Merdeka. Islam Adil. Syarat-syarat Kelayakan Hakim Dalam Hukum Ketatanegaraan Islam

2. Berakal.

Syarat ini menghimpunkan syarat baligh yang dikenali dengan mukallaf yang mempunyai tanggung jawab. Syarat ini disepakati dan tidak cukup hanya dipandang sekadar mukallaf, karena berakal disini harus benar-benar sehat pikiran, cerdas, dan dapat memecahkan masalah yang pelik dengan kecerdasannya. 28 B CDEF . G CD 5H I 9 J CF K 8 L HJM N J E;O + 23PQR S :B E;EU 9 E;W XY +.Z F,. G Artinya:“Dan ujilah anak-anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk menikah. Kemudian jika menurutmu pendapatmu mereka telah cerdas pandai memelihara harta, maka serahkanlah pada mereka hartanya.QS: an-Nisa’: 46

3. Merdeka.

Budak itu kekuasaan atas dirinya sendiri tidak sempurna, oleh karena itu ia tidak bisa berkuasa atas yang orang lain. Selain itu, kesaksian budak dalam kasus–kasus hukum tidak diterima, maka sangat logis kalau status budak juga menghalangi penerapan hukum olehnya dan pengangkatan dirinya sebagai hakim. 28 Ibid, h.50 Jika budak telah telah bebas, ia diperbolehkan untuk menjabat sebagai hakim, kendati perwalian dirinya berada ditangan pemiliknya, karena nasab tidak termasuk kriteria dalam kekuasaan hukum.

4. Islam

Karena Islam menjadi syarat diterimanya kesaksian, dan karena firman Allah SWT: [.\] C C_ P :KC+ J ` .Ja bcD d C_ e J ..Z + 78.= Cf K + = F,. Artinya: “Wahai orang-orang beriman Janganlah kamu menjadikan orang- orang kafir sebagai pemimpin selain dari orang mu’min” Pandangan Imam al-Mawardi mengatakan bahwa orang kafir tidak boleh dilantik menjadi hakim secara mutlak adalah pandangan kebanyakan ulama’. Malahan keseluruhan ulama’ berpandangan bahwa orang kafir tidak boleh dilantik menjadi hakim untuk menghakimi orang-orang Islam berdasarkan ayat- ayat yang disebutkan di atas tadi . Orang kafir tidak boleh diangkat menjadi hakim untuk kaum muslimin, bahkan untuk orang-orang kafir Abu Hanifah berkata: “Orang kafir boleh diangkat menjadi hakim untuk orang-orang kafir” Inilah kendati pengangkatan orang kafir tersebut terjadi dalam tradisi penguasa, namun pengangkatannya adalah pengangkatan menjadi pejabat, dan bukan pengangkatan menjadi hakim. Imam boleh tidak menerima keputusan hakim tersebut. Jika orang-orang menolak membawa perkaranya kepada hakim kafir, mereka tidak boleh dipaksa membawa perkaranya kepadanya, karena hukum Islam lebih layak diterapkan terhadap mereka.

5. Adil.

Syarat adil ini berlaku dalam semua jabatan. Adil ialah berkata benar, jujur, bersih dari hal-hal yang diharamkan, menjauhi dosa-dosa, jauh dari sifat ragu- ragu, terkontrol ketika senang dan marah, serta menggunakan sifat muruah ksatria dalam agamanya dan dunianya. Jika seseorang memiliki syarat diatas, ia orang adil, kesaksiannya diterima dan kekuasaanya sah, jika syaratnya tidak lengkap, kesaksian tidak diterima dan kekuasaanya tidak sah. Untuk itu, ucapannya tidak perlu didengar, dan hukumnya tidak perlu diterapkan.

6. Sehat Pancaindera