Kesimpulan Mekanisme Pembayaran Jasa Lingkungan Air di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat (Studi Kasus Desa Tangkil dan Cinagara)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap mekansime pembayaran jasa lingkungan air yang dilakukan di TNGGP, terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan: 1. Mekanisme pembayaran jasa lingkungan air di TNGGP didasari oleh surat edaran Dirjen PHKA nomor SE.3IV-SET2008 tentang pemanfaatan jasa lingkungan air di kawasan konservasi. Selanjutnya, dibentuk forum independent yang mengelola insentif dari para pemanfaat jasa lingkungan air TNGGP. Dana kompensasi yang terkumpul kemudian digunakan untuk menjalankan program kerja yang meliputi rehabilitasi dan konservasi kawasan taman nasional, kolaborasi program dan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa penyangga serta administrasi dan manajemen Forpela TNGGP. 2. Keterlibatan para pihak dilihat berdasarkan keikutsertaan para pihak dalam mekanisme. Pada awal penginisiasian mekanisme BB TNGGP, ESP-USAID, RCS, Dinas Pengelolaan Sumberdaya Air Dinas PSDA Kab. Bogor, Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Dinas ESDM Kab. Bogor, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Bogor, Direktorat Jenderal Pemanfaatan Jasa Lingkungan di Kawasan Konservasi dan Hutan Lindung Dirjen PJLKKHL merupakan pihak yang terlibat. Selanjutnya, pihak-pihak yang terlibat dalam penerapan mekanisme yang ada antara lain: KT Saluyu, KT Garuda Ngupuk desa Tangkil, KSM Cinagara Asri desa Cinagara, Forpela TNGGP, Mapala UI, YBUL, dan pemanfaat-pemanfaat air PT Rejosari Bumi, PT Pacul Mas Tani, BPKH Cinagara, STPP Cinagara dan Pusdiklat Karya Nyata. 3. Konsep mekanisme PJL yang dilakukan di TNGGP berdasarkan pengertian Wunder 2005, termasuk mekanisme “PES-like” karena memenuhi hampir semua kriteria. Namun, berdasarkan perkembangan mekanisme PJL yang terjadi di lapangan, penerapan mekanisme PJL di desa Tangkil dan Cinagara lebih terlihat sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dengan melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, sedangkan upaya konservasi dilakukan BB TNGGP selaku pengelola kawasan TNGGP. 6.2 Saran Masukan yang dapat direkomendasikan kepada para pihak terkait dalam kaitannya dengan mekanisme pembayaran jasa lingkungan air di kawasan TNGGP, diantaranya: 1. Perlu dilakukan pengkajian ulang evaluasi terhadap mekanisme pembayaran jasa lingkungan air yang berjalan. Evaluasi sebaiknya dilakukan oleh dirjen PHKA. Hal ini terkait dengan keterlibatan dan penerapan peranan para pihak, pendekatan pengembangan mekanisme skala DAS atau kawasan taman nasional, dan penerapan mekanisme yang dilakukan. Pengkajian ini dilakukan agar mekanisme yang ada dapat mengakomodasi semua pihak. 2. Perlu dilakukan kerjasama dengan pihak terkait untuk merumuskan pengembangan mekanisme pembayaran jasa lingkungan air yang berjalan. Perumusan ini dilakukan agar tujuan yang diinginkan mekanisme dapat tercapai. DAFTAR PUSTAKA [BB TNGGP] Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. 2011. Laporan Evaluasi Kegiatan Kemitraan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Cianjur: Kementrian Kehutanan [tidak dipublikasikan]. Budhi GS, Kuswanto SA, Iqbal M. 2008. Concept and Implementation of PES Program in the Cidanau Watershed : A Lesson Learned For Future Environmental Policy. Analisis Kebijakan Pertanian 6 1: 37-55. Bismark M, Sawitri R. 2007. Pengembangan Dan Pengelolaan Daerah Penyangga Kawasan Konservasi. Prosiding Ekspose Hasil-Hasil Penelitian 2007. Buana Y, Suyanto S, Hairiah K. 2005. Kebun Lindung: Kajian Ekologis dan Sosio Ekonomi di Lampung Barat, Sumatera. Agrivita 27 3: 170-181. Cahyono SA, Suyanto. 2006. Imbal Jasa Multifungsi DAS untuk Mendukung Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Makalah Seminar Peran Stakeholder dalam Pengelolaan Jasa Lingkungan DAS Cicatih Hulu; Bogor 21 September 2006. Chandler FJC, Suyanto. Tidak Ada Tahun. Pengakuan dan Pemberian Imbalan bagi Penyediaan Daerah Aliran Sungai DAS. Bogor: World Agroforestry Center ICRAF-South East Asia. Chomitz KM, Kumari K. 1998. The Domestic Benefits Of Tropical Forests: A Critical Review. World Bank Research Observer 131: 13 –35. [CI Indonesia] Conservation International Indonesia. 2009. Promoting Ecosystem Services Value from Hydrological Processes in the Gedepahala Biodiversity Corridor : “Understanding the Hydrological Processes to Build a Payment for Environmentas Sevices PES Scheme”. Jakarta: CI Indonesia. [CIFOR] Center of International Forestry Research. 2008. Introduction to Payment for Ecosystem Services. Bogor: CIFOR. Darusman D. 1993. Nilai Ekonomi Air untuk Pertanian dan Rumah Tangga: Studi Kasus di Sekitar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Makalah pada Simposium Nasional Permasalahan Air di Indonesia; Bandung 28- 29 Juli 1993. [Dirjen PHKA] Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. 2008. Surat Edaran Nomor SE.3IV-SET2008 tentang pemanfaatan jasa lingkungan air di kawasan konservasi. Jakarta: Departemen Kehutanan. [DPR RI] Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. 2001. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah. Jakarta: DPR- RI. [DPR RI] Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. 2007. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2007 tentang Tata Hutan Dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Serta Pemanfaatan Hutan. Jakarta: DPR RI. [DPRD] Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Barat. 2002. Peraruran Daerah Nomor 6 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Pengairan. Bandung: DPRD Jawa Barat. Fauzi A. 2006. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. [FORPELA TNGGP] Forum Peduli Air Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. 2006. Profil Forum Peduli Air Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Bogor: Forpela. [FORPELA TNGGP] Forum Peduli Air Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. 2009. Laporan Tahunan Forum Peduli Air Taman Nasional Gunung Gede Pangrango 2009. Bogor: Forpela. [FORPELA TNGGP] Forum Peduli Air Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. 2010. Laporan Tahunan Forum Peduli Air Taman Nasional Gunung Gede Pangrango 2010. Bogor: Forpela [tidak dipublikasikan]. Gouyon A. 2004. Imbalan bagi Masyarakat Miskin Dataran Tinggi terhadap Jasa Lingkungan: Sebuah Tinjauan tentang Inisiatif dari Negara-Negara Maju. Bogor: RUPES-ICRAF. Groenendijk L. 2003. Planning and Management Tools, A Reference Book. Netherlands: ITC, Enschede. Iskandar MI. 2008. Optimalisasi Penggunaan Input dan Analisis Finansial Usaha Pembesaran Ikan Nila dan Kolam Air Deras di Desa Cinagara, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Juanda N. 2010. Estimasi Nilai Klaim Kerusakan Hutan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango TNGGP dengan Metode Habitat Equivalency Analysis HEA [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Intitut Pertanian Bogor. Kepala Desa Tangkil. 2010. Laporan Kinerja Kepala Desa Tangkil Tahun 2010. Bogor: Desa Tangkil Kecamatan Caringin [tidak dipublikasikan]. Kerr J, Jindal R. 2007. Impact Evaluation of PES Programs. Di dalam: Colby M, editor. USAID PES Sourcebook: Lessons And Best Practices For Pro- Poor Payment For Ecosystem Services . Blacksburg, Virginia: USAID. Landell-Mills N, Porras IT. 2002. Silver bullet or fools’ gold? A global review of markets for forest environmental servicesand their impoact on the poor . London: IIED. Leimona B, Pasha R, Rahadian NP. 2010. The livelihood impacts of incentive payments for watershed management in Cidanau watershed, West Java, Indonesia. Di dalam: Tacconi L, Mahanty S, Suich H, editor. Payments for Environmental Services, Forest Conservation and Climate Change Livelihoods in the REDD? . Cheltenham: Edward Elgar Publishing Limited. Hlm 106-129. Leimona B, Munawir, Ahmad NR. 2011. Gagasan Kebijakan Konsep Jasa Lingkungan dan Pembayaran Jasa Lingkungan di Indonesia. Bogor: RUPES- ICRAF. [LPM] Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Equator. 2011. Laporan Proses Pengembangan Mekanisme PES. Bogor: LPM Equator. Mack N, Woodsong C, MacQueen KM, Guest G, Namey E. 2005. Qualitative Research Methods: A Data Collector’s Field Guide. North Carolina: FHI. Miles MB, Huberman AM. 1992. Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New Methods. Beverly Hills: SAGE. Prasetyo FA, Suwarno A, Purwanto, Hakim R. 2009. Making Policies Work for Payment for Environmental Services PES: An Evaluation of the Experience of Formulating Conservation Policies in District of Indonesia. Journal of Sustainable Forestry 28: 415-433. Puspaningsih N. 1999. Studi Perencanaan Pengelolaan Lahan di Sub DAS Cisadane Hulu Kabupaten Bogor. Manajemen Hutan Tropika V II : 45- 53. Rosa H, Barry D, Kandel S, Dimas L. 2004. Compensation for Environmental Services and Rural Communities: Lessons from the Americas. Presented at the International Conference on Natural Assets, Tagaytay City, Philippines, January 2003 and Revised July 2004. Working paper series number 96. [RCS] Raptor Conservation Society. 2008. Dokumen Rencana Aksi Strategis Perlindungan dan Perbaikan Daerah Resapan Mata Air Batu Karut oleh Multipihak Sukabumi Jawa Barat. Sukabumi: RCS-USAID. [RUPES] Rewards for, Use of and shared investment in Pro-poor Environmental Services scheme. 2010. Where We Work: Brief Profiles of RUPES Action Research Sites. Bogor: RUPES-ICRAF. Sudrajat A, Yunita N, Haqq K. 2009. Program Kreativitas Mahasiwa-GT PKM- GT: Peningkatan Kualitas Jasa Lingkungan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Melalui Payment for Environmental Services Pembayaran Jasa Lingkungan. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Suprayitno. 2008. Bahan Bacaan: Teknik Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam. Bogor: Pusat Diklat Departemen Kehutanan. Sutopo MF. 2011. Pengembangan Kebijakan Pembayaran Jasa Lingkungan dalam Pengelolaan Air Minum Studi Kasus DAS Cisadane Hulu [disertasi]. Bogor: Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Suyanto S, Khususiyah N. 2006. Imbalan Jasa Lingkungan untuk Pengentasan Kemiskinan. Jurnal Agro Ekonomi 24 1: 95-113. [USAID] United States Agency International Development. 2006. Kemitraan Pengguna Air untuk Konservasi TNGP. Jakarta: ESP-USAID. [USAID] United States Agency International Development. 2007. Laporan Studi PES untuk Mengembangkan Skema PES di DAS Deli, Sumatra Utara dan DAS Progo, Jawa Tengah. Jakarta: ESP-USAID. [USAID] United States Agency International Development. 2009. Imbal Jasa Lingkungan di Beberapa Daerah Aliran Sungai. Jakarta: ESP-USAID. Waage S, Stewart E. 2007. The New Market for Environmental Services: A Corporate Manager’s Guide to Trading in Air, Climate, Water and Biodiversity Assets. San Fransisco: Bussiness for Social Responsibility. Wunder S. 2005. Payments for Environmental Services : Some Nuts and Bolts. CIFOR Occasional Paper 42 : 1-24. Bogor: CIFOR. Wunder S. 2008. Necessary Conditions for Ecosystem Service Payments. Conference Paper on Economics and Conservation in the Tropics: A Strategic Dialogue January 31 –February 1, 2008. CSF, Moore Foundation, and Resources for the Future. Wunder S, Wertz-Kanounnikoff S. 2009. Payments for Environmental Services: Guidance Paper for the Scientific and Technical Advisory Panel STAP. GEF Council. LAMPIRAN Lampiran 1 Panduan wawancara lembaga pemerintahan

a. Pertanyaan terkait mekanisme PJL