Perumusan Masalah Tujuan Hipotesis

hal ini terlihat dari besarnya nilai produktivitas kopi dibanding tanaman lainnya BPS Kab Karo 2012b. Agroforestri tanaman kopi umumnya ditanam pada sistem campuran mulai dari sistem campuran sederhana hingga yang kompleks multistrata menyerupai hutan Hairiah Rahayu 2010. Berdasarkan hasil penelitian di Sumberjaya Lampung Barat, sistem agroforestri kopi kompleks berperan penting sebagai daerah untuk mempertahankan biodiversitas bawah tanah seperti rayap dan cacing tanah Dewi 2007.

1.2 Perumusan Masalah

Hutan Kabupaten Karo mendapat tekanan akibat peningkatan aktivitas pembukaan lahan menjadi lahan agroforestri kopi. Tekanan terhadap lahan yang berlangsung terus menerus mengakibatkan penyusutan vegetasi lahan yang mengubah komposisi komunitas dan aktifitas cacing tanah. Perubahan lahan hutan sekunder menjadi agroforestri kopi akan mengurangi jumlah masukan serasah, sehingga menurunkan tingkat penutupan tanah, mengurangi jumlah makanan bagi cacing tanah dan kandungan bahan organik tanah Hairiah et al. 2004b. Cacing tanah dapat menjadi indikator terhadap kualitas tanah, sehingga jenis cacing tanah karakteristik dari suatu ekosistem perlu diketahui Hanafiah et al. 2005. Hingga saat ini, belum ada kajian yang dilakukan mengenai populasi cacing tanah dan peranan cacing tanah bioindikator di hutan sekunder dan agroforestri kopi Desa Kutagugung Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo Lampiran 1.

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah: a. Mengetahui populasi cacing tanah di hutan sekunder dan agroforestri kopi Desa Kutagugung Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo. b. Mengetahui jenis cacing tanah bioindikator di hutan sekunder dan agroforestri kopi Desa Kutagugung Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo. c. Mengetahui respon pertumbuhan cacing tanah bioindikator pada percobaan dengan tanah hutan sekunder dan agroforestri kopi di Desa Kutagugung Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo. Universitas Sumatera Utara d. Mengetahui peranan cacing tanah bioindikator terhadap perubahan unsur hara tanah hutan sekunder dan agroforestri kopi Desa Kutagugung Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo.

1.4 Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah: a. Terdapat perbedaan populasi cacing tanah di hutan sekunder dan agroforestri kopi Desa Kutagugung Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo. b. Terdapat perbedaan jenis cacing tanah bioindikator di hutan sekunder dan agroforestri kopi. c. Terdapat perbedaan respon pertumbuhan jenis cacing tanah bioindikator pada percobaan dengan tanah hutan sekunder dan agroforestri kopi Desa Kutagugung Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo. d. Terdapat perbedaan kandungan unsur hara tanah akibat percobaan jenis cacing tanah bioindikator di hutan sekunder dan agroforestri kopi Desa Kutagugung Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo.

1.5 Manfaat