secara numerik, hanya secara kualitatif saja yang dapat diukur, yaitu berdasarkan persepsi pengalaman dan intuisi. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa model-
model lainnya ikut dipertimbangkan pada saat proses pengambilan keputusan dengan dengan pendekatan AHP, khususnya dalam memahami para pengambil keputusan
individual pada saat proses penerapan pendekatan ini Yahya,1995.
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian adalah untuk memperoleh Rangking Kabupaten di Propinsi Sumatera Utara berdasarkan nilai infrastruktur.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi pemerintah dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini juga
bermanfaat bagi pengembangan ilmu khususnya dalam bidang pengambilan keputusan.
Bagi Investor, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dalam menentukan daerah tempatnya berinvestasi.
1.7. Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Melakukan studi dari jurnal, buku dan artikel di internet yang berhubungan dengan proses Hirarki Analitik dan Infastruktur kabupaten
2. Menentukan kriteria dan alternatif perangkingan Kabupaten
3. Menyusun kuesioner
4. Pendistribusian kuesioner kepada responden
5. Menganalisa data dengan menggunakan prinsip dasar metode Proses
Hirarki Analitik. 6.
Kesimpulan dari hasil penelitian rangking kabupaten Propinsi Sumatera Utara dengan menggunakan AHP.
Universitas Sumatera Utara
Secara Umum pengambilan keputusan dengan metode AHP didasarkan pada langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan kriteria dan alternatif
2. Menentukan faktor bobot pada kriteria; yaitu untuk menentukan prioritas
dari masing-masing kriteria 3.
Perbandingan berpasangan dilakukan terhadap alternatif pada masing- masing kriteria untuk mendapatkan nilai alternatif tiap-tiap kriteria faktor
evaluasi 4.
Pada proses penentuan faktor bobot dan faktor evaluasi tetap dilakukan uji konsistensi terhadap preferensi yang diberikan responden, jika tidak
memenuhi dengan CR 0,01 maka penilaian harus diulang kembali. 5.
Selanjutnya dengan mengalikan faktor bobot dengan faktor evaluasi akan diperoleh total rangking.
Rasio Konsistensi CR merupakan batas ketidak konsistenan inconsistency yang ditetapkan oleh Saaty. Rasio konsistensi CR dirumuskan sebagai perbandingan
indeks konsistensi CI dengan nilai random indeks RI. Angka pembandingan pada perbandingan berpasangan adalah dengan skala 1 sampai dengan 9, dimana skala 1=
setara antara kepentingan satu dengan kepentingan lainnya, skala 3= kategori sedang dibandingkan dengan kepntingan lainnya, skala 9 = kepentingan satu secara ekstrim
lebih kuat dari kepentingan lainnya. Prioritas alternatif terbaik dari total rangking yang diperoleh merupakn rangking yang dicari dalam proses Hirarki Analitik.
Adapun sistematika hirarki atau struktur hirarki dalam rangking kabupaten adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1.1 Hirarki Tujuan Proses Rangking Kabupaten Berdasarkan Nilai Infrastruktur
Rangking Kabupaten Propinsi Sumatera Utara Berdasarkan Nilai Infrastruktur
Air Bersih Jalan Jembatan
Listrik Telepon
Irigasi Sarana Kesehatan
Terminal
N i
a s
M a
d i
n a
T a
p s
e l
T a
p t
e n
g
T a
p u
t T
o b
a s
a L
B a
t u
A s
a h
a n
S i
m a
l u
n g
u n
D a
i r
i K
a r
o
D S
e r
d a
n g
L a
n g
k a
t
N i
s e
l
H u
m b
a h
a s
P B
h a
r a
t
S a
m o
s i
r
S e
r g
a i
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Analytic Hierachy Process AHP