Partisipasi Masyarakat TINJAUAN PUSTAKA

2.11. Partisipasi Masyarakat

Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan; Bab II Azas dan Tujuan, serta Bab V, Peran Serta Masyarakat yang menyatakan: “Penyelenggaraan kepariwisataan dilaksanakan berdasarkan azas manfaat, usaha bersama dan kekeluargaan, asli dan merata, perikehidupan dalam keseimbangan, dan kepercayaan pada diri sendiri. Penyelenggaraan kepariwisataan bertujuan: a memperkenalkan, mendayagunakan, melestarikan, dan meningkatkan objek dan daya tarik wisata; b memupuk rasa cinta tanah air dan meningkatkan persahabatan antar bangsa; c memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja; d meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat; dan e mendorong pendayagunaan produksi nasional. --Peran Serta Masyarakat-- yakni: 1 Masyarakat memiliki kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggaraan kepariwisataan. 2 Dalam rangka proses pengambilan keputusan, Pemerintah dapat mengikutsertakan masyarakat sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 melalui penyampaian saran, pendapat, dan pertimbangan. Pariwisata secara universal harus mampu menghadapi kompetisi global serta memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Oleh karena itu peran Pemerintah sebagai pelaku dan sekaligus fasilitator sangatlah besar dan sangat diperlukan untuk menjamin terlaksananya pembangunan dan pengembangan kepariwisataan yang berkelanjutan, dengan mengikutsertakan dan mengoptimalisasikan para pelaku pembangunan di sektor pariwisata, yakni: PemerintahPemda, masyarakat lokal, swastainvestor. Peran tersebut dapat diwujudkan dalam Kebijaksanaan Umum Pengembangan Pariwisata, yaitu kebijakan untuk menjaga keseimbangan antara peran serta Pemerintah, swasta, dan masyarakat” Suwantoro, 1997. 50 Naruddin Dalimunthe : Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Potensi Wisata Bahari Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai. USU e-Repository © 2008. Dalam melaksanankan program atau proyek pembangunan, diperlukan adanya peran serta atau partisipasi masyarakat, sehingga proyek ataupun program pembangunan tersebut tepat sasaran yang mencapai target sebagimana yang telah direncanakan sebelumnya. Menurut Raharjo 1985, partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan masyarakat dalam program-program pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung dalam bentuk fisik, material, dan sumbangan pikiran dalam proses pembangunan nasional, dan telah disadari bersama bahwa partisipasi masyarakat sangatlah penting dalam setiap bentuk dan proses pembangunan. Dari mulai perencanaan yang di era reformasi ini, yang mengemuka adalah Bottom up Planning atau perencanaan dari masyarakat pada level bawah Grass root, perencanaan demokratis dan perencanaan partisipatif. Alasan pentingnya partisipasi masyarakat menurut Conyers1991 adalah: 1. Partisipasi masyarakat merupakan suatu alat guna memperoleh suatu kundisi, kebutuhan dan sikap masyarakat setempat, yang tanpa kehadirannya, program atau proyek pembangunan akan gagal. 2. Masyarakat akan lebih mempercayai progam atau proyek pembangunan jika mereka merasa dilibatkan Merupakan hak demokrasi bila masyarakat dilibatkan dalam pembangunan. Perencanaan dan pengembangan harus melibatkan masyarakat secara optimal melalui musyawarah dan mufakat masyarakat setempat. Partisipasi Masyarakat memiliki enam kriteria, yakni : 1. Melibatkan masyarakat setempat dan pihak-pihak terkait lain dalam proses perencanaan dan pengembangan ekowisata 51 Naruddin Dalimunthe : Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Potensi Wisata Bahari Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai. USU e-Repository © 2008. 2. Membuka kesempatan dan mengoptimalkan peluang bagi masyarakat untuk mendapat keuntungan dan berperan aktif dalam kegiatan ekowisata. 3. Membangun hubungan kemitraan dengan masyarakat setempat untuk melakukan pengawasan dan pencegahan terhadap dampak negatif yang ditimbulkan. 4. Meningkatkan ketrampilan masyarakat setempat dalam bidang- bidang yang berkaitan dan menunjang pengembangan ekowisata. 5. Mengutamakan peningkatan ekonomi lokal dan menekan tingkat kebocoran pendapatan leakage serendah-rendahnya. 6. Meningkatan pendapatan masyarakat. Sementara itu, menurut Dr. Lastaire White dalam tulisannya : Introduction To Community Participation”, yang dikutip oleh Sastropoetro 1988 mengemukakan 10 alasan tentang pentingnya partisipasi dalam setiap kegiatan, yaitu sebagai berikut : 1. Dengan partisipasi lebih banyak hasil kerja yang dicapai 2. Dengan partisipasi pelayanan atau service dapat diberikan dengan biaya yang murah disebabkan : Ü Partisipasi memiliki nilai dasar yang sangat berarti untuk peserta, karena menyangkut kepada harga dirinya. Ü Partisipasi merupakan katalisator untuk pembangunan selanjutnya Ü Partisipasi mendorong timbulnya rasa tanggung jawab. Ü Partisipasi menjamin, bahwa suatu kebutuhan yang dirasakan oleh 52 Naruddin Dalimunthe : Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Potensi Wisata Bahari Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai. USU e-Repository © 2008. masyarakat telah dilibatkan. Ü Partisipasi menjamin, bahwa pekerjaan dilaksanakan dengan arah yang benar. Ü Partisipasi menghimpun dan memanfaatkan berbagai pengetahuan yang terdapat didalam masyarakat, sehingga terjadi perpaduan berbagai keahlian. Ü Partisipasi membebaskan orang dari ketergantungan kepada keahlian orang lain. Ü Partisipasi lebih menyadarkan manusia terhadap penyebab kemiskinan, sehingga menimbulkan kesadaran terhadap usaha untuk mengatasinya. Sedangkan Cohen dan Uphoff 1977 membedakan partisipasi berdasarkan tahapannya: 1 Partisipasi dalam pembuatan keputusan, kebijaksanaan, dan perencanaan program pembanguan dalam bentuk aspirasi. 2 Partisipasi dalam pelaksanaan program pembangunan. 3 Partisipasi dalam memanfaatkan atau mengguanakan hasil hasil pembanguan. 4 Partisipasi dalam mengevaluasi dan mengawasi pembangunan. 53 Naruddin Dalimunthe : Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Potensi Wisata Bahari Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai. USU e-Repository © 2008.

2.12. Objek Bahari Wisata Pantai Cermin