Merica Sediaan Jamu Veteriner

9

2.2.4. Merica

Merica Piper nigrum adalah tanaman yang memanjat, dengan akar pelekat, ketinggian batang sekitar 5 sampai dengan 15 m. Daunnya merupakan daun tunggal yang berbentuk bulat telur hingga bulat panjang dengan ujung yang meruncing. Bunganya termasuk bunga sempurna dan majemuk yang berbentuk bulir serta bergantung Rismunandar 2001. Tanaman ini tumbuh baik pada ketinggian 3 sampai dengan 1000 m dpl, disertai dengan kelembaban tinggi dan curah hujan yang tinggi antara 2200 sampai dengan 3000 mmtahun. Merica terbagi atas dua jenis yaitu merica panjat dan merica perdu. Sekarang ini merica perdu lebih digemari oleh masyarakat dibandingkan merica panjat. Hal ini karena penanamannya lebih praktis tidak perlu penjajaran, ukurannya lebih kecil dan pemanenannya lebih mudah Anonim 2000. Taksonomi merica menurut Suwarto 2002, yaitu termasuk dalam Divisi Spermatophyta, Class Angiospermae, SubClass Dycotyledoneae, Ordo Piperales, Family Piperaceae, Genus Piper, Species Piper nigrum L.. Tanaman merica ini disajikan pada Gambar 4. Gambar 4 Merica Puslitbang 2007. Sifat kimiawi merica bersifat pedas, berbau khas, dan aromatik. Kandungan senyawa kimia yang terdapat pada merica adalah saponin, flavonoida, minyak atsiri, kavisin, resin, zat putih telur, amilum, piperine, piperiline, piperoleine, poperanine, piperonal, dihdrokarveol, kanyo-fillene oksida, kariptone, tran piocarrol, dan minyak lemak. Piperin merupakan senyawa amida basa lemah yang dapat membentuk garam dengan asam mineral kuat. Piperin juga merupakan alkaloid yang bertanggung jawab terhadap rasa pedas serta bau dari merica itu sendiri. Konsentrasi piperin dalam 10 merica berkisar antara 5 sampai dengan 9. Kandungan dari piperine ini dapat merangsang cairan lambung dan air ludah Septiatin 2008. Merica merupakan salah satu rempah penting yang memiliki berbagai khasiat, di antaranya adalah sebagai karminatif, diaforetik, analgesik, bahan penyegar, menghangatkan badan, merangsang semangat, mengatasi perut kembung, merangsang keluarnya keringat, dan obat sesak napas Paimin 2002.

2.2.5. Jahe