cash payment and net change resulting form the operating, investing and financial activities of and enterprise during a period in a format that reconciles the
beginning and ending cash balance.” Dari definisi yang dinyatakan oleh Kieso dapat diperoleh pemahaman bahwa laporan arus kas merupakan laporan utama
yang melaporkan mengenai penerimaan kas, pembayaran kas dan hasil perubahan dalam nilai bersih dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan pada suatu
periode tertentu Sofiyanti 2009 : 26. Di Indonesia, usaha untuk meningkatkan pengungkapan laporan keuangan
ditandai dengan dikeluarkannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 2 pada tanggal 7 September 1994 oleh Ikatan Akuntan Indonesia IAI yang
mulai berlaku tanggal 1 Januari 1995. Pada PSAK No. 2 IAI, 2007 dinyatakan bahwa “perusahaan harus menyusun laporan arus kas dan harus menyajikan
laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian pelaporan keuangan”.
2. Klasifikasi
Menurut PSAK No. 2 IAI : 2007, laporan arus kas melaporkan 3 klasifikasi aktivitas, yaitu “Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama
periode tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.”
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan principal revenue activities. Oleh karena itu, arus kas tersebut umumnya berasal
dari transaksi-transaksi yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih.
Universitas Sumatera Utara
Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan
salah satu metode, yaitu:
a. Metode langsung
Dengan penggunaan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan,
b. Metode tidak langsung
Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau
pembayaran kas untuk operasi dimasa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Contoh arus kas dari aktivitas operasi menurut PSAK No. 2 IAI, 2007 antara lain:
a. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa,
b. Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain-lain,
c. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa,
d. Pembayaran kas kepada karyawan,
e. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan
dengan premi, f.
Pembayaran kas atau penerimaan kembali pajak penghasilan kecuali bila dapat diidentifikasi secara khusus,
g. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk
tujuan transaksi usaha dan perdagangan.
Aktivitas investasi adalah aktivitas yang menyangkut perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang aktiva tidak lancar serta investasi lain yang
tidak termasuk dalam setara kas. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi menurut PSAK No. 2 IAI, 2007adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan
aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri,
b. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tak
berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, c.
Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain, d.
Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya kecuali dilakukan oleh lembaga keuangan,
e. Pembayaran kas sehubungan dengan future contracts, forwad contracts,
option contracts, dan swap contracts kecuali jika kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan atau diklasifikasikan sebagai
aktivitas pendanaan.
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi ekuitas dan pinjaman perusahaan. Arus kas pendanaan
berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas
pendanaan menurut PSAK No. 2 IAI, 2007 adalah: a.
Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen pasar modal lainnya, b.
Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik saham perusahaan,
c. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan
pinjaman lainnya, d.
Pelunasan pinjaman, e.
Pembayaran kas sewa guna usaha untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan.
3. Tujuan dan Manfaat