Tingkat Kesukaran Soal Daya Pembeda

Ahdawi Firmansyah, 2014 Penggunaan Pembelajaran Kolaboratif Melalui Google Spreadsheet Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMPN 1 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Langkah-langkah yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum menggunakan rumus diatas menurut Zainal Arifin 2009:266 yaitu sebagai berikut : a. Menyusun lembar jawaban siswa dari skor tertinggi sampai dengan skor terendah. b. Mengambil 27 lembar jawaban dari atas yang selanjutnya disebut kelompok atas dan 27 lembar jawaban dari bawah yang selanjutnya disebut kelompok bawah. Sisa sebanyak 46 disisihkan. c. Membuat tabel untuk mengetahui jawaban benar atau salah dari setiap siswa, baik untuk kelompok atas maupun kelompok bawah. Adapun kriteria penafsiran tingkat kesukaran soal menurut Arifin 2009:270 adalah : a. Jika jumlah persentase sampai dengan 27 termasuk mudah. b. Jika jumlah persentase 28 - 72 termasuk sedang. c. Jika jumlah persentase 73 keatas termasuk sukar.

4. Daya Pembeda

Perhitungan daya pembeda D tiap butir soal menggunakan rumus : Zainal Arifin, 2009: 273 Keterangan : DP = daya pembeda Ahdawi Firmansyah, 2014 Penggunaan Pembelajaran Kolaboratif Melalui Google Spreadsheet Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMPN 1 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu WL = jumlah siswa yang gagal dari kelompok bawah WH = jumlah siswa yang gagal dari kelompok atas n = 27 x N Untuk menginterpretasikan koefisien daya pembeda tersebut dapat digunakan kriteria yang dikembangkan oleh Ebel sebagai berikut : Tabel 3.6 Interpretasi Daya Pembeda Index of discrimination Item Evaluation 0,40 and up Very good items 0,30 – 0,39 Reasonably good 0,20 – 0,29 Marginal items Below – 0,19 Poor items Zainal Arifin, 2009:274

F. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kelayakan instrumen yang akan diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji coba dilakukan pada kelompok yang bukan sampel penelitian sebanyak 38 orang, kelompok yang dijadikan uji coba adalah kelas VIII – 3 SMP N 1 Bandung. Berdasarkan hasil uji coba, dapat diketahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal, dan daya beda instrumen sebagai berikut :

1. Uji Validitas

a. Validitas Alat Ukur Perhitungan validitas alat pengumpul dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment, yaitu dengan Ahdawi Firmansyah, 2014 Penggunaan Pembelajaran Kolaboratif Melalui Google Spreadsheet Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMPN 1 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mengkorelasikan jumlah skor soal ganjil dengan soal genap, kemudian diuji tingkat signifikansinya. Dari hasil perjitungan diperoleh data sebagai berikut : Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas R Kriteria t-hitung t-tabel Keterangan 0.752 Kuat 6.846 2.028 Signifikan Dari hasil perhitungan dengan mengunkan rumus product moment, dimana yang dihitung merupakan jumlah skor benar soal ganjil dan jumlah skor benar soal genap alat pengumpulan data ketika uji coba, diperoleh koefisien korelasi r = 0.752 berada pada korelasi kuat. Hal ini berdasarkan pada kriteria acuan korelasi, dimana jika diperoleh hasil 0.600 – 0.799 maka koefisien korelasinya dapat dikatakan kuat. Hasil uji signifikansi yang mengunakan uji-t diperoleh t hitung 6.846 dan t tabel 2.028. alat pengumpul data dikatakan valid jika t hitung t tabel 6.846 2.028, maka dapat disimpulkan bahwa alat pengumpulan data dikatakan valid. b. Validitas Butir Soal Berdasarkan uji validitas butir soal sejumlah 35 soal dimana perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan program Ms. Excel. Butir soal yang valid adalah soal yang standard deviasinya lebih besar dari r tabel 0.329. dari hasil perhitungan diperoleh hasil bahwa sebanyak 30 soal dikatakan valid, dan 5 soal dinyatakan tidak valid. Soal yang tidak valid adalah soal dengan nomor 4, 16, 26, 31, 32.

Dokumen yang terkait

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TIPE LEARNING COMMUNITY

0 7 172

EFEKTIVITASPENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNNG (CTL) MELALUI MEDIAVIDEO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

0 2 56

Efektivitas Pembelajaran E-Learning Berbasis Goesmart Terhadap Minat Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi: penelitian ekperimen terhadap siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bandung.

1 8 39

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIRTUAL LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SKYPE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

0 5 42

PENGARUH PENGUNAAN E-MAGAZINE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) : Kuasi Eksperimen di SMAN 4 Bandung.

0 1 40

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA E-COMIC TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI :Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 12 Bandung.

0 2 50

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BERPROGRAM TIPE BRANCHING MELALUI APLIKASI FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

2 10 60

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SISWA KELAS XI DI SMA N 1 SEMIN.

0 1 97

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA

0 0 14