akan merugikan kepentingan kaum miskin sendiri.
Sejauh ini, hampir seluruh fakta dalam beberapa decade lalu 1970-2000 masa pengaruh tercepat dari globalisasi ekonomi menunjukkan bahwa globalisasi
ekonomi justru menciptakan kondisi sebaliknya dari klaim para penganjurnya.
Universitas Sumatera Utara
Pada saat ini, bukti-bukti tentang kegagalan globalisasi yang dimunculkan oleh para tokoh oposisinya Wibowo, 4: 2003.
2.3. Sosial Ekonomi