Sifat jahat NILAI-NIALI PSIKOLOGIS CERITA LAKSAMAN MATI DIBUNUH

Anda Wahyu R : Nilai-Nilai Psikologis Dalam Cerita Laksamana Raja Lautan, 2009. USU Repository © 2009

BAB III NILAI-NIALI PSIKOLOGIS CERITA LAKSAMAN MATI DIBUNUH

3.1 Sifat jahat

Orang yang bersifat jahat adalah orang yang berkepribadian buruk, selalu membuat keonaran dan keresahan dalam masyarakat. Sifat sombong, iri, dan dengki merupakan sifat jahat yang terdapat dalam hati manusia, yang selau mengangap dirinya paling hebat, mempunyai kelebihan dari orang lain, misalnya lebih dalam ilmu pengetahuanya, kekayaannya, kecantikannya, dasebagainya. Perasaan lebih baik dari orang lain ini akan kelihatan dalam sikap dan tindak tanduk sehari-hari serta penampilanya di tangah-tengahkehidupan bermasyarkat. Imam Syafi’l dan Muhammad Afif Az-Za’by 1992 : 64 mengatakan.“ aku banyak mengenal orang, tetapi aku tidak pernah merasa dengki kepada mereka. Itulah sebabnya mereka sayang kepadaku. Bagaimana mungkin seseorang akan berlemah lembut kepada seorang pedengki, bila pedengki itu tidak menghendaki sesuatupun selain hilangnya nikmat dari orang tersebut.“ Sifat jahat amatlah tercela, baik di sisi Allah maupun dimata manusia dan akan membawa kerugian dan bahaya besar. Orang yang memiliki sifat sombong contohnya, pasti tidak memiliki rasa rendah hati. Orang yang jahat selalu berada dalam kedengkian dan dusta serta tidak mampu menahan hawa nafsunya, juga tidak mungkin memberikan nasihat baik kepada orang lain kesukaannya adalah menghina dan mencemoohkan, terlebih terhadap orang yang di anggap saingannya. Orang bersifat jahat akhirnya akan tersesat karna dia meniru jalan setan sifat jahat tercermin pada petikan cerita berikut: Namun sayangnya Mahmudsyah salah satu saudaranya ternyata memiliki perangai yang buruk. ia merasa dengki karena laksamana adiknya berhasil mendapat istri yang cantik dan oleh mertuanya di beri emas dan intan dan jumlahnya tidak sedikit. Lalu timbulah Anda Wahyu R : Nilai-Nilai Psikologis Dalam Cerita Laksamana Raja Lautan, 2009. USU Repository © 2009 pikiran yang sangat jahat. Ia mencari cara bagaiman agar dia bisa mencuri harta benda adiknya itu, dan istrinya bernama Mayang Murai LRL, hal: 12 Sifat sombong, iri, dengki, tamak, adalah sifat jahat yang sangat merusak dan menghancurkan orang lain. Karena sifat jahat tersebut, orang akan melakukan berbagai macam cara dan tipu muslihat untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, tanpa mengenal lagi namanya persaudaraan,tata krama dan kesopanan yang ada Cuma kerakusan yang akan membawa bencana bagi dir sendir dan orang lain. Hal ini seperti yang akan terliahat pada kutipan LRL berikut ini: Pada suatu malam ternyata laksamana dan Mahmudsyah mendapat tugas berjaga malam di dalam perahu yang berjalan di malam hari itu. Mahmudsyah memegang kendali, sedang Laksamana duduk di atas peti besar dan menghayalkan disaat sampai di bilah tempat tinggal orang tuanya. Dengan perlahan-lahan Mahmudsyah bangkit dari duduknya dan mengendap mendatangi Laksamana yang masih larut lamunannya. Dan saat yang demikian merupakan kesempatan bagi Mahmudsyah untuk mengayunkan pedangnya keleher Laksaman yang merupakan adik kandungnya sendiri. LRL, hal:13 Islam melarang manusia untuk bersifat jahat pada orang lain, dan Allah tidak menyukainya. Allah menegaskan bahwa nerakalah tempatnya bagi orang-orang yang berhati jahat, sebagai mana firamannya dalam surah Al-Mukmin ayat 60, yang artinya,”Dan Tuhan mu berfirman: “Berdoalah kepada ku, niscaya akan ku perkenankan bagimu. Sesuangguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina “. 43 Anda Wahyu R : Nilai-Nilai Psikologis Dalam Cerita Laksamana Raja Lautan, 2009. USU Repository © 2009 Berbahagialah orang-orang yang berahlak mulia dan berbudi pekerti baik, karena akan mendapat kemulian baik didunia maupun di akhirat, dan celakalah orang-orang berahlak jahat dan buruk, seperti dalam firman Allah surat Al-Infithaan ayat 13-14 yang artinya, “Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan. Dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka”.

3.2 Menggunakan Akal Pikiran