Kesimpulan Gambaran Umum Daerah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan dirubah dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008, maka telah diberikan wewenang kepada daerah untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya sendiri. Dengan demikian timbul keinginan masyarakat di wilayah Serdang Bedagai untuk memekarkan diri dari kabupaten Induk yaitu Deli Serdang, dengan dasar pertimbangan untuk melakukan pemekaran adalah ketentuan Pasal 5 ayat 3, ayat 4 dan ayat 5 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 berturut-turut menyebutkan syarat administratif untuk kabupaten meliputi adanya persetujuan DPRD kabupaten dan Bupati bersangkutan, persetujuan DPRD provinsi dan Gubernur serta rekomenasi Menteri Dalam Negeri. Syarat teknis adalah meliputi faktor yang menjadi dasar pembentukan daerah yang menjadi pembentukan daerah yang mencakup faktor kemampuan ekonomi, potensi daerah, sosial budaya, sosial politik, kependudukan, luas wilayah, pertahanan, keamanan, dan faktor lain yang memungkinkan terselenggaranya otonomi daerah. Adapun syarat fisik meliputi sedikitnya 5 lima kecamatan untuk pembentukan kabupaten, untuk pembentukan kota, lokasi calon ibukota, sarana dan prasarana pemerintahan. Wita Siswani : Problema Yuridis Pemekaran Daerah Kabupaten Serdang Bedagai. USU e-Repository © 2008. Disamping itu Kabupaten Deli Serdang memiliki luas wilayah dan jumlah penduduk yang begitu besar untuk suatu kabupaten, pemekaran dimaksudkan agar lebih mendekatkan pemerintah kepada masyarakat sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan secara lebih cepat dan efisien dan untuk lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat, disamping itu terdapatnya ketidakadilan dalam pendistribusian pelayanan publik. 2. Otonomi daerah sangat kondusif bagi terjadinya konflik. Kebebasan yang menyertai otonomi daerah seringkali ditafsirkan sebagai kesempatan untuk mengembangkan diri untuk mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia menurut kepentingan sendiri yang merupakan sumber-sumber terjadinya konflik. Daerah-daerah yang secara ekonomis mempunyai potensi besar, Hal ini diperparah oleh batas kabupaten kota yang tidak jelas dalam undang-undang dan diabaikan selama ini karena dianggap tidak penting Adapun konflik-konflik atau problema-problema yang terjadi di Kabupaten Serdang diantaranya adalah: pertama permasalahan batas wilayah dengan kabupaten induk, masyarakat sembilan desa di Kecamatan Bangun purba menolak bergabung dengan Serdang Bedagai. Alasannya, untuk mengurus administrasi kependudukan sangat jauh, dengan keluarnya keputusan Mahkamah Konstitusi tentang pengujian Undang-undang Nomor 36 Tahun 2004 maka masalah batas wilayah ini telah selesai dan berada sah dalam wilayah Serdang Bedagai, kedua permasalahan aset daerah dan dana bantuan, Wita Siswani : Problema Yuridis Pemekaran Daerah Kabupaten Serdang Bedagai. USU e-Repository © 2008. hingga saat ini aset daerah Deli Serdang yang berada di Serdang Bedagai secara hukum belum diserahkan, begitu juga halnya dengan dana bantuan yang harus diserahkan kabupaten induk selama 3 tiga tahun berturut-turut belum juga terealisasi. Ketiga permasalahan penyerahan pegawai negeri sipil, karena hingga saat ini ada 150 orang pegawai negeri sipil di Kecamatan Silinda Serdang Bedagai yang belum diserahkan oleh Deli Serdang dan masih berstatus pegawai negeri Deli Serdang, alasannya karena PNS tersebut tidak mau bergabung ke Serdang Bedagai sehingga proses penyerahan pun terhambat. 3. langkah-langkah yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dalam menyelesaikan permasalahan tersebut di atas adalah, pertama untuk masalah batas wilayah Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai telah melakukan sosialisasi Undang-undang Nomor 36 Tahun 2004, dimana wilayah yang bersengketa adalah wilayah Serdang Bedagai, selanjutnya Pemerintah Serdang Bedagai telah membangun infrastruktur untuk pelayanan publik, dan telah melantik kepala desa di daerah yang bersengketa agar dapat meredam keinginan masyarakat di daerah konflik tersebut, kedua untuk permasalahan penyerahan aset dan dana bantuan daerah, Pemerintah Serdang Bedagai telah meminta Pemerintah provinsi Sumatera Utara, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan untuk memfasilitasi dalam penyelesaian masalah tersebut, namum masih menemukan jalan buntu. Ketiga untuk Wita Siswani : Problema Yuridis Pemekaran Daerah Kabupaten Serdang Bedagai. USU e-Repository © 2008. permasalahan penyerahan pegawai negeri sipil, Pemerintah Serdang Bedagai telah melakukan upaya negosiasi dengan Deli Serdang, namun menemukan kesulitan sehingga Pemerintah Serdang bedagai meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Aparatur negara agar memfasilitasi permasalahan ini dengan Kabupaten Deli Serdang, namun hingga saat ini permasalahan tersebut belum juga selesai.

B. Saran