Kelembaban pH Faktor Fisik Kimia Media Percobaan .1 Suhu

cenderung mengalami peningkatan hingga hari ke 30 kemudian mengalami fluktuasi hingga hari ke 60 Tabel 10. Buch et al. 2011 menyatakan bahwa cacing Pontoscolex corethrurus P2 dan K2 memiliki kisaran toleransi suhu yang luas sekitar 15 – 32 °C, sehingga cacing ini dapat hidup dengan baik pada berbagai media percobaan. Menurut Lubis 1989, suhu yang ideal untuk Pheretima sp. P3 antara 15 – 23 °C sehingga suhu yang tinggi dapat mengakibatkan kematian pada cacing ini. Tabel 10 . Suhu °C pada berbagai media percobaan sampai hari ke 60 Hari Media P1 P2 P3 K1 K2 28,00 28,00 28,00 28,00 28,00 10 29,38 29,33 29,33 29,28 29,48 20 29,70 29,60 29,77 29,57 29,57 30 30,10 30,03 30,00 29,95 29,95 40 29,03 29,03 29,03 29,07 29,10 50 29,67 29,63 29,57 29,57 29,60 60 28,57 28,23 28,60 28,50 28,63 P1 = media tanah hutan tanpa cacing, P2 = media tanah hutan dengan P. corethrurus, P3 = media tanah hutan dengan Pheretima sp., K1 = media tanah agroforestri, K2 = media tanah agroforestri dengan P. corethrurus. Kisaran suhu pada media percobaan mendukung P. corethrurus untuk memproduksi kokon dan juvenil. Hal ini sesuai dengan hasil yang didapat oleh Bhattacharjee Chaudhuri 2002 bahwa inkubasi dan penetasan kokon P. corethrurus pada suhu 30,11 °C dan 29,76 °C. Selden et al. 2005 menyatakan bahwa suhu media yang baik untuk kehidupan cacing tanah adalah 21 – 27 °C dan cacing tanah hidup pada suhu 20 – 30 °C, selanjutnya menurut Palungkun 1999 suhu saat penetasan kokon antara 15 – 25 °C.

4.8.2 Kelembaban

Kelembaban harian pada media percobaan ini berkisar antara 24,13 sampai 81,67 rata-rata harian 52,46 . Kelembaban pada media tanah hutan sekunder P1, P2 dan P3 mengalami penurunan hingga hari ke 20 kemudian meningkat hingga hari ke 60. Pada media tanah agroforestri kopi, kelembaban pada media K2 mengalami penurunan hingga hari ke 20 kemudian meningkat hingga hari ke 60 sedangkan pada media K1 mengalami fluktuasi hingga hari ke 60 Tabel 11. Universitas Sumatera Utara Tabel 11 . Kelembaban pada berbagai media percobaan sampai hari ke 60 Hari Media P1 P2 P3 K1 K2 67,80 66,60 75,00 35,00 39,00 10 59,10 52,85 60,50 29,30 29,85 20 43,67 40,93 48,73 26,00 24,13 30 49,05 44,60 52,65 38,20 35,75 40 59,13 60,40 63,93 54,20 40,87 50 59,40 63,20 72,27 53,60 50,40 60 65,20 71,13 81,67 62,33 59,80 P1 = media tanah hutan tanpa cacing, P2 = media tanah hutan cacing P. corethrurus, P3 = media tanah hutan cacing Pheretima sp., K1 = media tanah agroforestri, K2 = media tanah agroforestri cacing P. corethrurus. Nilai kelembaban ini diperoleh karena dilakukan penyiraman setiap tiga hari sekali. Hal ini sangat berguna untuk menjaga agar kulit cacing tanah berfungsi normal dan proses respirasi serta reproduksi dapat berlangsung dengan baik. Menurut Dominguez et al. 1997 nilai kelembaban yang ideal bagi kehidupan cacing tanah berkisar antara 80 – 90 dengan nilai optimum sebesar 85 . Pada media percobaan ini cacing tanah menuju bagian bawah media sebagai mekanisme pengaturan hilangnya air dari tubuh, seperti yang dikemukaan oleh Edwards Lofty 1977 bahwa cacing tanah melakukan aestivating, yaitu menurunkan metabolisme dalam tubuh dan mencari tempat yang lebih lembab, seperti bagian bawah media. Gunadi et al. 2003 menyatakan cacing tanah dapat mengalami kematian jika kelembaban media terlalu tinggi.

4.8.3 pH

Nilai pH pada media percobaan ini berkisar antara 6,52 sampai 7,00 dengan nilai rata-rata 6,91. Pada seluruh media percobaan, pH tanah cenderung mengalami peningkatan hingga hari ke 20 kemudian mengalami fluktuasi hingga hari ke 60 Tabel 12. Peningkatan pH hingga hari ke 20 terjadi karena cacing tanah mampu menetralkan pH tanah yang ditempatinya, namun kondisi pH yang netral ini masih sesuai bagi kehidupan cacing tanah. Menurut Hou et al. 2005 kondisi pH ideal bagi media budidaya antara 6,5-8,6. Universitas Sumatera Utara Tabel 12 . pH pada berbagai media percobaan sampai hari ke 60 Hari Media P1 P2 P3 K1 K2 6,52 6,70 6,70 6,62 6,82 10 6,81 6,86 6,86 6,90 6,94 20 7,00 6,99 6,99 7,00 7,00 30 6,97 6,97 6,95 6,98 6,96 40 7,00 6,99 6,98 7,00 7,00 50 6,94 6,95 6,92 6,94 6,96 60 6,94 6,93 6,88 6,95 6,97 P1 = media tanah hutan tanpa cacing, P2 = media tanah hutan cacing P. corethrurus, P3 = media tanah hutan cacing Pheretima sp., K1 = media tanah agroforestri, K2= media tanah agroforestri cacing P. corethrurus.

4.9 Analisis Unsur Hara Tanah Media Percobaan