Desain Penelitian Instrumen Penelitian

commit to user 48

G. Desain Penelitian

Random sampling Pretest Post test Pretest Post test Gambar 8. Bagan Desain Penelitian Populasi 31 orang laki-laki Jenis kelamin laki-laki, umur 35 – 55 tahun, lama kerja 8 jam 7jam kerja, 1jam istirahat, jenis pekerjaan menjahit. Pemberian Kursi Ergonomis Sebelum Perbaikan O1 Muskuloskeletal Subjek 15 orang Setelah Perbaikan O2 Muskuloskeletal Wilcoxon Kuesioner Nordic Body Map Kuesioner Nordic Body Map Perbaikan Intervensi Adaptasi 1 minggu commit to user 49

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan peralatan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini peralatan yang digunakan untuk pengambilan data beserta pendukungnya adalah : 1. Anthropometer shet Anthropometer shet adalah alat untuk mengukur dimensi tubuh manusia baik pada posisi duduk maupun pada posisi berdiri dengan satuan cm. Gambar 9. Anthropometer Shet Sumber : Data Primer 2011 Cara Kerja: a. Pasang stik A dengan stik bertanda huruf A dan B, tetapi pilih yang bertanda A dengan A, B dengan B dan seterusnya. b. Pasang jarum pengukur dengan cara memasukkannya pada lubang jarum pengukur yang ada pada stik A dengan arah jarum ke dalam. commit to user 50 c. Ukur bagian tubuh yang diingikan sesuai dengan norma ergonomi pengukuran anthropometri kemudian catat hasilnya. 2. Meteran Gulung Meteran Gulung adalah alat untuk mengukur kursi kerja dengan satuan cm. Gambar 10. Meteran gulung Sumber : Data Primer 2011 Cara Kerja: a. Tekan penahan ukuran dan tahan untuk membebaskan gulungan meteran. b. Setelah ukuran bisa digerakkan, pasang lis meteran yang ada pada ujung meteran dan taruh pada tepi ujung kursi kerja yang akan diukur lalu tarik meteran kearah berlawanan. c. Ukur bagian yang diingikan, kemudian kunci dengan melepas penahan gulungan meteran dan catat hasilnya. 3. Kuesioner Nordic Body Map Kuesioner Nordic Body Map berupa lembaran berisi pertanyaan- pertanyaan yang dikirim pada responden yang telah dipilih, dengan commit to user 51 harapan akan dikembalikan, kemudian dinilai dengan skoring sehingga dapat digolongkan tentang keluhan muskuloskeletalnya dengan kriteria tidak sakit 28 - 49, agak sakit 50 - 70, sakit 71 - 91, sakit sekali 92 - 112. Kuesioner Nordic Body Map dapat dilihat di Lampiran 2. 4. Quest temp Quest temp adalah suatu termometer yang dilengkapi dengan sensor listrik baterai yang lengkap untuk mengukur kelembaban nisbi, panas, radiasi dan mengetahui lama pendinginan hanya dengan menekan tombol sesuai dengan apa yang akan diukur. Pilih satuannya dalam °C atau °F. Lihat dan catat hasilnya. 5. Vibration meter Vibration meter adalah alat untuk mengukur kecepatan getaran pada mesin jahit dengan satuan cmdetik. Amati dan catat hasilnya. 6. Perlengkapan alat tulis Perlengkapan alat tulis digunakan untuk penulisan data yang diambil. 7. Kamera Untuk pengambilan gambar sebagai data pendukung.

I. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data Setelah melakukan pengumpulan data, selanjutnya bagaimana proses mengolah data menjadi informasi yang benar yang dapat digunakan untuk menjawab tujuan penelitian. Agar analisis menghasilkan informasi commit to user 52 yang benar, ada empat tahapan dalam mengolah data, yaitu Sumardiyono, 2010 : a. Editing Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isi kuesioner apakah kuesioner sudah diisi dengan lengkap dan jelas jawaban dari responden, relevan jawaban dengan pertanyaan, dan konsistensi. b. Coding Merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi berbentuk angkabilangan. Kegunaan koding adalah mempermudah kita pada saat analisis data dan juga pada saat entry data. c. Processing Setelah data dikoding, maka langkah selanjutnya melakukan entry data dari kuesioner ke dalam program komputer. Salah satu paket program yang digunakan adalah SPSS for Window. d. Cleaning Cleaning merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak. 2. Teknik Analisis Data Teknik pengolahan dan analisis data dilakukan dengan uji statistik Non Parametrik-Wilcoxon test dengan menggunakan program komputer SPSS versi 16.0, dengan Interpretasi hasil sebagai berikut : a. Jika p value 0,01 maka hasil uji dinyatakan sangat signifikan. commit to user 53 b. Jika p value 0,01 tetapi 0,05 maka hasil uji dinyatakan signifikan. c. Jika p value 0,05 maka hasil uji dinyatakan tidak signifikan Riwidikdo, 2008. commit to user 53

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Proses Produksi

Daerah Juwiring Kabupaten Klaten merupakan daerah Sentra Industri Kecil Konveksi yang mana dalam kegiatannya tersebut adalah bergerak di bidang penjahitan. Banyak desa di kecamatan Juwiring yang mendirikan home industri salah satunya adalah home industri penjahitan pakaian. Desa Sawahan merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Juwiring yang mana sebagian besar penduduknya bekerja sebagai penjahit. Jumlah penduduk laki-laki yang bekerja di home industri penjahitan ada 31 orang. Dalam membuat pakaian prosesnya adalah sebagai berikut : 1. Pembuatan pola pada kain Langkah pembuatan pola pada kain adalah dengan cara meletakkan kain lembaran diatas meja kemudian kertas pola ditaruh diatas kain tersebut lalu digaris dengan menggunakan bolpoin sesuai dengan bentuk kertas pola tersebut. Gambar 11. Proses Pembuatan pola pada kain Sumber : Data Primer 2011 54

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR PEKERJAAN DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL AKIBAT KERJA (STUDI PADA NELAYAN DI DESA PUGER WETAN KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBER)

69 391 123

PERBAIKAN POSTUR KERJA MENURUNKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DAN WAKTU PROSES PEMAHATAN PERBAIKAN POSTUR KERJA MENURUNKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DAN WAKTU PROSES PEMAHATAN DI JAVA ART STONE YOGYAKARTA.

0 2 12

PENGARUH PEMBERIAN PEREGANGAN OTOT (STRETCHING) TERHADAP KELUHAN MUSKULOSKELETAL DAN KEJENUHAN PADA Pengaruh Pemberian Peregangan Otot (Stretching) Terhadap Keluhan Muskuloskeletal Dan Kejenuhan Pada Pekerja Bagian Menjahit Divisi Garment Di Pt. Tyfounte

0 5 15

PENGARUH PEMBERIAN PEREGANGAN OTOT (STRETCHING) TERHADAP KELUHAN MUSKULOSKELETAL DAN KEJENUHAN PADA Pengaruh Pemberian Peregangan Otot (Stretching) Terhadap Keluhan Muskuloskeletal Dan Kejenuhan Pada Pekerja Bagian Menjahit Divisi Garment Di Pt. Tyfounte

1 8 16

Pengaruh Sikap Kerja terhadap Keluhan Muskuloskeletal pada Perajin Batu Bata di Kecamatan Darussalam Aceh Besar

0 0 18

Pengaruh Sikap Kerja terhadap Keluhan Muskuloskeletal pada Perajin Batu Bata di Kecamatan Darussalam Aceh Besar

0 0 2

Pengaruh Sikap Kerja terhadap Keluhan Muskuloskeletal pada Perajin Batu Bata di Kecamatan Darussalam Aceh Besar

0 0 10

Pengaruh Sikap Kerja terhadap Keluhan Muskuloskeletal pada Perajin Batu Bata di Kecamatan Darussalam Aceh Besar

0 0 15

Pengaruh Sikap Kerja terhadap Keluhan Muskuloskeletal pada Perajin Batu Bata di Kecamatan Darussalam Aceh Besar

0 0 2

PENGARUH TERHADAP KELUHAN MUSKULOSKELETAL TENAGA KERJA DI PT

0 0 51