Penanda Molekuler Seleksi Dan Studi Pewarisan Serta Pengembangan Marka Ssr Penanda Ketahanan Terhadap Penyakit Layu Bakteri (Ralstonia Solanacearum) Pada Tomat

Tabel 3 Periode inkubasi PI, Area Under the Disease Progress Curve AUDPC, kejadian penyakit KP, tanaman hidup TH, dan respon ketahanan genotipe tomat yang diuji. Nama genotipe PI hari AUDPC KP TH Respon ketahanan Aceh 1 Aceh 2 Aceh 3 Aceh 5 Bajawa Cherry Nusa Tenggara Timur Gondol Lonjong Kali Acai Kefamenanu 3 Kefamenanu 6 Kefamenanu 7 Kefamenanu 9 Kefamenanu 12 Kefamenanu 14 Kemir Kudamati 1 Kudamati 3 Lombok 1 Lombok 2 Lombok 3 Lombok 4 Makasar 1 Makasar 2 Makasar 3 Makasar 4 Meranti 1 Meranti 2 Situbondo Bulat Kecil Situbondo Gelombang Tanah Datar 10 2 2 16 4 4 18 4 4 4 6 2 6 4 16 - 16 8 2 10 2 2 4 16 4 4 2 14 18 12 28.5 159.0 146.5 33.5 37.0 54.5 11.0 70.5 57.5 71.0 81.0 145.5 134.5 154.5 13.0 00 0.0 12.0 115.5 139.0 14.0 178.5 84.5 77.5 15.5 89.5 86.5 161.0 20.5 13.5 18.0 20 100 100 40 35 44 16 45 44 40 44 100 100 100 16 00 14 100 100 13 100 40 40 16 40 75 100 16 14 20 80 00 00 60 65 56 84 55 56 60 56 00 00 00 84 100 86 00 00 87 00 60 60 84 60 25 00 84 86 80 AT SR SR AT AT AR T AR AR AR AR SR SR SR T ST T SR SR T SR AR AR T AR R SR T T T Ket. ST=sangat tahan, T=tahan, AT=agak tahan, AR=agak rentan, R=rentan, SR=sangat rentan . Gambar 2 Grafik kejadian penyakit kelas sangat tahan tomat 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 Ke ja d ian P e n y ak it Sangat Tahan Kuda 1 Gambar 3 Grafik kejadian penyakit kelas tahan tomat Gambar 4 Grafik kejadian penyakit kelas agak tahan tomat Gambar 5 Grafik kejadian penyakit kelas agak rentan tomat 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 Ke ja d ian P e n y ak it Tahan GL Kemir Kuda 3 Lombok 3 Makassar 3 STB BK STB GL T. Datar 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 Ke ja d ian P e n y ak it Agak Tahan Aceh 1 Aceh 5 Bejawa 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 Ke ja d ian P e n y ak it Agak Rentan Cherry NTT Kali Acai Kefa 3 Kefa 6 Kefa 7 Makassar 1 Makassar 2 Makassar 4 Gambar 6 Grafik kejadian penyakit kelas rentan tomat Gambar 7 Grafik kejadian penyakit kelas sangat rentan tomat Genotipe yang sangat rentan, seperti genotipe Lombok 4 dan Meranti 2 Tabel 3, kematian dapat terjadi pada hari kedua setelah inokulasi tanpa menunjukkan gejala terlebih dahulu Gambar 8.A1, sedangkan genotipe sangat tahan Kudamati 1 tidak menunjukkan gejala apa pun Gambar 8.A2. Genotipe yang tergolong rentan, agak rentan, dan agak tahan akan menampakkan gejala terhadap infeksi patogen Gambar 8.B, 8.C, dan 8.D. Gejala awal serangan berupa layunya daun pertama tanaman Gambar 8.B. Tanaman menunjukkan gejala ini umumnya ketika memasuki hari keempat setelah inokulasi. Layunya daun disebabkan tidak adanya pasokan air yang cukup ke bagian tanaman. Berkurangnya pasokan air terjadi karena patogen telah merusak dan menghambat kerja xylem Agrios 2005. R. solanacearum secara agresif menyerang pembuluh xylem. Gejala ini akan semakin terlihat pada saat tengah hari dimana suhu sedang mengalami kenaikan. Layunya daun seringkali dianggap hanya karena faktor kekurangan air, namun gejala tersebut akan dilanjutkan dengan gejala lainnya berupa munculnya akar adventif di sepanjang batang tanaman Gambar 8.C. Akar adventif yang muncul menandakan bahwa jaringan xylem telah mengalami 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 Ke ja d ian P e n y ak it Rentan Meranti 1 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 Ke ja d ian P e n y ak it Sangat Rentan Aceh 2 Aceh 3 Kefa 9 Kefa 12 Kefa 14 Lombok 1 Lombok 2 Lombok 4 kerusakan yang berat. Xylem yang telah dirusak oleh patogen akan mengalami browning Gambar 8.D. Pada saat gejala telah mencapai tahap browning maka tanaman telah mengalami serangan yang parah. Tanaman akan mengeluarkan ooz bakteri apabila potongan batang dan akar direndam di air Gambar 8.E. Ooz bakteri dipastikan merupakan bakteri R. solanacearum dengan menggunakan media TTC. Menurut Chaudhry dan Rasshid 2011 bakteri R. solanacearum pada media TTC dicirikan dengan warna pink yang dikelilingi oleh selaput berwarna putih susu Gambar 8.F. Gambar 8 A.Respon ketahanan tanaman muda terhadap pemberian inokulasi R. solanacearum 4 hari setelah inokulasi B. Gejala layunya daun muda pada tanaman yang sudah besar 10 hari setelah inokulasi. C. Pembentukan akar adventif pada tanaman dewasa yang terserang 30 hsi. D. Profil browning pada batang dengan potongan vertikal. E. Ooz bakteri yang keluar dari batang tanaman sakit. F. Koloni R. solanacearum pada media TTC Patogen mulai menyerang tanaman melalui tahapan awal berupa kolonisasi pada perakaran dimana patogen masuk melalui organ perakaran tanaman yang terbuka. Menurut Agrios 2005 kesalahan pindah tanam dan nematoda merupakan hal yang dapat menyebabkan luka pada perakaran tanaman sehingga infeksi R. solanacearum pertama kali akan terjadi pada area tersebut Zuluaga et al. 2015. Pada Percobaan ini tanaman sampel diberi pelukaan di ujung akar dengan menggunakan gunting. Pelukaan dilakukan untuk memastikan bahwa patogen dapat menginfeksi tanaman sampel. Berdasarkan fakta bahwa patogen memanfaatkan sistem vascular untuk menyebar ke seluruh bagian tanaman Agrios 2005 maka tanaman sampel direndam beberapa saat di dalam suspensi bakteri. Proses angkut air dan hara oleh jaringan xylem memungkinkan patogen terdistribusi ke dalam tubuh tanaman. Setelah patogen berkolonisasi di perakaran maka selanjutnya patogen akan mulai menginfeksi korteks dan memenuhi ruang interseluler tanaman. Patogen dengan cepat mendegredasi sel-sel parenkim dan mulai memperbanyak diri untuk mengisi pembuluh xylem dengan massa bakterinya. Rusaknya sel-sel pada