C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Secara umum penelitian ini ingin mengetahui dan mendeskripsikan pemikir- an kalam Abū an fah di mana ia merupakan salah satu pemikir yang sangat berpe-
ngaruh di dalam pemikiran kalam pada masa setelahnya berkat argumentasi rasio- nal yang dibangun dalam membantah pandangan
kelompok Khaw rij, Mu‘tazilah, Murji’ah, dan sebagainya. Oleh karenanya pendapat-pendapatnya dalam bidang
kalam banyak diikuti oleh generasi setelahnya bahkan pemikiran kalam yang dikenal sebagai ahl al-sunnah wa al-
jam ‘ah merupakan terusan dari pandangan Abū an fah.
Secara terperinci, penelitian ini bertujuan untuk 1 mengetahui dan mendes- kripsikan pemikiran Abū an fah tentang dz t dan sifat Tuhan, 2 tentang kalam
All h Ẓal-Qur’ n, 3 tentang ayat tasybīh dan tajsīm, 4 tentang melihat All h 5 tentang konsep iman dan kafir, 6 tentang status pelaku dosa besar, dan 7 tentang
paham Qadariyyah Free Will dan Jabariyyah Predestination. Sedangkan kegunaan dari tulisan ini adalah untuk memperkenalkan pemikir-
an kalam Abū an fah kepada khalayak umum yang mana pemikirannya tersebut sesuai dengan akidah ahl al-sunnah wa al-
jam ‘ah. Selain itu penelitian ini juga dapat menambah khazanah kepustakaan atau litelatur di Indonesia khususnya
tentang pemikiran Abū an fah yang dirasa kurang dan diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat turut melengkapi penelitian-penelitian sebelumnya.
D. Tinjauan Kepustakaan
Sebagai figur imam dalam paham ahl al-sunnah sekaligus sebagai pemikir kalam pertama Islam, tentunya banyak peneliti yang tertarik untuk mengkaji pemi-
kiran Abū an fah baik dalam bidang akidah, fiqh, u l al-fiqh, ad ts dan lainnya.
Peneliti yang mengkaji pemikirannya pun beragam mulai peneliti luar negeri sampai dalam negeri. Namun dari sekian banyak buku dan penelitian tersebut tidak
ada yang sistematis membahas pemikiran Ab ū an fah dengan membandingkannya
dengan pemikiran ahl al-sunnah yang lainnya dan pengaruh pemikirannya terhadap imam besar ahl al-sunnah seperti Ab
ū Ja‘far al- a w Ẓw.321 Hẓ, Abū asan al- Asy
‘ar w.324 H dan Abū Man ūr al-M tur d w.333 H. Jika dilihat dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam negeri baik itu
dalam bentuk buku, jurnal, skripsi, tesis atau disertasi maka sedikit dijumpai tulisan yang membahas tentang pemikiran kalam
Abū an fah. Di dalam negeri pemikiran kalam
Abū an fah agak dikesampingkan—jika tidak mau dikatakan dilupakan sama sekali
—bila dibandingkan dengan penelitian yang membahas tentang pemi- kirannya tentang fiqh dan u
l al-fiqh. Ada sebuah penelitian yang ditulis oleh Muhammad Nasuha di Jurnal Teologia dengan judul
‘Pemikiran Theologis Imam Abu Hanifa
h’,
33
yang mencoba mengungkap sisi-sisi teologis Abū an fah. Akan
tetapi sumber yang digunakan dalam penelitian ini hanya terbatas pada satu karya Abū an fah yaitu al-Fiqh al-Akbar yang telah diberi penjelasan oleh al-Mull ’
‘Al al- anaf dan tidak mengelaborasikan dengan karyanya yang lain. Padahal karya
Abū an fah yang lain mempunyai signifikansinya sendiri untuk benar-benar mengungkap pemikirannya dalam bidang kalam. Penelitian ini juga tidak memban-
dingkan dengan pemikiran kalam lainnya yang berkembang pada saat itu dan tidak mencantumkan pengaruh pemikirannya terhadap al- a
w Ẓw.321 H, al-Asy‘ar w.324 H dan al-
M tur d w.333 H. Penelitian yang banyak tentang Abū an fah justeru dalam bidang fiqh dan u
l al-fiqh. Berikut di antara penelitian tersebut:
33
Muhammad Nasuha, Pemikiran Theologis Imam Abu Hanifah, dalam Teologia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, Vol. 16, No. 2, Juli 2005 Semarang: IAIN Walisongo
Penelitian yang dilakukan oleh Mulyadi dengan judul ‘Jarimah dan Hukum-
nya Menurut Pendapat Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi‘i’,
34
Sasrayelli menulis ‘Konsepsi Rukhsah Abu Hanifah dan al-Syafi‘i Dalam Pelaksanaan Hukum
Islam’,
35
Abdul Hadi menulis ‘Saksi Wanita dalam Perkawinan Menurut Imam
Syafi‘i dan Imam Abu Hanifah’,
36
Sukron menulis ‘Hukum Perempuan Memilih
Pasangan Nikah d alam Pandangan Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi‘i’,
37
Vebriani menulis ‘Perkawinan Usia Dini Berdasarkan Pandangan Asy- Syafi‘i dan
Abu Hanifah Serta Kaitannya d engan Usia Nikah di Indonesia’,
38
Husni Thamrin menulis
‘Kedudukan Anak Yang Lahir di Luar Nikah Menurut Imam Abu Hanifah dan Imam Asy-
Syafi‘i’,
39
Sholahuddin menulis ‘Al-Im m Abū an fah wa al-
Im m al- Sy fi‘ Wa Manhajuhum F al-Ijtih d’,
40
Nurlaila menulis ‘Mudarabah
dalam Perspektif Imam Madzhab; Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi‘i,
dan Imam Ahmad bin Hambal’,
41
Endang Madli menulis ‘Pemahaman Dilalah
dalam Is timbat Hukum: Studi Komparatif Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi‘i
Serta Dampaknya Bagi Ketetapan Hukum’,
42
Siti Vivi Luthfi’ah menulis ‘Saksi
34
Mulyadi, Jarimah dan Hukumnya Menurut Pendapat Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi‘i,
Skripsi Jakarta: UIN JKT, 2004
35
Sasrayelli, Konsepsi Rukhsah Abu Hanifah dan al- Syafi‘i dalam Pelaksanaan Hukum
Islam, Tesis Jakarta: Pascasarjana UIN JKT, 2002
36
Abdul Hadi, Saksi Wanita d alam Perkawinan Menurut Imam Syafi‘i dan Imam Abu
Hanifah, Skripsi Jakarta: UIN JKT, 2012
37
Sukron, Hukum Perempuan Memilih Pasangan Nikah dalam Pandangan Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi‘i, Skripsi Jakarta: UIN JKT, 2007
38
Vebriani, Perkawinan Usia Dini Berdasarkan Pandangan Asy- Syafi‘i dan Abu Hanifah
Serta Kaitannya dengan Usia Nikah di Indonesia, Skripsi Jakarta: UIN JKT, 2006
39
Husni Thamrin, Kedudukan Anak Yang Lahir di Luar Nikah Menurut Imam Abu Hanifah dan Imam Asy-
Syafi‘i, Skripsi Jakarta: UIN JKT, 2006
40
Sholahuddin, Al- Im m Abū an fah Wa al-Im m al- Sy fi‘ wa Manhajuhum f al-Ijtih d,
Skripsi Jakarta: UIN JKT, 2002
41
Nurlaila, Mudarabah dalam Perspektif Imam Madzhab; Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi‘i, dan Imam Ahmad bin Hambal, Skripsi Jakarta: UIN JKT, 2004
42
Endang Madli, Pemahaman Dilalah dalam Istimbat Hukum: Studi Komparatif Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi‘i Serta Dampaknya Bagi Ketetapan Hukum, Tesis Jakarta: Pascasarjana
UIN JKT, 2007
Anak Kecil dalam Tindak Pidana Penganiayaan Menurut Abu Hanifah dan Malik Ibn Anas: Studi Analisis Terhadap Pand
angan Fuqaha’.
43
Tulisan dalam bentuk buku yang membahas tentang pemikiran Abū an fah
baru banyak ditulis oleh peneliti luar negeri. Berikut beberapa buku yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini, di antaranya:
Penelitian yang dilakukan oleh Mu af ’ ‘Abd al-R ziq yang berjudul Tamhīd
Li T rīkh al-Falsafah al-Isl miyyah. Sejauh pengamatan penulis, karya ini adalah
karya pertama yang ditulis oleh sarjana Muslim yang membahas perkembangan pemikiran dalam Islam secara komprehensif. Pembahasan pemikiran kalam
Abū an fah sangat minim tetapi ini merupakan pintu masuk bagi peneliti setelahnya
termasuk ‘Al S m al-Nasysy r untuk mengembangkan gagasan yang telah dimulai oleh Mu
af ’ ‘Abd al-R ziq.
44
‘Al S m al-Nasysy r, salah seorang murid Mu af ’ ‘Abd al-R ziq, menulis buku yang berjudul
Nasy’at al-Fikr al-Falsafī Fī al-Isl m. Penelitian ini dengan jeli membahas sejarah pemikiran falsafi mulai dari kondisi sosial bangsa Arab pada
masa awal Islam dengan adanya pengaruh al- Qur’ n sampai pada pembahasan
pemikiran aliran-aliran di dalam Islam seperti kalam, tasawuf, dan u l al-fiqh.
Adapun pembahasan tentang pemikiran kalam Abū an fah diuraikan dalam bukunya tersebut pada jilid ke dua
dengan membahas tentang dz t dan sifat All h, sifat al-khalq, al-
‘ilm, dan kehendak manusia.
45
43
Siti Vivi Luthfi’ah, Saksi Anak Kecil dalam Tindak Pidana Penganiayaan Menurut Abu Hanifah dan Malik Ibn Anas: Studi Analisis Terhadap Pandangan Fuqaha, Skripsi Jakarta: UIN
JKT, 2003
44
Mu af ’ ‘Abd al-R ziq, Tamhīd Li T rīkh al-Falsafah al-Isl miyyah Kairo: Lajnah al-
Ta’l f Wa al-Tarjamah, 1959.
45
‘Al S m al-Nasysy r, Nasy’at al-Fikr al-Falsafī ẒKairo: D r al-Ma‘ rif, 1977ẓ, Jld. 2, h. 233-243.
Buku yang ditulis oleh Mu ammad bin ‘Abd al-Ra m n al-Kham s yang
berjudul I‘tiq d al-A’immah al-Arba‘ah.
46
Buku ini berisi tentang akidah empat imam yang
masyh r yaitu Abū an fah Ẓ80-150 Hẓ, M lik bin Anas Ẓ93-179 H, al-
Sy fi‘ 150-204 H, dan A mad bin ambal 164-241 H. Secara umum buku ini cukup komprehensif membahas tentang akidah keempat imam. Namun dalam
buku ini hanya mengutip pendapat keempat imam tanpa banyak mengelaborasikan dengan pendapat ulama ahl al-sunnah yang lainnya. Sehingga menjadikan buku ini
pure pendapat dari sang imam. Adapun mengenai ak idah Abū an fah, sang penulis
buku hanya membahas tentang tiga aspek yaitu masalah tauhid, qadar, iman, dan tentang sahabat.
Tetapi kemudian hari Mu ammad bin ‘Abd al-Ra m n al-Kham s menulis
buku yang lebih spesifik berjudul U l al-D īn ‘Ind al-Im m Abī anīfah.
47
Namun seribu sayang karena di dalam buku tersebut banyak terdapat reduksi-reduksi
filosofis karena melihat akidah sang iman dengan kacamata Ibn Taymiyah sehingga pembahasannya cenderung membosankan dan sama sekali tidak filosofis. Padahal
kalau d ilihat di dalam karya Abū an fah langsung maka akan didapatkan berbagai
pandangannya yang sangat filosofis-rasionalis. Buku ini juga memiliki konklusi yang berbeda dalam penelitian ini terutama dalam memandang tentang peranan akal
dan sifat ta’w l Ẓinterpretasi. Buku yang ditulis oleh Wahb Sulaym n Gh wij yang berjudul Ab anīfah
al- Nu‘m n: Im m al-A’immah al-Fuqah ’.
48
Isi buku ini sangat lengkap mulai dari
46
Mu ammad bin ‘Abd al-Ra m n al-Kham s, I‘tiq d al-A’immah al-Arba‘ah ẒRiy :
Maktabah al-Malik Fahd, 1345 H
47
Mu ammad bin ‘Abd al-Ra m n al-Kham s,
U l al-Dīn ‘Ind al-Im m Abī anīfah t.tp:
D r al- am ‘ , t.tẓ
48
Wahb Sulaym n Gh wij , Ab anīfah al-Nu‘m n: Im m al-A’immah al-Fuqah ’ ẒBeirut: D r al-Qalam, 1993
biografi Abū an fah, guru dan muridnya sampai pada keseriusannya dalam menuntut ilmu. Pemikiran akidahnya baru dibicarakan pada bab ketujuh dari buku
ini. Itu pun berupa tulisan Ab ū an fah yaitu al-Fiqh al-Akbar dengan sedikit
komentar dari sang penulis buku. Kemudian ada juga buku yang ditulis oleh Mu
ammad ‘Abd al-Rasy d yang berjudul
Mak nat al-Im m Abī anīfah Fī al- adīts.
49
Sebagaimana tertera di dalam judul buku tersebut, buku ini hanya memf
okuskan pada pemikiran Abū an fah dalam bidang adīts tanpa menyebutkan pemikirannya dalam hal akidah
kecuali hanya sedikit. Ada juga buku yang ditulis o
leh Abū ‘Abdill h Mu ammad bin A mad bin ‘Utsm n al-Dzahab yang berjudul Man qib al-Im m Abī anīfah.
50
Buku ini hanya menceritakan kisah perjalanan hidup Abū an fah tanpa menyinggung
pemikirannya dalam hal akidah. Buku yang cukup serius membahas tentang
pemikiran Abū an fah ditulis oleh Mu
ammad Abū Zahrah yang berjudul Ab anīfah. Walaupun Abū Zahrah sendiri nampaknya meragukan sebagian karya Abū an fah yang sudah tersebar
luas, tetapi ia menulis dengan sangat bagus dan jernih perihal pemikiran kalam Abū
an fah meliputi masalah keimanan, pelaku dosa besar Ẓmurtakib al-kabīrah, qudrat dan ir dat, dan masalah kemakhlukan al-Qur’ n.
51
Walaupun tidak dapat
49
Mu ammad ‘Abd al-Rasy d, Mak nat al-Im m Abī anīfah Fī al- adīts ẒBeirut: D r
Basy ’ir al-Isl miyyah, t.tẓ
50
Abū ‘Abdill h Mu ammad bin A mad bin ‘Utsm n al-Dzahab , Man qib al-Im m Abī anīfahv
Wa ibayh Abī Y suf Wa Mu ammad bin al- asan Hyderabad: Lajnah I y ’ al-
Ma‘ rif, t.tẓ
51
Mu ammad Abū Zahrah, Ab anīfah: ay tuhu Wa ‘A aruhu Ar ’uhu Wa Fiqhuhu
ẒBeirut: D r al-Fikr, t.th, h. 189-203.
ditampik banyak reduksi yang dilakukan terhadap pemikiran kalam Abū an fah lantaran sikap skeptisnya tersebut.
E. Metodologi Penelitian