Islam di Malaysia dan
Mahkamah Syariah
di Malaysia.
bagian Terengganu.
E. Metode Penelitian Dan Teknik Penulisan
1. Jenis penelitian
Pada prinsipnya penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan Library Research
, yaitu penelitian yang kajiannya dilaksanakan dengan menelaah dan menelusuri berbagai literatur, karena memang pada dasarnya sumber data yang
hendak digali lebih terfokus pada studi pustaka. Dengan demikian penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Deskriptif disini di maksudkan dengan
membuat deskripsi secara sistematis dengan melihat dan menganalisis data-data secara kualitatif.
2. Sumber Data
a Data Primer: berupa Enakmen Mahkamah Syari’ah Terengganu 2001, dan
lain-lain b
Data Sekunder: merupakan sumber pendukung dari sumber primer yang berasal dari data kepustakaan, seperti buku-buku yang membahas tentang
hakim, peradilan dan lain-lain.
c Data Tertier: yaitu kamus, jurnal dan artikel. Kemudian untuk menguatkan
data-data, penulis dapat melakukan wawancara dengan hakim Mahkamah Syari’ah Terengganu.
3. Teknis Analisis Data
Untuk pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi atau bahan tertulis. Analisis data yang dilakukan adalah analisis deskritif, yaitu menganalisis
data yang telah dikumpulkan yang berisi informasi, pendapat dan konsep, serta analisis hukum yang bersifat yuridis normatif yang menggambarkan tentang
peradilan di negeri Terengganu 4.
Teknik penulisan Dalam teknik penulisan ini, penulis menggunakan buku Pedoman Penulisan
Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007 yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
F. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudahkan dan memperoleh gambaran yang utuh serta menyeluruh, penelitian skripsi ini ditulis dengan menggunakan sistematika
pembahasan sebagai berikut: BAB I
Pendahuluan yang
mencakup latar belakang
masalah, dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka,
metode penelitian dan teknik penulisan, serta sistematika penulisan.
BAB II Membahas tentang kedudukan hakim dalam hukum Islam, ia
mencakup definisi hakim menurut pandangan doktrin hukum Islam, kedudukan hakim dalam hukum Islam serta syarat-syarat kelayakan
seorang hakim menurut hakim Islam. BAB III
Menerangkan latar belakang negeri Terengganu mencakup keadaan geografis, struktur dan menerangkan wewenang peradilan di negara
bagian Terengganu. BAB IV
Merupakan bab inti yaitu analisis perbandingan kedudukan Hakim Mahkamah Syariah dan Hakim Mahkamah Sivil dan juga analisis
Sistem Perundangan Terengganu dengan Sistem Perundangan Islam. BAB V
Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
BAB II KEDUDUKAN HAKIM DALAM HUKUM ISLAM