C. Bisnis Ritel
Perdagangan eceran atau sering disingkat menjadi bisnis ritel, adalah kegiatan usaha untuk menjual barang atau jasa kepada perorangan atau keperluan sendiri, keluarga atau
rumah tangga, dalam pengertian lazimnya, peritel atau retailer adalah mata rantai terakhir dalam proses distribusi. Peritel merupakan mitra dari agendistributor, Kebanyakan bisnis
ritel pada awalnya dijalankan hanya oleh pedagang eceran sebagai perpanjangan tangan produsen. Seiring dengan perkembangan industri, teknologi dan selera konsumen, bisnis
ritel kini juga dimasuki oleh perusahaan besar, baik yang bergerak dibidang produksi maupun dibidang distribusi.
D. Jenis –jenis Ritel
Menurut Kotler dalam Sukanto 2001 : 124, secara garis besar ritel dapat di bedakan sebagai berikut :
1. Departement Stores, merupakan toko pengecer besar yang dikelola menjadi
departemen-departemen terpisah, seperti: peralatan rumah tangga, peralatan olahraga dan lain-lain, yang menawarkan suatu lini pelayanan penuh dan bauran
produk yang luas. 2. Discount
Stores, adalah toko pengecer yang menawarkan berbagai macam barang
dagangan dengan harga rendah dengan pelayanan minimum. 3. Speciality
Stores, adalah pengecer yang hanya menawarkan jenis produk tertentu.
4. Supermarket, adalah toko besar yang menyediakan berbagai macam bahan makanan dan sejumlah produk non makanan.
5. Hypermarket, merupakan toko pengecer yang menggabungkan supermarket dengan discount stores, produk yang ditawarkan lebih dari 50000 item, meliputi:
bahan makanan, pakaian, perabot rumah tangga, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
6. Convenience Stores, merupakan toko pengecer kecil yang berlokasi di tempat yang nyaman dan dibuka untuk waktu yang lama 24 jam dan jumlah item yang
terbatas 7. Catalog Stores, ialah toko yang menyediakan persediaan barang dalam jumlah
banyak, dimana pembeli bisa memperoleh informasi produk dari catalog yang dikirimkan pada konsumen.
8. Chain Stores,
ialah satu dari dua atau lebih toko yang sama dan dimiliki oleh satu perusahaan yang sama.
E. Bauran Pemasaran Ritel Marketing Mix
Menurut Ma’ruf 2005 : 113 bauran pemasaran ritel terdiri dari lokasi produk, harga, atmosfer dalam gerai, periklanan dan promosi, serta pelayanan .
1. Lokasi Memperhatikan lokasi sangat penting untuk mempermudah konsumen dalam
membeli, dan menjadi faktor utama bagi kelangsungan usaha. Lokasi yang strategis akan menarik perhatian pembeli. Keputusan untuk mendirikan lokasi tergantung kepada
keadaan area perdagangan yang dilayani. Suatu wilayah yang berpenduduk banyak yang berpenghasilan cukup besar
Menurut Hurriyati 2005 : 58 pemilihan tempat atau lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor berikut :
a. Akses misalnya lokasi yang mudah dijangkau sarana transportasi umum b.
Visibilitas,misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan
c. Lalu lintas traffic , dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan ,yaitu banyaknya orang yang lalu lalang dapat memberikan peluang besar terjadinya
peningkatan penjualan,dan kepadatan dan kemacetan lalu lintas dapat pula menjadi hambatan .
Universitas Sumatera Utara
d. Tempat parkir yang luas dan aman e. Ekspansi, tersedia tempat yang cukup untuk perluasan usaha di kemudian hari
f. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan g. Persaingan, yaitu lokasi pesaing disekitar toko tersebut.
h. Peraturan
pemerintah .
2. Produk Merchandise Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan oleh perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen Kotler, 2005 : 69. Produk yang dijual peritel dalam gerainya disebut merchandise. Jumlah produk yang dijual pada gerai
besar bisa mencapai ribuan, masing-masing produk terdiri atas beberapa jenis yang disebut sebagai “ Item “ Ma’ruf, 2005 : 135
Merchandise mempengaruhi perilaku pelanggan ritel, semakin bagus merchandise, semakin berdampak pada pelanggan dalam mengambil keputusan membeli. Dalam hal
merencanakan Merchandise, ada hal-hal yang harus dipertimbangkan yaitu : a.
Peramalan Jumlah barang yang hendak disediakan peritel dalam gerainya terkait dengan
rencana penjualan dalam jangka setahun. Biasanya rencana disusun beberapa pekan sebelum akhir tahun untuk penjualan periode Januari-Desember tahun
berikutnya. Faktor siklus hidup produk product life cycle yaitu: lahir, tumbuhberkembang, matang, dan penurunan, maka dengan hal tersebut peritel
harus menyadari adanya produk yang mengalami perkembangan baik penting untuk dipertimbangkan pemesanan dalam jumlah yang mungkin lebih besar
daripada jumlah tahun sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
b. Inovasi
Produk ritel harus diciptakan secara inovatif. Pengertian inovatif adalah hal-hal baru baik dalam cara pakai, fitur baru, model baru, penggunaan baru, ataupun
produk yang sama sekali baru c.
Jenis barang yang beraneka ragam Merupakan keanekaragaman jenis produk yang dijual, atau banyaknya variasi
itempilihan untuk masing-masing kategori produk. d.
Timing dan alokasi Persediaan barang agar dapat disajikan dengan cepat setiap harinya di dalam
gerai, harus disiapkan secara terencana. Rencana yang didasarkan atas perkiraan penjualan mencangkup kapan pesanan dilakukan, kepada pemasok mana dipesan,
produk apa saja yang dipesan. Selain itu perencanaan menurut timing harus dibedakan dengan menurut sifat produknya, antara barang makanan cepat busuk,
makanan tahan lama, produk tahan lama, dan lain-lain.
3. Harga Pricing Harga adalah nilai yang diperlukan konsumen untuk suatu manfaat atas
pengonsumsian, penggunaan atau kepemilikan barang dan jasa Kotler dalam Simamora, 2001 : 195. Harga sebenarnya merupakan salah satu faktor yang harus
dikendalikan secara serasi, selaras dengan tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Kemampuan menentukan harga barang merupakan kunci yang sangat menentukan
profit-tidaknya sebuah ritel. Penetapan harga mempunyai tujuan-tujuan lain seperti pembentukan citra seperti sebagai market leader, percepatan penjualan, promosi,
perlindungan terhadap ancaman pesaing yang kerap memainkan harga, meningkatkan daya saing melalui harga “miring”, dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Amir 2004 ; 35 harga merupakan faktor pertimbangan bagi pembeli, dan penetapan harga yang salah dapat membatalkan niat pembeli Banyaknya peritel yang
menetapkan harga rendah untuk beberapa jenis produk dan memberikan penurunan harga untuk beberapa produk yang lambat perputarannya untuk menarik lebih banyak
pengunjung.
4. Atmosfer dalam Gerai Adalah penampilan tempat atau lokasi yang merupakan keseluruhan suasana.
Suasana atau atmosfer dalam gerai berpengaruh memikat pembeli, membuat mereka nyaman dalam memilih barang berbelanja, dan mengingatkan mereka produk apa yang
perlu dimiliki baik untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan rumah tangga. Suasana dimaksud adalah dalam arti atmosfer dan suasana yang tercipta dari gabungan
unsur-unsur desain tokogerai, perencanaan toko, komunikasi visual, dan merchandising Ma’ruf, 2005 ; 201.
5. Periklanan dan Promosi Iklan yaitu mengkomunikasikan tema dan konsep barang dagangan kepada
pelanggan melalui media cetak, media elektonik, serta media in door atau out door Triyono, 2006 : 117. Promosi yaitu bentuk komunikasi pemasaran yang merupakan
aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan atau produknya, agar bersedia
menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan Hurriyati, 2005 : 58
Universitas Sumatera Utara
6. Pelayanan Pelayanan yaitu tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk
memberikan kepuasan kepada pelanggan atau nasabah Kasmir, 2006 : 15. Salah satu cara untuk mendiferensiasikan suatu perusahaan adalah dengan memberikan layanan
yang lebih berkualitas dibandingkan dengan pesaing secara konsisten. Kuncinya adalah memenuhi atau melebihi harapan kualitas layanan pelanggan sasaran. Harapan
pelanggan dibentuk oleh pengalaman dimasa lampaunya, pembicaraan dari mulut ke mulut, dan iklan dari perusahaan layanan.
F. Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Konsumen Melakukan Pembelian