Judul Naskah Tempat Penyimpanan Naskah Nomor Naskah

B. Deskripsi Naskah

Langkah penyuntingan teks setelah naskah bahan penelitian didapat adalah mendeskripsikan naskah. Langkah pendeskripsian naskah pada penelitian ini tidak sepenuhnya mengacu pada pendapat Sri Wulan Rujiati Mulyadi di dalam Kodikologi Melayu di Indonesia 1994:38-42. Penambahan dan pengurangan pada deskripsi naskah ini disesuaikan dengan kondisi naskah SB. Deskripsi naskah pada penelitian ini mencakup judul naskah, tempat penyimpanan naskah, nomor naskah, ukuran halaman, jumlah halaman, jumlah baris, panjang baris, huruf, bahasa, bahan naskah, cap kertas, kuras, keadaan naskah, tempat dan tanggal penelitian naskah, dan catatan-catatan lain.

1. Judul Naskah

Judul naskah SB tidak ditemukan di awal naskah, melainkan di bagian akhir naskah tepatnya pada halaman 38 dengan bunyi sebagai berikut. Syair burung tamatlah sudah dikarang di dalam kitabullah jikalau ada kata tersalah memohonkan ampun kepada Allah SB, 38:4-5 Kutipan pada naskah tersebut memberikan informasi secara jelas tentang judul naskah . Judul berdasarkan katalogus juga senada dengan judul yang tertulis di dalam naskah. Katalogus Koleksi Naskah Melayu Museum Pusat Dep. P dan K Amir Sutaarga, dkk. menyebut naskah ini dengan judul Sya’ir Burung I. Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 4 Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Behrend, T.E. menyebut naskah ini dengan judul Syair Burung dan Ronkel menyebutkan naskah ini dalam Catalogus der Maleische Handschriften in het Museum van het Bataviaasch Genootchap van Kunsten en Wetenschappen dengan judul Sjair Boeroeng I. Ketiga judul naskah yang tercantum di dalam tiga katalog tersebut tidak terlalu banyak berbeda. Amir Sutaarga masih menggunakan kata serapan dari bahasa Arab secara langsung, yakni penggunaan tanda apostrof ’ pada kata syair dan angka I pada judul memberikan informasi bahwa ada judul naskah yang sama. Behrend sudah menggunakan ejaan yang disempurnakan pada kata syair, sedangkan Ronkel masih menggunakan ejaan lama, yakni ejaaan van Ophuysen tahun 1901. Judul yang digunakan pada penelitian ini adalah Syair Burung. Alasan pengambilan judul ini adalah penelitian dan ejaan yang sudah disempurnakan sekaligus merupakan judul yang terdapat di dalam naskah.

2. Tempat Penyimpanan Naskah

Naskah SB merupakan salah satu naskah Melayu yang tersimpan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jalan Salemba Raya 28A, Jakarta, Indonesia sebagai koleksi.

3. Nomor Naskah

Naskah yang dijadikan objek pada penelitian ini, yakni SB, merupakan koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan nomor Ml. 61. kode Ml. adalah singkatan dari ’Melayu’. Naskah SB dengan kode ini berarti bahwa naskah ini termasuk dalam daftar naskah Melayu dengan nomor 61.

4. Ukuran Halaman Naskah